Wednesday, 22 June 2011

Kembangkan Cloud, Telkom Dekati Google dan RIM

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Telkom melalui anak usahanya, Telkom Sigma, mempersiapkan data center dengan investasi Rp 400 miliar untuk mengembangkan lini bisnis berbasis cloud computing di Indonesia.

Agar bisa meraih target pendapatan Rp 600 miliar tahun ini, sasarannya bukan hanya perusahaan dalam negeri, namun juga raksasa internasional seperti Google dan Research in Motion (RIM), prinsipal layanan BlackBerry.

"Kami sudah berbicara cukup jauh dengan Google, sejauh ini progress-nya baik. Kalau kami sudah bisa memenuhi kebutuhan sampai level tier-4-nya Google, maka kebutuhan lain seperti untuk RIM BlackBerry tak ada masalah lagi," kata Presiden Direktur Telkom Sigma Rizkan Chandra, di Restoran Harum Manis, Jakarta, Senin (11/4)

Telkom Sigma sendiri menargetkan pertumbuhan pendapatan 16% tahun ini melalui ekspansi di luar pasar keuangan dan perbankan. Anak usaha Telkom ini, tahun lalu berhasil meraih omset sebesar Rp 500 miliar atau tumbuh 25% dibandingkan 2009 sebesar Rp 400 miliar.

"Pada tahun ini kami menargetkan omset sebesar Rp 600 miliar rupiah atau tumbuh 16% dibandikan tahun lalu. Sementara dari segmen small medium business (UKM), kami membidik nilai bisnis Rp100 miliar dari total pasar di segmen ini sebesar Rp 108 miliar," ungkap Rizkan.

Menurut dia, kebanyakan pengguna cloud computing adalah dari segmen korporasi yang membutuhkan infrastruktur dan aplikasi teknologi informasi tanpa mesti menginvestasikan dana yang besar dengan tingkat keamanan yang tinggi.

Saat ini, pelanggan cloud computing terbesar dari Telkom Sigma adalah datang dari perbankan, yaitu BPR di seluruh Indonesia.

"Untuk perbankan yang lain, terutama yang besar, mungkin akan menggunakan cloud computing dari sisi pemkasarannya saja, bukan pada corebanking nya," ujar Rizkan.

Lebih lanjut diungkapkan cloud computing pada dasarnya terdiri dari datacenter, aplikasi, infrastruktur TI, dan jaringan. Dari sisi datacenter, Sigma sudah memiliki sumber daya tersebut sejak 1980-an, sedangkan dari sisi jaringan, perusahaan tersebut jelas mengandalkan jaringan milik induk usahanya, Grup Telkom.

Layanan cloud computing yang diselenggarakan TelkomSigma saat ini merupakan pengembangan model yang sebenarnya sudah dilakukan sejak awal 2000 melalui IT Managed Services yang meliputi IT Operation, Management Services, Data Recovery Services, dan Data Center Infrastructure.

Menurut Rizkan, layanan tersebut digunakan oleh lebih dari 60 perusahaan dari berbagai industri dan sebagian besar berasal dari industri keuangan yang sangat mementingkan security terhadap pengelolaan data yang mereka miliki.

"Kami sangat diandalkan Grup Telkom untuk menggenjot dari sisi aplikasi TI, terutama cloud computing di tengah penurunan layanan voice yang cukup signifikan," tuturnya.

Saat ini pertumbuhan cloud computing luar biasa besarnya, bahkan sampai ribuan persen di Indonesia, mengingat industri, terutama UKM, sangat berminat dalam menjalankan usahanya menggunakan IT, tapi berinvestasi rendah.( rou / ash )


detikInet

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...