Jakarta -- Kenyamanan menunggu moda transportasi menjadi bagian yang perlu diperhatikan dalam proyek seperti mass rapid transit Jakarta. Kepala Bagian Perencanaan Kementerian Perhubungan Hadi Sritjahjo Legowo mengatakan, stasiun MRT dirancang untuk memberi kenyamanan menunggu.
"Lebar stasiun sekitar 4 meter dengan panjang 170 meter dan rencananya dibangun pertokoan di dalamnya," kata dia kepada Tempo pada Kamis, 8 November 2012. Lebar peron tersebut, lanjut Hadi, belum termasuk kios, hanya tempat tunggu. Kemudian di setiap stasiun akan ada papan penunjuk kedatangan MRT dan posisi terakhir.
Direktur Prasarana Perkeretaapian Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Arief Heryanto, menambahkan bahwa stasiun juga dirancang untuk memberi keamanan terhadap penumpang.
"Antara peron dan rel kereta disekat dengan tembok," katanya. Kemudian akan ada empat pintu yang menjadi tempat keluar-masuk penumpang ke kereta. Jarak antara bibir peron dan kereta sendiri adalah 5 sentimeter sehingga penumpang tidak akan terperosok.
"Sistemnya mirip Transjakarta, di mana pintu bus akan berhenti tepat di pintu halte. Hanya, ada bedanya," kata dia. Perbedaan ini adalah antara pintu MRT dan pintu peron akan terbuka bersamaan. "Jadi ada dua pintu seperti di lift," katanya.
Selain itu, Kementerian menjamin stasiun yang ada di bawah tanah tak akan kebanjiran ketika musim hujan. "Nanti, di pintu masuk sebelum stasiun, ada pembatas setinggi satu meter," kata Arief. Bahkan, nantinya, tiap stasiun akan memiliki ciri khas yang berbeda-beda, misalkan warna atau bentuk khas lainnya.
© Tempo
0 comments:
Post a Comment