Jakarta � Para hacker Anonymous Indonesia, meretas situs pemerintah dan menuntut pembebasan pembobol situs presiden. Pengamat IT menyebut, para peretas telah membobol data militer dan siap mempublikasikannya.
Wildan Yani S. Hari (22th), seorang anak lulusan STM jurusan Teknik Sipil di Jember, Jawa Timur mendadak beken. Wildan yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga warung internet ditangkap Jumat (25/01) lalu, karena iseng membobol situs www.presidensby.info.
Kalangan hacker marah karena Wildan terancam penjara lebih dari enam tahun. Padahal dia tidak merusak server atau mencuri data. Senin malam (29/01) mereka meretas sejumlah situs pemerintah dan menggantinya dengan foto Guy Fawkes, tokoh fiksi dalam film “V for Vendetta” yang dipakai sebagai simbol kelompok hacker terkenal dunia: Anonymous.
"Pemerintah Indonesia: anda tidak bisa memenjara ide. Tak ada pasukan yang bisa menghentikan kami” itulah pernyataan kelompok Anonymous Indonesia melalui Twitter: anon_indonesia sambil menuntut pembebasan Wildan.
“Saya cemas karena mendengar bahwa Anonymous Indonesia sudah membobol data militer dan percakapan e-mail para Jenderal,” kata Enda Nasution, seorang pengamat IT, kepada Deutsche Welle.
Wildan Yani S. Hari (22th), seorang anak lulusan STM jurusan Teknik Sipil di Jember, Jawa Timur mendadak beken. Wildan yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga warung internet ditangkap Jumat (25/01) lalu, karena iseng membobol situs www.presidensby.info.
Kalangan hacker marah karena Wildan terancam penjara lebih dari enam tahun. Padahal dia tidak merusak server atau mencuri data. Senin malam (29/01) mereka meretas sejumlah situs pemerintah dan menggantinya dengan foto Guy Fawkes, tokoh fiksi dalam film “V for Vendetta” yang dipakai sebagai simbol kelompok hacker terkenal dunia: Anonymous.
"Pemerintah Indonesia: anda tidak bisa memenjara ide. Tak ada pasukan yang bisa menghentikan kami” itulah pernyataan kelompok Anonymous Indonesia melalui Twitter: anon_indonesia sambil menuntut pembebasan Wildan.
“Saya cemas karena mendengar bahwa Anonymous Indonesia sudah membobol data militer dan percakapan e-mail para Jenderal,” kata Enda Nasution, seorang pengamat IT, kepada Deutsche Welle.
Enda Nasution:
e-mail para Jenderal sudah bocor ke tangan hacker.
Deutsche Welle:
Apakah betul mereka sudah membobol data pertahanan?
Enda Nasution:
Saya khawatir karena mereka (para hacker-red) tidak sekedar menyerang situs pemerintah. Tapi juga telah membobol informasi dan data sensitif milik pemerintah. Saya dengar mereka sudah berhasil menerobos situs militer dan pertahanan. Ini cukup berbahaya, karena saya dengar ada beberapa data militer yang sudah bocor ke tangan mereka.
Deutsche Welle:
Data militer seperti apa yang diobobol?
Enda Nasution:
Yang saya dengar adalah e-mail pribadi para pejabat militer. Saat ini (saat wawancara berlangsung-red) isi surat elektronik itu sedang mereka baca. Selain itu ada indikasi bahwa database dan informasi militer sudah ada beberapa yang bocor, termasuk juga isi e-mail para Jenderal.
Deutsche Welle:
Siapa sebetulnya Anonymous Indonesia?
Enda Nasution:
Saya melihat ini sebagai gerakan sporadis para hacker. Tidak ada satu komando pusat, meski bisa jadi memang ada satu orang melalui akun Twitter: anon_indonesia yang menjadi juru bicara gerakan ini. Saya melihat gerakan ini hanya bertujuan untuk menuntut pembebasan Wildan (hacker situs presiden-red). Kalau tidak dipenuhi, mereka mengancam akan ada informasi militer yang dilepas ke publik.
Deutsche Welle:
Apakah mereka ini terkait dengan gerakan hacker global Anonymous?
Enda Nasution:
Seingat saya ini pertama kalinya ada yang mengatasnamakan Anonymous di Indonesia. Kita tidak bisa betul-betul tahu apakah memang ada hubungan antara mereka dengan gerakan global, karena semua orang bisa menggunakan nama Anonymous.
Deutsche Welle:
Apakah cukup banyak hacker di indonesia?
