H. Gusti Muhammad Hatta. (ANTARA) |
"Pasalnya, BBM yang berasal dari minyak dan gas bumi Indonesia kemungkinan tinggal 20 tahun lagi akan habis," ujarnya saat silaturrahim Idul Fitri 1433 Hijriah, dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) di Banjarmasin, Rabu.
Oleh sebab itu, ia mengemukakan, salah satu alternatif pengganti BBM dari minyak dan gas bumi tersebut berupa pembuatan biodiesel dengan bahan baku kelapa sawit.
Sebagai contoh, beberapa tahun lalu dibangun pabrik biodiesel di Kotabaru, kabupaten paling timur Kalsel yang memiliki sumber daya perkebunan kelapa sawit, ungkap mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Menneg LH) tersebut.
Namun, pria urang banua (orang Kalimantan Selatan) tersebut menyatakan, lupa kapasitas pabrik biodiesel Kotabaru itu, dan tetap berharap keberadaan pabrik tersebut dapat membantu nelayan setempat akan kebutuhan bakar mereka melaut.
Kecuali itu, ia sekaligus menyayangkan belum operasionalnya pabrik biodiesel di wilayah yang disebut "Bumi Sa-ijaan" Kotabaru tersebut, padahal proyeknya menghabiskan biaya miliaran rupiah.
Ia mengaku, belum mengetahui penyebab belum operasionalnya pabrik biodiesel di Kotabaru tersebut, apakah karena faktor teknis atau persoalan lain.
"Dalam waktu segera kita akan cari tahu penyebab pabrik beodiesel tersebut belum operasional sampai saat ini, dan akan berusaha membantu mencarikan solusi, sehingga keberadaan proyek itu tidak mubazir," demikian Gusti Muhammad Hatta.
Hatta bersama istrinya berada Banjarmasin dalam rangkaian belebaran bersama keluarga, dan mengikuti sejumlah undangan layaknya bersama IKA Unlam.
Pengurus IKA Unlam dalam kesempatan itu Ketua Pengarah IKA Unlam, H. Gusti Rusdi Effendi AR, yang juga Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group, memasangkan jaket almamater warna kuning kepada Gusti Muhammad Hatta bersama Ny Violet Gusti Hatta.(*)
(Antara)
0 comments:
Post a Comment