Akan dirancang ulang karena ada gap teknologi selama 20 tahun
Mantan Presiden RI Bacharudin Jusuf Habibie atau yang akrab dipanggil BJ Habibie mengatakan pesawat N250 yang proyeknya sempat terhenti di tengah jalan merupakan salah satu pesawat terbaik di Tanah Air.
"N250 is still the best," kata Habibie di sela-sela Open House menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah di kediamannya di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, Minggu (19/8).
Habibie mengatakan pesawat tersebut akan dapat terbang dalam lima tahun ke depan dengan perubahan rancangan pesawat yang serba digital.
"Kami akan redesign pesawat, salah satunya mesin. Ini perlu karena ada gap teknologi kurang lebih 20 tahunan," ujar pemilik 46 paten di bidang Aeroneutika itu.
Sekitar 17 tahun lalu N250 sempat direncanakan mendapat sertifikat Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2000, namun kemudian terhenti. Habibie berikrar untuk mendapatkan sertifikat tersebut dalam lima tahun mendatang.
Habibie mengatakan pesawat tersebut akan dapat terbang dalam lima tahun ke depan dengan perubahan rancangan pesawat yang serba digital.
"Kami akan redesign pesawat, salah satunya mesin. Ini perlu karena ada gap teknologi kurang lebih 20 tahunan," ujar pemilik 46 paten di bidang Aeroneutika itu.
Sekitar 17 tahun lalu N250 sempat direncanakan mendapat sertifikat Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2000, namun kemudian terhenti. Habibie berikrar untuk mendapatkan sertifikat tersebut dalam lima tahun mendatang.
N250 Akan Didesain Ulang
N-250 IPTN |
"Kami akan redesign (desain ulang) pesawat, salah satunya mesin."
Meski sudah lama proyek N250 terhenti, namun mantan Presiden RI, Bachrudin Jusuf Habibie atau yang akrab disapa BJ Habibie masih menganggap pesawat N250 merupakan pesawat terbaik.
"N250 is still the best," kata Habibie di sela-sela Open House menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah di kediamannya di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, belum lama ini.
Habibie mengatakan pesawat tersebut akan dapat terbang dalam lima tahun ke depan dengan perubahan rancangan pesawat yang serba digital.
"Kami akan redesign (desain ulang) pesawat, salah satunya mesin. Ini perlu karena ada gap teknologi kurang lebih 20 tahunan," ujar pemilik 46 paten di bidang Aeroneutika itu.
Hal tersebut terkait dengan penandatanganan proyek pengembalian dan penyelesaian pesawat N250 yang sempat terhenti di tengah jalan.
Habibie mendirikan PT Regio Aviasi Industri (RAI). PT tersebut didirikan dua perusahaan swasta, PT Ilhabi milik putra sulungnya, Ilham Akbar Habibie, yang memegang saham 51 persen dan PT Eagle Capital milik Erry Firmansyah yang memegang saham 49 persen.
Di perusahaan tersebut Habibie menjadi Ketua Dewan Komisaris.
Pesawat N250 pada 17 tahun lalu sempat direncanakan untuk mendapatkan sertifikat Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2000, namun kemudian terhenti.
Habibie mengatakan berencana mendapatkan sertifikat tersebut dalam lima tahun mendatang.
Meski sudah lama proyek N250 terhenti, namun mantan Presiden RI, Bachrudin Jusuf Habibie atau yang akrab disapa BJ Habibie masih menganggap pesawat N250 merupakan pesawat terbaik.
"N250 is still the best," kata Habibie di sela-sela Open House menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah di kediamannya di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta, belum lama ini.
Habibie mengatakan pesawat tersebut akan dapat terbang dalam lima tahun ke depan dengan perubahan rancangan pesawat yang serba digital.
"Kami akan redesign (desain ulang) pesawat, salah satunya mesin. Ini perlu karena ada gap teknologi kurang lebih 20 tahunan," ujar pemilik 46 paten di bidang Aeroneutika itu.
Hal tersebut terkait dengan penandatanganan proyek pengembalian dan penyelesaian pesawat N250 yang sempat terhenti di tengah jalan.
Habibie mendirikan PT Regio Aviasi Industri (RAI). PT tersebut didirikan dua perusahaan swasta, PT Ilhabi milik putra sulungnya, Ilham Akbar Habibie, yang memegang saham 51 persen dan PT Eagle Capital milik Erry Firmansyah yang memegang saham 49 persen.
Di perusahaan tersebut Habibie menjadi Ketua Dewan Komisaris.
Pesawat N250 pada 17 tahun lalu sempat direncanakan untuk mendapatkan sertifikat Federal Aviation Administration (FAA) pada tahun 2000, namun kemudian terhenti.
Habibie mengatakan berencana mendapatkan sertifikat tersebut dalam lima tahun mendatang.
0 comments:
Post a Comment