Pameran batik Indonesia di Asian Art Museum Fukuoka, Jepang. (Kemendag) |
Fukuoka (ANTARA News) - Kain batik Indonesia yang indah dipamerkan di Asian Art Museum Fukuoka, satu musium ternama, galeri seni modern abad 20 yang banyak memamerkan karya-karya seniman terkenal Jepang dan legendaris dunia.
”Merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena ’batik’, sebuah karya anak bangsa, dapat hadir di museum ternama di Jepang,” ujar Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Osaka, Rosiana Christina Frederick, Senin.
Penampilan karya anak bangsa ini merupakan yang kedua kalinya di museum yang terletak di jantung Kota Fukuoka, Jepang, setelah karya mendiang pelukis Affandi pada 1999.
Pameran bertema ’Selamat Berbatik’ ini berlangsung selama enam hari pada 21-26 Juni 2012 di areal seluas 697 meter persegi di museum yang didirikan pada 1979 itu.
Pameran ini secara khusus menampilkan karya Yoshiko Fukagawa, seorang desainer ternama Jepang yang memadukan kain batik dan kain tradisional Jepang menjadi suatu fesyen berkelas internasional.
Animo pengunjung “Selamat Berbatik” cukup tinggi terutama terlihat dari antusiasme pengunjung wanita yang mencoba mengenakan pakaian batik, perhiasan ataupun cinderamata yang dipamerkan. Pameran ini berhasil meraih transaksi sebesar 1,2 juta yen.
”Seluruh bahan dasar karya Ms. Fukagawa dalam pameran ini diambil langsung dari beberapa usaha kecil dan menengah (UKM) di Yogyakarta dan Pekalongan, seperti Batik Feno dan Batik Arina,” ungkap Rosiana.
Selain pakaian karya Ms. Fukugawa, para pelajar dari Fukuoka Koran College of Fashion Design dan Kumamoto Wayogakuen Fashion School juga turut memamerkan karya mereka.
Pameran batik ini juga turut didukung dengan untaian perhiasan mutiara karya Aulia Jewelry, dompet karya Sumba Art, tas batik, payung batik dan berbagai aksesoris pendukung lainnya buah tangan perajin UKM dari Yogyakarta.
Rosiana menjelaskan, hal unik yang menarik banyak perhatian para pengunjung pada pameran batik kali ini adalah demonstrasi membatik, yang membuat pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan batik dan mencoba membatik menggunakan canting.
Kesuksesan pagelaran batik ini tidak dapat lepas dari kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, antara lain ITPC Osaka, Garuda Indonesia, Walikota Pekalongan dan KBRI Tokyo.(*)
”Merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena ’batik’, sebuah karya anak bangsa, dapat hadir di museum ternama di Jepang,” ujar Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Osaka, Rosiana Christina Frederick, Senin.
Penampilan karya anak bangsa ini merupakan yang kedua kalinya di museum yang terletak di jantung Kota Fukuoka, Jepang, setelah karya mendiang pelukis Affandi pada 1999.
Pameran bertema ’Selamat Berbatik’ ini berlangsung selama enam hari pada 21-26 Juni 2012 di areal seluas 697 meter persegi di museum yang didirikan pada 1979 itu.
Pameran ini secara khusus menampilkan karya Yoshiko Fukagawa, seorang desainer ternama Jepang yang memadukan kain batik dan kain tradisional Jepang menjadi suatu fesyen berkelas internasional.
Animo pengunjung “Selamat Berbatik” cukup tinggi terutama terlihat dari antusiasme pengunjung wanita yang mencoba mengenakan pakaian batik, perhiasan ataupun cinderamata yang dipamerkan. Pameran ini berhasil meraih transaksi sebesar 1,2 juta yen.
”Seluruh bahan dasar karya Ms. Fukagawa dalam pameran ini diambil langsung dari beberapa usaha kecil dan menengah (UKM) di Yogyakarta dan Pekalongan, seperti Batik Feno dan Batik Arina,” ungkap Rosiana.
Selain pakaian karya Ms. Fukugawa, para pelajar dari Fukuoka Koran College of Fashion Design dan Kumamoto Wayogakuen Fashion School juga turut memamerkan karya mereka.
Pameran batik ini juga turut didukung dengan untaian perhiasan mutiara karya Aulia Jewelry, dompet karya Sumba Art, tas batik, payung batik dan berbagai aksesoris pendukung lainnya buah tangan perajin UKM dari Yogyakarta.
Rosiana menjelaskan, hal unik yang menarik banyak perhatian para pengunjung pada pameran batik kali ini adalah demonstrasi membatik, yang membuat pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan batik dan mencoba membatik menggunakan canting.
Kesuksesan pagelaran batik ini tidak dapat lepas dari kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, antara lain ITPC Osaka, Garuda Indonesia, Walikota Pekalongan dan KBRI Tokyo.(*)
♣ ANTARA News
0 comments:
Post a Comment