Enda Nasution:
Kebanyakan adalah level pemula atau dikenal sebagai script kiddie (disingkat skiddie-red). Mereka ini menggunakan program yang sudah ada untuk menyerang sistem komputer orang lain, jaringan komputer atau meretas situs. Ada sejumlah forum internet tempat pada skiddie Indonesia saling berbagi informasi.
Mereka memanfaatkan kelemahan sistem. Meski ada pula sejumlah hacker Indonesia yang levelnya sudah mendunia. Biasanya jenis terakhir ini sudah disewa oleh perusahaan sebagai konsultan sistem keamanan (komputer dan internet-red), keahlian mereka antara lain dipakai untuk menguji sistem perbankan dan telekomunikasi, agar tidak bisa dibobol.
Deutsche Welle:
Apakah hacker Indonesia cukup dikenal dunia?
Enda Nasution:
Orang Indonesia itu kreatif dan jagoan dalam mencari celah. Hal lain, mereka tidak merasa bersalah ketika melakukan itu. Ada beberapa hacker terkenal yang kini menjadi konsultan IT. Awalnya mereka mulai dengan hacking sana sini. Kalau sudah punya nama, biasanya ada perusahaan yang minta mereka memeriksa kelemahan sistem. Di tingkat dunia, ada beberapa hacker Indonesia yang sudah terkenal di dunia, misalnya Jim Geovedi, seorang hacker yang bisa mengubah arah dan menggeser satelit.
Deutsche Welle:
Apakah betul mereka sudah membobol data pertahanan?
Enda Nasution:
Saya khawatir karena mereka (para hacker-red) tidak sekedar menyerang situs pemerintah. Tapi juga telah membobol informasi dan data sensitif milik pemerintah. Saya dengar mereka sudah berhasil menerobos situs militer dan pertahanan. Ini cukup berbahaya, karena saya dengar ada beberapa data militer yang sudah bocor ke tangan mereka.
Deutsche Welle:
Data militer seperti apa yang diobobol?
Enda Nasution:
Yang saya dengar adalah e-mail pribadi para pejabat militer. Saat ini (saat wawancara berlangsung-red) isi surat elektronik itu sedang mereka baca. Selain itu ada indikasi bahwa database dan informasi militer sudah ada beberapa yang bocor, termasuk juga isi e-mail para Jenderal.
Deutsche Welle:
Siapa sebetulnya Anonymous Indonesia?
Enda Nasution:
Saya melihat ini sebagai gerakan sporadis para hacker. Tidak ada satu komando pusat, meski bisa jadi memang ada satu orang melalui akun Twitter: anon_indonesia yang menjadi juru bicara gerakan ini. Saya melihat gerakan ini hanya bertujuan untuk menuntut pembebasan Wildan (hacker situs presiden-red). Kalau tidak dipenuhi, mereka mengancam akan ada informasi militer yang dilepas ke publik.
Deutsche Welle:
Apakah mereka ini terkait dengan gerakan hacker global Anonymous?
Enda Nasution:
Seingat saya ini pertama kalinya ada yang mengatasnamakan Anonymous di Indonesia. Kita tidak bisa betul-betul tahu apakah memang ada hubungan antara mereka dengan gerakan global, karena semua orang bisa menggunakan nama Anonymous.
Deutsche Welle:
Apakah cukup banyak hacker di indonesia?
Enda Nasution:
Kebanyakan adalah level pemula atau dikenal sebagai script kiddie (disingkat skiddie-red). Mereka ini menggunakan program yang sudah ada untuk menyerang sistem komputer orang lain, jaringan komputer atau meretas situs. Ada sejumlah forum internet tempat pada skiddie Indonesia saling berbagi informasi.
Mereka memanfaatkan kelemahan sistem. Meski ada pula sejumlah hacker Indonesia yang levelnya sudah mendunia. Biasanya jenis terakhir ini sudah disewa oleh perusahaan sebagai konsultan sistem keamanan (komputer dan internet-red), keahlian mereka antara lain dipakai untuk menguji sistem perbankan dan telekomunikasi, agar tidak bisa dibobol.
Deutsche Welle:
Apakah hacker Indonesia cukup dikenal dunia?
Enda Nasution:
Orang Indonesia itu kreatif dan jagoan dalam mencari celah. Hal lain, mereka tidak merasa bersalah ketika melakukan itu. Ada beberapa hacker terkenal yang kini menjadi konsultan IT. Awalnya mereka mulai dengan hacking sana sini. Kalau sudah punya nama, biasanya ada perusahaan yang minta mereka memeriksa kelemahan sistem. Di tingkat dunia, ada beberapa hacker Indonesia yang sudah terkenal di dunia, misalnya Jim Geovedi, seorang hacker yang bisa mengubah arah dan menggeser satelit.
0 comments:
Post a Comment