Ilustrasi--Dok. MI/Himanda Amrullah/rj |
NGANJUK -- MICOM : Seorang warga Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, bernama Imam Bukhori, 50, memproduksi alat penangkap sinyal telepon seluler dan televisi dengan memanfaatkan wajan yang biasanya digunakan untuk penggorengan.
"Bisa dimanfaatkan untuk antena penangkap sinyal, baik televisi maupun telepon seluler," kata Imam saat ditemui di rumahnya, Desa Bancar, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Sabtu (30/6).
Ia mengatakan, untuk penangkap sinyal itu memang hanya memanfaatkan wajan yang ia pesan khusus dari Bojonegoro dengan ukuran sekitar 16 inci.
Untuk proses pemasangan agar bisa menangkap sinyal, Imam hanya perlu melubangi wajan lalu memasang beberapa komponen dan menyesuaikan untuk televisi atau jaringan internet.
Setelah itu, wajan itu juga dipasangi kabel dengan panjang sekitar 20 sentimeter. "Yang berbeda hanya komponen. Kalau televisi, dipasang tanpa booster (semacam komponen untuk penguat sinyal)," ucapnya.
Ide untuk memanfaatkan wajan berawal dari rasa penasarannya tentang alat untuk menangkap sinyal. Terlebih lagi, di daerahnya ternyata sinyal sulit.
Ia lalu melakukan percobaan untuk membuat alat penangkap sinyal. Ia mencoba membuat alat untuk menangkap sinyal pada 2005.
Dari berbagai percobaan yang dilakukan, ia akhirnya berhasil merakit komponen untuk menangkap sinyal. Kompenen yang dirakit itu untuk menangkap sinyal di televisi.
"Kalau parabola itu radiusnya sampai 36 ribu kilometer. Dari penangkap sinyal yang saya buat bisa sampai 40 kilometer jangkauannya. Sinyalnya penuh dan jernih, tanpa bantuan booster," ucapnya.
Saat ini dirinya sudah mulai mengembangkan wajan untuk jaringan internet. Percobaan dilakukan sejak satu tahun lalu dan ternyata berhasil. (Ant/OL-5)
"Bisa dimanfaatkan untuk antena penangkap sinyal, baik televisi maupun telepon seluler," kata Imam saat ditemui di rumahnya, Desa Bancar, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Sabtu (30/6).
Ia mengatakan, untuk penangkap sinyal itu memang hanya memanfaatkan wajan yang ia pesan khusus dari Bojonegoro dengan ukuran sekitar 16 inci.
Untuk proses pemasangan agar bisa menangkap sinyal, Imam hanya perlu melubangi wajan lalu memasang beberapa komponen dan menyesuaikan untuk televisi atau jaringan internet.
Setelah itu, wajan itu juga dipasangi kabel dengan panjang sekitar 20 sentimeter. "Yang berbeda hanya komponen. Kalau televisi, dipasang tanpa booster (semacam komponen untuk penguat sinyal)," ucapnya.
Ide untuk memanfaatkan wajan berawal dari rasa penasarannya tentang alat untuk menangkap sinyal. Terlebih lagi, di daerahnya ternyata sinyal sulit.
Ia lalu melakukan percobaan untuk membuat alat penangkap sinyal. Ia mencoba membuat alat untuk menangkap sinyal pada 2005.
Dari berbagai percobaan yang dilakukan, ia akhirnya berhasil merakit komponen untuk menangkap sinyal. Kompenen yang dirakit itu untuk menangkap sinyal di televisi.
"Kalau parabola itu radiusnya sampai 36 ribu kilometer. Dari penangkap sinyal yang saya buat bisa sampai 40 kilometer jangkauannya. Sinyalnya penuh dan jernih, tanpa bantuan booster," ucapnya.
Saat ini dirinya sudah mulai mengembangkan wajan untuk jaringan internet. Percobaan dilakukan sejak satu tahun lalu dan ternyata berhasil. (Ant/OL-5)
0 comments:
Post a Comment