RI mengalami peningkatan dalam hal skor indeks keterbukaan anggaran.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia |
Skor tersebut juga mendorong Indonesia menduduki peringkat paling tinggi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya. Tercatat, Filipina memiliki skor 48, Malaysia 39, Thailand 36, Timor Leste 36, Vietnam 19, Kamboja 15, dan Myanmar 0.
Lukman Hakim, peneliti dari Open Budget Survey, mengatakan bahwa peningkatan skor OBI 2012 Indonesia itu karena ketersediaan delapan dokumen kunci anggaran yang disediakan pemerintah pusat kepada publik, serta menilai apakah informasi dalam dokumen sudah lengkap, tepat waktu, dan bermanfaat.
Kedelapan kunci itu terdiri dari dokumen kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal, rancangan anggaran pendapatan belanja negara (APBN), nota keuangan dan Undang-undang APBN, penyajian sederhana dari dokumen anggaran kepada publik, laporan realisasi anggaran periodik (bulanan, dwi bulan, tri wulan, dan kuartal), laporan pelaksanaan APBN semester pertama, laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP), dan laporan hasil pemeriksaan LKPP.
Menurut Lukman, hasil dari OBI 2012 menunjukkan bahwa negara-negara maju cenderung memiliki tingkat transparansi anggaran yang tinggi. "Sedangkan, negara-negara yang memiliki tingkat demokrasi rendah memiliki skor keterbukaan anggaran kepada publik yang rendah," kata dia, saat berbicara di launching Open Budget Indek 2012 Indonesia, di Jakarta, Minggu 3 Februari 2013.
Ia menambahkan bahwa tingkat transparansi dan akuntabilitas benar-benar tergantung dari komitmen pemerintah. Selain itu, negara dengan ketergantungan donor yang tinggi, cenderung memiliki peningkatan signifikan dalam skor keterbukaan anggaran kepada publik.
Prestasi peningkatan OBI Indonesia 2012 itu, kata Lukman, bukan sebuah keberhasilan pemerintah semata. "Peningkatan ini, bisa dicapai karena faktor lahirnya UU Keterbukaan Informasi Publik dan partisipasi masyarakat sipil," tuturnya.
● Vivanews
0 comments:
Post a Comment