0

Menteri BUMN Tak Mau Ada yang Rugi Dalam Sinergi Telkom-Esia

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak akan mendukung sinergi antara unit usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), Flexi, dengan Esia milik PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) jika ada salah satu pihak yang dirugikan, baik itu BUMN maupun anak usaha Grup Bakrie tersebut.

Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, dalam sinergi yang masih dalam kajian itu kedua belah pihak harus sama-sama diuntungkan.

"Yang penting saya sebagai Menteri BUMN sebagai pemegang saham mayoritas Telkom, sepanjang itu bisa menunjukkan win-win condition tidak masalah. Tapi kalau hanya satu pihak yang diuntungkan, misalnya BUMN dirugikan, itu jangan," katanya di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (8/11/2010).

Ia mengatakan, saat ini kedua belah pihak sedang melakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai sinergi tersebut. Sehingga Kementerian BUMN belum mendapat laporan lebih lanjut.

Meski demikian, ia mengaku rencana sinergi ini lebih ke arah business to business sehingga campur tangan pemegang saham tidak terlalu banyak. Kementerian BUMN tugasnya hanya memberi persetujuan saja jika kajian telah rampung.

"Ini kan aksi korporasi jadi sebenarnya tidak perlu sampai ke tingkat menteri, nanti tinggal persetujuan dari menteri saja," ujarnya.

"Jadi saya tidak mengatakan tidak mendukung dan tidak katakan mendukung juga. Nanti tergantung win-win condition yang didapat, jangan sampai ada yang dirugikan," ungkapnya.

Seperti diketahui, Flexi dan Esia sama-sama layanan telekomunikasi di jaringan Code Division Multiple Access (CDMA) dan keduanya memutuskan untuk bersinergi. Saat ini, keduanya masih membicarakan bentuk dari sinergi tersebut.

Per akhir tahun 2009, pelanggan TelkomFlexi mencapai 15,1 juta account, sementara BTEL memiliki 10,6 juta account.

Jika keduanya bergabung, akan menciptakan operator dengan pelanggan terbesar keempat di Indonesia, di belakang PT XL Axiata Tbk yang memiliki 31,4 juta pelanggan hingga akhir tahun 2009.

Tidak hanya layanan suara, potensi peningkatan fasilitas data juga diprediksi bakal melonjak saat sinergi telah mencapai titik temu.( ang / eno )


detiknet
0

Pemerintah Kaji Lisensi Seluler untuk Bakrie Telecom

Jakarta - Pemerintah melalui Ditjen Postel Kementerian Kominfo dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) tengah mengkaji untuk memberikan lisensi seluler kepada operator fixed wireless access Bakrie Telecom (Btel).

"Btel sudah mengajukan dan BRTI sudah memberikan keputusan untuk dievaluasi," ungkap Plt Dirjen Postel sekaligus Ketua BRTI, Muhammad Budi Setyawan kepada detikINET di Jakarta, Senin (29/11/2010).

Menurutnya, hasil evaluasi pemberian lisensi seluler untuk Btel ini akan diputuskan dalam waktu dekat. "Sudah di Ditjen Postel sejak minggu lalu, evaluasi modern licensing, secepatnya lah," tandas dia.( rou / wsh )


detiknet
0

Ikan Tak Bermata dari Papua

KOMPAS.com - Ikan tak bermata dan katak yang membawa telur di bagian punggungnya adalah dua dari beragam jenis spesies baru yang ditemukan di sebuah gua di Papua.

Tim peneliti dari Institute Research and Development (IRD) di Montpellier, Perancis menemukannya dalam rangkaian ekspedisi penelitian di gua, sungai bawah tanah hingga hutan belantara di wilayah Lengguru, bagian selatan wilayah leher burung Papua.

"Dalam hal penemuan hal baru, ada banyak hal yang harus diselesaikan di daerah itu, daerah yang sangat sulit untuk diakses tetapi memiliki keragaman hayati yang mengagumkan," kata salah seorang ilmuwan dari IRD, Laurent Pouyaud, dilansir AFP, Jumat (26/11/2010).

Para ilmuwan yang terdiri dari biolog, paleontolog dan arkeolog menelusuri wilayah penelitian tersebut selama tujuh minggu. Wilayah itu dikatakan merupakan labirin tanah kapur yang memungkinkan spesies yang tinggal mengalami isolasi selama jutaan tahun lamanya.

Ikan yang tak memiliki mata serta tak berwarna karena tidak mengalami pigmentasi (produksi pigmen yang menentukan warna kulit) yang ditemukan di salah satu gua adalah penemuan yang paling mengagumkan. "Ikan ini, sepengetahuan kami, merupakan jenis ikan gua pertama yang ditemukan di wilayah Papua," kata Pauyaud.

Sementara para biolog terpesona oleh ikan tanpa mata, para arkeolog juga terpikat oleh temuan lukisan di dinding gua yang dibuat dari alat berbahan cangkang hewan. Temuan tersebut bisa menjadi bukti adanya migrasi orang-orang Asia ke Australia sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Penelitian ini merupakan langkah pertama dari sebuah proyek yang direncanakan akan mempelajari keragaman hayati di wilayah Indonesia. Riset tersebut merupakan kerjasama Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan perguruan tinggi sains.

Pouyaud mengatakan, keanekaragaman hayati di Papua sendiri saat ini terancam oleh rencana perluasan lahan perkebunan dan tambang.


