Demo karyawan Telkomsel (ash/inet)
Jakarta - Telkomsel masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar Telkom. Itu sebabnya, Telkom khawatir aksi mogok kerja ribuan karyawan anak usaha selulernya itu dapat mengganggu pelayanan publik, dan berimbas pada kinerja perusahaan.
"Direksi Telkom (yang juga Komisaris Telkomsel) yang diwakili Rinaldi Firmansyah dan Ermady Dahlan sudah menemui perwakilan dari Sepakat," kata Eddy Kurnia, Head of Corporate Communication & Affair Telkom, di Gedung Telkom Jakarta, Kamis (10/11/2011).
Dalam pertemuan itu, lanjut Eddy, direksi Telkom meminta kepada perwakilan Sepakat untuk berunding kembali.
"Mereka sudah diminta menghentikan demo dan balik lagi ke meja perundingan untuk berbicara dengan direksi Telkomsel. Sebab, yang terkait PKB (Perjanjian Kerja Bersama), areanya ada di direksi Telkomsel sepenuhnya," kata dia.
Wajar saja jika Telkom ikut terusik dengan aksi mogok massal ribuan karyawan di anak usahanya. Sebab, Telkomsel yang memiliki 105 juta pelanggan, masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Telkom, 60%-70%.
Kepemilikan Telkomsel sendiri masih dikuasai sebesar 65% oleh Telkom. Sementara 35% sisanya masih punya SingTel.
"Ini tentu tidak diharapkan. Jangan sampai semua kegiatan itu mengganggu ke pelayanan," harap Eddy.( rou / ash )
• detikInet
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment