Thursday, 29 November 2012

Norwegia-RI Perkuat Kerja Sama Ekonomi

Kemitraan Bilateral

Jakarta - Norwegia tertarik untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia karena Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang konsisten, kaya sumber daya alam, dan memiliki potensi pengembangan energi yang sangat besar. Rencananya, Norwegia-Indonesia akan mengembangkan kerja sama di bidang maritim dan pertanian.

"Kami melihat negara ini (Indonesia) semakin berkembang," kata Putri Mahkota Kerajaan Norwegia, Mette-Marit, Selasa (27/11), di Jakarta. Kerja sama bidang pertanian disasar karena diproyeksikan pada 2050 nanti, jumlah populasi penduduk Bumi akan menjadi sembilan miliar jiwa. Dengan begitu, dibutuhkan banyak kerja sama bidang pertanian untuk menghindari krisis pangan.

Untuk mendukung hal tersebut, negara Skandinavia itu membuka kantor baru perwakilan perdagangan resmi pemerintah di luar negeri alias Innovation Norway. Lembaga itu dimaksudkan untuk membantu para pebisnis Norwegia tumbuh dan mendapatkan pasar baru.

"Kantor Innovation Norway di Jakarta akan menjadi pintu masuk peluang bisnis bagi perusahaan Norwegia di Indonesia. Kami akan memberikan gambaran peluang bisnis melalui riset pasar, wawasan dan informasi terkini, serta mendampingi perusahaan Norwegia menemukan mitra bisnis sekaligus memberikan saran dan masukan yang kompeten," kata Chief Executive Officer (CEO) dan Direktur Utama Innovation Norway, Gum Ovesen.

Ketertarikan Norwegia itu disambut gembira oleh Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan. Menurut dia, bidang perdagangan dan ekonomi adalah hal yang paling digenjot oleh banyak negara di dunia. Ada banyak peluang untuk meningkatkan kerja sama kedua negara.

"Dua puluh tahun ke depan, Indonesia memiliki peluang untuk masuk 10 negara dengan perekonomian terbesar dalam emerging market, dan itu semua harus dipersiapkan dari sekarang," kata Gita. Besarnya potensi yang dimiliki Indonesia juga disadari oleh Gita.

Dia mengatakan Indonesia berlimpah sumber daya alam, tetapi sayangnya, tenaga ahli yang well educated masih terbatas, belum sebanyak di Norwegia. Kendala klasik lain yang dihadapi Indonesia adalah pembangunan infrastruktur dan jalan yang dirasa masih kurang. "Yang pasti, saya menyambut baik ajakan peningkatan kerja sama dari Norwegia ini karena sebagai negara kita memang harus saling menolong dan mendukung," kata Gita.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan dan Industri Norwegia, Trond Giske, menegaskan peningkatan kerja sama Indonesia-Norwegia ini bukan sekadar untuk mempererat hubungan bilateral, melainkan juga untuk memperkuat hubungan bisnis kedua negara.

Menurut catatan Pemerintah Norwegia, dalam satu dekade terakhir, hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara naik sampai 50 persen. Total perdagangan Norwegia-Indonesia tahun lalu mencapai 300 juta dollar AS. Giske optimistis kerja sama bidang perdagangan dan ekonomi kedua negara akan meningkat pesat mengingat masih banyak sektor yang belum tergali.

Pererat Pendidikan

Selain di bidang ekonomi dan perdagangan, Indonesia-Norwegia akan mempererat kerja sama di bidang pendidikan. Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara Norwegian Technological University dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurut Tutuka Ariadji, Wakil Dekan ITB untuk urusan Akademis, kerja sama pendidikan dengan Norwegia saat ini merupakan kali kedua. Indonesia bisa memanfaatkan bidang teknologi dan pendidikan di Norwegia yang berkembang cukup pesat. Dia menambahkan lewat kerja sama ini, diharapkan Indonesia bisa belajar soal teknologi laut dalam, bidang pengeboran dan teknik produksi dengan Norwegia. uci/E-10


0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...