India mengklaim burung Kasuari sebagai keanekaragaman hayati milik mereka. Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengaku heran dengan klaim sepihak negara tersebut.
Kasuari merupakan salah satu hewan endemik yang hidup di Pulau Papua dan sekitarnya. Termasuk beberapa jenis hidup juga di Australia. "Saya juga kasih tahu ke Menteri Lingkungan India, mereka tidak bisa klaim Kasuari milik mereka. Itu kami juga punya burung itu," kata Kambuaya yang asli Papua usai Rapat Koordinasi Nasional Gerakan Indonesia Bersih di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin 12 November 2012.
Meski begitu, pendataan keanekaragaman hayati internasional belum menyentuh inventaris satwa-satwa setiap negara. Oleh karena itu, menurutnya, Pemerintah harus berjuang agar India tidak mengklaim sendiri Kasuari milik mereka.
"Karena kan kita juga punya Kasuari. Itu di kehutanan dan segala macam isinya kita perlu inventarisasi yang baik lagi, terutama mengenai hewan-hewan ini. Soalnya kita juga promosi itu, bahwa Kasuari kita punya," ujarnya.
Salah satu tindak lanjut untuk memperjuangkan agar Kasuari dan hewan endemik Indonesia lainnya diinvetarisasi sebagai keanekaragaman hayati Indonesia adalah dengan memperjuangkannya di konferensi tingkat internasional. "Di konferensi internasional biodiversity tahun depan, di situ kami akan perjuangkan agar Kasuari itu masuk sebagai daftar hewan Indonesia," kata Kambuaya.
Ratifikasi Nagoya Protocol
Kasuari merupakan salah satu hewan endemik yang hidup di Pulau Papua dan sekitarnya. Termasuk beberapa jenis hidup juga di Australia. "Saya juga kasih tahu ke Menteri Lingkungan India, mereka tidak bisa klaim Kasuari milik mereka. Itu kami juga punya burung itu," kata Kambuaya yang asli Papua usai Rapat Koordinasi Nasional Gerakan Indonesia Bersih di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin 12 November 2012.
Meski begitu, pendataan keanekaragaman hayati internasional belum menyentuh inventaris satwa-satwa setiap negara. Oleh karena itu, menurutnya, Pemerintah harus berjuang agar India tidak mengklaim sendiri Kasuari milik mereka.
"Karena kan kita juga punya Kasuari. Itu di kehutanan dan segala macam isinya kita perlu inventarisasi yang baik lagi, terutama mengenai hewan-hewan ini. Soalnya kita juga promosi itu, bahwa Kasuari kita punya," ujarnya.
Salah satu tindak lanjut untuk memperjuangkan agar Kasuari dan hewan endemik Indonesia lainnya diinvetarisasi sebagai keanekaragaman hayati Indonesia adalah dengan memperjuangkannya di konferensi tingkat internasional. "Di konferensi internasional biodiversity tahun depan, di situ kami akan perjuangkan agar Kasuari itu masuk sebagai daftar hewan Indonesia," kata Kambuaya.
Ratifikasi Nagoya Protocol
Sebelumnya, Kambuaya juga meminta DPR agar serius meratifikasi Nagoya Protocol guna menjaga keanekaragaman hayati Indonesia. Dia berharap proses ratifikasi itu bisa selesai di awal tahun depan. “Itu milik kita. Jelas Indonesia harus aktif menjaganya," katanya.
Untuk informasi Indonesia memiliki kekayaan akan keanekaragaman hayati. Saat ini kekayaan jenis mamalia sebanyak 515 jenis, kupu-kupu 121 Jenis, jenis burung 1519 jenis, dan kekayaan jenis amfibi sebanyak 270 jenis.
Namun ironisnya, dari jumlah itu, sebanyak 68 spesies dinyatakan kritis terancam punah, 69 spesies kritis endangered dan kategori rentan 517 spesies.
Khusus untuk Kasuari merupakan salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia dan juga menjadi fauna identitas provinsi Papua Barat. Burung besar ini memiliki tiga jenis (spesies), yaitu Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus), Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius), dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti).
Untuk informasi Indonesia memiliki kekayaan akan keanekaragaman hayati. Saat ini kekayaan jenis mamalia sebanyak 515 jenis, kupu-kupu 121 Jenis, jenis burung 1519 jenis, dan kekayaan jenis amfibi sebanyak 270 jenis.
Namun ironisnya, dari jumlah itu, sebanyak 68 spesies dinyatakan kritis terancam punah, 69 spesies kritis endangered dan kategori rentan 517 spesies.
Khusus untuk Kasuari merupakan salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia dan juga menjadi fauna identitas provinsi Papua Barat. Burung besar ini memiliki tiga jenis (spesies), yaitu Kasuari Gelambir Tunggal (Casuarius unappendiculatus), Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius), dan Kasuari Kerdil (Casuarius bennetti).
Burung Kasuari juga merupakan salah satu hewan endemik yang hanya hidup di Pulau Papua dan sekitarnya. Kecuali Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) yang dapat juga ditemukan di benua Australia bagian timur laut. (eh)
© VIVA.co.id
© VIVA.co.id
0 comments:
Post a Comment