Pasuruan � Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung penuh dan mengapresiasi mobil listrik EC-ITS 1.0 buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Dahlan yang juga sempat mengembangkan mobil listrik Tucuxi ini, meminta agar produk anak bangsa itu terus dikembangkan. Hingga akhirnya bisa menjadi mobil listrik yang hemat dan murah.
"Bagus sekali. Tetapi masih harus dikembangkan lagi. Mobil listrik ini harus berhasil dan sukses," kata Dahlan Iskan seusai menghadiri milad YPP Al Ikhlas di Desa Kendang Dukuh Tengah, Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan.
Menurut Dahlan, pengembangan mobil listrik harus terus dilakukan ujicoba hingga menghasilkan produk yang benar-benar tangguh, hemat dan tidak membebani negara. Sehingga pada
masa mendatang hasil karya ini tidak bergantung pada BBM yang semakin mahal.Dirinya optimis, pengembangan mobil listrik yang diproyeksikan sebagai mobil nasional ini akan memiliki daya saing dibanding mobil pada umumnya. Karena pengisian bahan bakar lisrik dapat dilakukan dimanapun dan sangat murah.
"Saya hanya merintis untuk memulai agar mobil listrik diproduksi masal. Karena mobil listrik adalah solusi atas permasalahan negara yang saat ini menanggung subsidi BBM yang tinggi,” tandas Dahlan.
Menurut hasil penelitian internasional, pengisian bahan bakar listrik ini 70 persen dilakukan di rumah masing-masing, 20 persen dilakukan di tempat parkir, mall dan kantor. Sementara yang diisi ulang di jalan hanya 10 persen. Pemilik mobil listrik lebih senang mengisi baterai di rumah, karena dapat dilakukan dengan mudah.(zwr)
Belajar dari Tucuxi, EC ITS Pakai Gearbox
"Bagus sekali. Tetapi masih harus dikembangkan lagi. Mobil listrik ini harus berhasil dan sukses," kata Dahlan Iskan seusai menghadiri milad YPP Al Ikhlas di Desa Kendang Dukuh Tengah, Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan.
Menurut Dahlan, pengembangan mobil listrik harus terus dilakukan ujicoba hingga menghasilkan produk yang benar-benar tangguh, hemat dan tidak membebani negara. Sehingga pada
masa mendatang hasil karya ini tidak bergantung pada BBM yang semakin mahal.Dirinya optimis, pengembangan mobil listrik yang diproyeksikan sebagai mobil nasional ini akan memiliki daya saing dibanding mobil pada umumnya. Karena pengisian bahan bakar lisrik dapat dilakukan dimanapun dan sangat murah.
"Saya hanya merintis untuk memulai agar mobil listrik diproduksi masal. Karena mobil listrik adalah solusi atas permasalahan negara yang saat ini menanggung subsidi BBM yang tinggi,” tandas Dahlan.
Menurut hasil penelitian internasional, pengisian bahan bakar listrik ini 70 persen dilakukan di rumah masing-masing, 20 persen dilakukan di tempat parkir, mall dan kantor. Sementara yang diisi ulang di jalan hanya 10 persen. Pemilik mobil listrik lebih senang mengisi baterai di rumah, karena dapat dilakukan dengan mudah.(zwr)
Belajar dari Tucuxi, EC ITS Pakai Gearbox
Tragedi Tucuxi saat dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan, memberikan inspirasi buat pengembangan mobil listrik Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Mobil listrik yang bernama EC ITS tersebut, menggunakan gearbox satu percepatan.
"Mobil Listrik EC ITS ini memang sengaja kita tanami gearbox, single speed. Mobil ini bergerak dengan transmisi satu percepatan," kata Dosen Pembimbing Mobil Listrik EC ITS, Nur Yuniarto, akhir pekan lalu.
Antara mobil listrik dengan mobil konvensional sepertu mesin bensin dan diesel memang ada perbedaan. Karakteristik mobil listrik memilik daya dan putaran yang relatif rata atau flat, dimulai dari putaran mesin 0 rpm, sampai putaran maksimal.
Sementara mesin konvensional memiliki kurva dari putaran 0 rpm hingga putaran maksimal. Itulah kenapa mobil bensin dan solar menggunakan gearbox dengan multiple speed.
"Kalau mobil listrik, karena daya dan putarannya flat maka hanya dibutuhkan transmisi satu percepatan saja," jelas pria berkacamata ini.
Fungsi gearbox yang ditanam ini, adalah hanya untuk memperlambat kecepatan mobil saja bukan untuk menghentikan kendaraan. Mobil Listrik EC ITS ini digunakan sistem pengereman yang manual, dan baru akan dirancang mengadopsi piranti anti-lock breaking sistem (ABS).
"Meski masih menggunakan pengereman manual, pernah kita coba dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan langsung kita rem mendadak mobil ini sudah bisa berhenti dalam jarak tertentu dan stabil," jelasnya.
Meski masih berstatus mobil riset, namun beberapa fitur mobil dengan desain sporty dan
elegan ini sudah berbasis Android Aplication. Bahkan sudah terintergrasi secara online, termasuk dalam perangkat GPS (Global Positioning System).(zwr)
0 comments:
Post a Comment