Jakarta � Penciptaan mobil listrik nasional tahun ini bakal terus menggeliat. Optimisme ini diantaranya merujuk pada suntikan modal riset dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebesar Rp 100 miliar.
Sejak pencanangan program mobil nasional, Kemendikbud ditunjuk sebagai pemegang tongkat komando. Di internal Kemendikbud, program mobil nasional ini ditangani Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), sebab melibatkan sejumlah kampus negeri.
Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Kemendikbud Ahmad Jazidie mengatakan, proyek mobil nasional hemat energi karena tenaganya bersumber dari listrik masih terus berjalan. Perkembangan terbaru, kemarin dia menyaksikan peresmian mobil listrik karya mahasiswa ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Surabaya.
’’Tahun ini tetap kami (Kemendikbud, red) yang menjadi leading sector proyek nasional ini,’’ tandasnya.
Sebagai wujud kongkritnya, Jazidie mengatakan Kemendikbud siap mengucurkan dana riset sebesar Rp 100 miliar. Dia mengatakan dana ini langsung ditransfer ke DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran) PTN yang terlibat dalam proyek mobil nasional. Seperti Universitas Indonesia (UI), ITS, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Jazidie berharap semangat menciptakan mobil nasional listrik ini semakin kuat dengan terbentukanya Badan Pengembangan Teknologi dan Industri Otomotif (BPTIT). ’’Sampai sekarang badan itu belum lahir,’’ tegas guru besar ITS itu. Sebagai gantinya, proyek mobil nasional listrik ditangani oleh Tim Mobil Listrik Nasional.
Sejak pencanangan program mobil nasional, Kemendikbud ditunjuk sebagai pemegang tongkat komando. Di internal Kemendikbud, program mobil nasional ini ditangani Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), sebab melibatkan sejumlah kampus negeri.
Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Kemendikbud Ahmad Jazidie mengatakan, proyek mobil nasional hemat energi karena tenaganya bersumber dari listrik masih terus berjalan. Perkembangan terbaru, kemarin dia menyaksikan peresmian mobil listrik karya mahasiswa ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Surabaya.
’’Tahun ini tetap kami (Kemendikbud, red) yang menjadi leading sector proyek nasional ini,’’ tandasnya.
Sebagai wujud kongkritnya, Jazidie mengatakan Kemendikbud siap mengucurkan dana riset sebesar Rp 100 miliar. Dia mengatakan dana ini langsung ditransfer ke DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran) PTN yang terlibat dalam proyek mobil nasional. Seperti Universitas Indonesia (UI), ITS, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Jazidie berharap semangat menciptakan mobil nasional listrik ini semakin kuat dengan terbentukanya Badan Pengembangan Teknologi dan Industri Otomotif (BPTIT). ’’Sampai sekarang badan itu belum lahir,’’ tegas guru besar ITS itu. Sebagai gantinya, proyek mobil nasional listrik ditangani oleh Tim Mobil Listrik Nasional.
Menurut Jazidie, pembentukan badan khusus itu sangat mendesak. ’’Presiden juga sudah memberikan arahan,’’ tandasnya.
Dia tidak mempersoalkan badan itu nantinya ada di bawah presiden langsung atau di bawah kementerian tertentu. Jazidie mengatakan jika di negara Asia lain badan seperti ini sudah terbentuk lebih dulu. Misalnya di Jepang ada Japan Automobile Research Institute (JARI).
Badan yang mengurusi mobil nasional ini sudah memiliki grand design pekerjaan. Diantaranya adalah untuk menetapkan desain dan memproduksi mobil listrik nasional. ’’Kami menargetkan badan ini sudah definitif dibentuk tahun ini juga,’’ ujar Jazidie. (wan)
• JPNN
0 comments:
Post a Comment