Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro |
“Ini adalah puncak dari kerjasama kita dengan Australia di bidang pertahanan. Kami mencoba untuk menjaga hubungan seperti ini untuk kepentingan kedua negara.”
Indonesia dan Australia menandatangani kerjasama pertahanan dan industri pertahanan dalam sejumlah bidang, termasuk prospek kerjasama membangun depot pemeliharaan bagi empat pesawat angkut militer Hercules C-130 hibah dari Australia untuk Indonesia.
Perjanjian kerjasama itu ditandatangani oleh Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith, Rabu (5/9), setelah keduanya mengadakan pertemuan bilateral, sejak Selasa.
“Ini adalah puncak dari kerjasama kita dengan Australia di bidang pertahanan. Kami mencoba untuk menjaga hubungan seperti ini untuk kepentingan kedua negara,” ujar Purnomo, dalam jumpa pers bersama Smith, Menteri Ristek dan Teknologi, Gusti Hatta, dan Menteri Dalam Negeri, Hukum dan Materi Pertahanan Australia, Jason Clare.
Menlu Australia mengatakan kedua negara telah sepakat untuk bekerja sama lebih erat dalam bidang kontra terorisme, bantuan kemanusiaan, bantuan bencana, keamanan maritim dan berbagi informasi intelijen.
“Perjanjian ini menjadi kerangka dasar untuk kerjasama praktis di semua bidang tersebut,” ujar Smith, sambil menambahkan bahwa kerjasama ini juga akan semaking meningkatkan koordinasi yang lebih baik untuk patroli maritim gabungan antara Indonesia dan Australia.
Tingkat latihan gabungan RI-Australia saat ini disebutnya berada dalam tingkat yang tertinggi selama dua dekade terakhir.
Kerjasama ini akan ditindaklanjuti dengan pembicaraan pada tingkat bisnis dan pejabat senior untuk menjajaki hal-hal yang dapat diwujudkan ini secara konkrit dari kerjasama ini.
“Akan ada juga kerjasama untuk membangun depot pemeliharaan [Hercules] C 130. Kerjasamanya dalam hal ini adalah untuk pemeliharaan dan overhaul pesawat,” ujar Menristek Gusti.
0 comments:
Post a Comment