Meski abu vulkanik menipis, aktivitas Gunung Lokon masih tinggi.
Gunung Lokon meletus Sabtu malam, 15 September 2012 |
Erupsi Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara, tak mengganggu aktivitas penerbangan Bandara Samratulangi Manado, Minggu 16 September 2012. Gunung ini meletus Sabtu malam kemarin.
Letusan eksplosif gunung itu mengeluarkan asap setinggi 1.500 meter dan gemuruhnya terdengar hingga Kota Manado. Alan Pusung, Kepala Bidang Humas Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, menjelaskan semburan gunung Lokon belum mengganggu penerbangan dan operasional bandara. "Pesawat tiba dan berangkat tetap normal," kata Alan.
Ketua Pos Pemantau Gunung Lokon, Farid Bina, mengatakan hembusan abu vulkanik sudah menipis. "Sekitar 50 meter semburannya dari kawah Tompaluan," kata Farid.
Meski begitu, aktivitas gunung tersebut masih intensif, ditandai dengan tingginya frekuensi kegempaan. "Terekam di alat tremor vulkanik, tercatat dalam angka tremor, amplituda 5 sampai 7 mm," jelasnya.
Hingga kini, status Gunung Lokon masih dinyatakan "Siaga" atau ada di level III. Pemerintah setempat melarang warga beraktivitas di radius 2,4 kilometer dari gunung.
Hoyke Makarawung, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Provinsi Sulawesi Utara, mengungkapkan saat ini belum ada warga mengungsi akibat letusan gunung. "Namun warga tetap waspada dan kami tak mengijinkan ada aktivitas dalam radius yang direkomendasikan pos pemantau."(kd)
© VIVA.co.id
Letusan eksplosif gunung itu mengeluarkan asap setinggi 1.500 meter dan gemuruhnya terdengar hingga Kota Manado. Alan Pusung, Kepala Bidang Humas Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, menjelaskan semburan gunung Lokon belum mengganggu penerbangan dan operasional bandara. "Pesawat tiba dan berangkat tetap normal," kata Alan.
Ketua Pos Pemantau Gunung Lokon, Farid Bina, mengatakan hembusan abu vulkanik sudah menipis. "Sekitar 50 meter semburannya dari kawah Tompaluan," kata Farid.
Meski begitu, aktivitas gunung tersebut masih intensif, ditandai dengan tingginya frekuensi kegempaan. "Terekam di alat tremor vulkanik, tercatat dalam angka tremor, amplituda 5 sampai 7 mm," jelasnya.
Hingga kini, status Gunung Lokon masih dinyatakan "Siaga" atau ada di level III. Pemerintah setempat melarang warga beraktivitas di radius 2,4 kilometer dari gunung.
Hoyke Makarawung, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Provinsi Sulawesi Utara, mengungkapkan saat ini belum ada warga mengungsi akibat letusan gunung. "Namun warga tetap waspada dan kami tak mengijinkan ada aktivitas dalam radius yang direkomendasikan pos pemantau."(kd)
© VIVA.co.id
0 comments:
Post a Comment