Bogor (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggelar regional workshop of "ASEAN cooperation project on unitilization of space based teknologies for disaster risk management" yang dihadiri perwakilan dari negara-negara Asia Tenggara di Bogor, Selasa.
"Workshop diikuti sekitar 70 peserta berasal dari perwakilan negara-negara ASEAN seperti Thailand, Brunai dan Laos," kata Kepala Humas LAPAN Elliy Kuntjahyowati.
Ia mengatakan, pelaksanaan workshop tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama antara negara di Asia dalam bidang sistem GIS, satelit remote sensing dan GPS.
Diharapkan kerja sama tersebut dapat memberikan pemahaman lebih negara-negara ASEAN dalam bidang satelit remot sensing, GIS dan GPS dalam bidang penanggulangan bencana.
Workshop berlangsung selama dua hari dimulai Selasa hingga Rabu (27/6) besok, bertempat di Hotel Salak Kota Bogor.
Dalam workshop tersebut, juga dipaparkan tentang rencana peluncuran dua satelit baru LAPAN.
"Dua satelit baru ini diluncurkan untuk melakukan pengembangan kapasitas penyediaan data bencana dan monitoring pertanian dan perairan," kata Elliy.
Lebih lanjut dijelaskan Deputy of Aerospace Technology LAPAN Soewarto Hardienata dalam siaran persnya, peluncuran satelit dijadwalkan akan dilakukan pada pertengahan Juni 2013.
Ia mengatakan, dua jenis satelit yang tengah dikembangkan oleh LAPAN merupakan jenis LAPAN A2/Orari dan Lapan A3/IPB.
"Saat ini ke dua satelit tengah di kembangkan di Laboratorium LAPAN di Kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten Bogor," katanya.
Selain mengembangkan dua satelit tersebut, LAPAN juga sedang mengembangkan pesawat tanpa awak guna menjangkau lokasi-lokasi bencana yang sulit ditempuh.
Ia menambahkan, kedua satelit tersebut merupakan satelit buatan anak bangsa. Namun, karena keterbatasan teknologi di Indonesia, proses peluncuran akan dilakukan di India.
Pembahasan terperinci terkait satelit akan dipaparkan dalam workshop hari ke dua oleh Soewarto di ruang Kinanti Hotel Salak Bogor.(KR-LR/R010)
"Workshop diikuti sekitar 70 peserta berasal dari perwakilan negara-negara ASEAN seperti Thailand, Brunai dan Laos," kata Kepala Humas LAPAN Elliy Kuntjahyowati.
Ia mengatakan, pelaksanaan workshop tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama antara negara di Asia dalam bidang sistem GIS, satelit remote sensing dan GPS.
Diharapkan kerja sama tersebut dapat memberikan pemahaman lebih negara-negara ASEAN dalam bidang satelit remot sensing, GIS dan GPS dalam bidang penanggulangan bencana.
Workshop berlangsung selama dua hari dimulai Selasa hingga Rabu (27/6) besok, bertempat di Hotel Salak Kota Bogor.
Dalam workshop tersebut, juga dipaparkan tentang rencana peluncuran dua satelit baru LAPAN.
"Dua satelit baru ini diluncurkan untuk melakukan pengembangan kapasitas penyediaan data bencana dan monitoring pertanian dan perairan," kata Elliy.
Lebih lanjut dijelaskan Deputy of Aerospace Technology LAPAN Soewarto Hardienata dalam siaran persnya, peluncuran satelit dijadwalkan akan dilakukan pada pertengahan Juni 2013.
Ia mengatakan, dua jenis satelit yang tengah dikembangkan oleh LAPAN merupakan jenis LAPAN A2/Orari dan Lapan A3/IPB.
"Saat ini ke dua satelit tengah di kembangkan di Laboratorium LAPAN di Kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten Bogor," katanya.
Selain mengembangkan dua satelit tersebut, LAPAN juga sedang mengembangkan pesawat tanpa awak guna menjangkau lokasi-lokasi bencana yang sulit ditempuh.
Ia menambahkan, kedua satelit tersebut merupakan satelit buatan anak bangsa. Namun, karena keterbatasan teknologi di Indonesia, proses peluncuran akan dilakukan di India.
Pembahasan terperinci terkait satelit akan dipaparkan dalam workshop hari ke dua oleh Soewarto di ruang Kinanti Hotel Salak Bogor.(KR-LR/R010)
♣ ANTARA News
0 comments:
Post a Comment