KOMPAS

0

Detektor Gempa Rumah Tangga

Dengan menggunakan sensor berupa pendulum (bandul) dan lempengan lingkaran (ring), dapat diketahui terjadinya gempa. Bandul akan menyentuh ring jika gempa yang terjadi berkekuatan besar dan berpotensi merobohkan rumah. Detektor karya cipta tiga mahasiswa Universitas Sebelas Maret, Surakarta, yaitu Tatang Kukuh Wibawa, Ali Zakaria, dan Fitrianto, ini biaya pembuatannya hanya Rp 50.000. Alat ini dapat dipasang di setiap rumah.

KOMPAS.com - Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng aktif dunia, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng India-Australia, dan Lempeng Pasifik, membuat negara kepulauan ini rawan gempa. Hingga kini belum ada alat yang mampu memperkirakan kapan dan di mana gempa akan terjadi.

Kenyataan ini diperparah dengan konstruksi gedung dan rumah-rumah di Indonesia yang tidak mengikuti kaidah tahan gempa. Tidak heran jika bencana gempa sering kali menimbulkan banyak korban jiwa.

Berangkat dari keinginan memperkecil dampak primer gempa berupa jatuhnya korban jiwa, tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, yakni Tatang Kukuh Wibawa, Ali Zakaria, dan Fitrianto, menciptakan detektor gempa sederhana berbiaya murah yang dapat dipasang di rumah-rumah.

Detektor ini berhasil memenangi juara 1 Kompetisi Rancang Bangun 2010 tingkat nasional yang berlangsung 22-23 Oktober 2010 di Universitas Udayana, Bali. Ada 10 finalis yang berkompetisi dalam ajang tersebut.

Detektor ini pada prinsipnya bertumpu pada bandul besi yang akan bergetar akibat guncangan gempa.

Jika getaran gempa cukup besar, bandul tersebut akan menyentuh lempengan yang berbentuk lingkaran (ring) yang dipasang di sekitarnya.

Persentuhan bandul dengan ring yang disambungkan dengan sistem relai listrik itu akan langsung membunyikan alarm yang dipasang pada sistem rangkaian detektor.

Kotak plastik

Bandul dan ring ini semacam sensor terhadap terjadinya gempa. Detektor ini dihidupi tenaga baterai 9 volt yang tahan satu tahun. Seusai lomba, mereka menyempurnakan detektor dengan mengemasnya dalam kotak makanan plastik dari yang semula terpasang pada papan kayu.

"Kami dapat masukan dari para juri, angin kencang bisa saja menggerakkan bandul, bukan hanya gempa. Kami kemudian memasukkan bandul ke dalam kotak plastik agar tidak ada kekuatan lain yang dapat menggerakkannya, kecuali gempa," kata Tatang saat dijumpai di Kampus UNS, Rabu (24/11/2010) di Surakarta.

Untuk memindahkan ke kotak plastik, mereka memperkecil ukuran bandul dan ring setelah sebelumnya skalanya mereka sesuaikan lagi.

Ternyata perbaikan ini juga mampu mengurangi biaya produksi, dari semula Rp 100.000 per unit menjadi Rp 50.000 per unit. Ketiganya bermimpi, alat ini dapat dipasang di rumah-rumah sebagai peringatan dini yang efektif.

”Gempa dapat terjadi kapan saja. Kalau terjadi malam hari, siapa yang akan membangunkan warga. Kalau mereka punya alat ini, harapannya mereka akan terbangun saat alarm berbunyi, lalu menyelamatkan diri,” kata Ali.

Mengolah data

Untuk mewujudkan mimpi terhadap keberadaan detektor gempa sederhana, ketiganya lantas mengolah data percepatan tanah dan massa bangunan.

Mereka memakai studi kasus bangunan lima lantai yang berbentuk kotak. Mereka menghitung simpangan maksimal goyangan akibat gempa pada lantai 1 gedung dan memperoleh angka 11 cm. Angka ini lantas diterapkan pada diameter ring.

”Angka simpangan ini kami reduksi saat menetapkan diameter ring menjadi separuhnya saja. Karena jika dibuat penuh seperti simpangan, berarti rumah sudah roboh. Padahal, kami ingin alat ini sebagai peringatan,” kata Ali.

Detektor ini harus dipasang pada pertemuan balok dan kolom rumah. Menurut Tatang, pihaknya ingin segera mematenkan detektor ini, mengingat nilai pentingnya.

”Setelah dipatenkan, kami berharap pemerintah bersedia mengambil alih untuk produksi massal alat ini agar dapat dipasang di rumah-rumah karena manfaatnya yang besar,” kata Tatang bersemangat.

Saat ini ketiganya berkeinginan mengalibrasi alat dan menguji keandalan alat ciptaan mereka di laboratorium. Alat ini dapat disesuaikan dengan kondisi percepatan tanah di suatu wilayah dengan memperkecil atau memperbesar diameter ring.(Sri Rejeki)


KOMPAS

0

Bencana Gunung Merapi Bakal Dibikin Game

SURABAYA - Bencana Merapi yang telah menelan ratusan orang dan puluhan ribu orang mengungsi, menjadi ide mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat game. Namun bukan sembarang game. Game yang dibuat mahasiswa ITS ini adalah game edukasi bertujuan untuk menggugah kepedulian terhadap korban Merapi.

Game ini berbentuk visual novel, yang menggambarkan suasana bencana letusan Gunung Merapi. Ada dua game yang diperkenalkan yaitu Merapi Joe dan Merapi Boy. Bedanya untuk Merapi Joe bercerita tentang seseorang anak orang kaya raya asal Jakarta yang bernama Jonathan atau dipanggil Joe yang kemudian menjadi relawan.

Sedangkan yang Merapi Boy itu menceritakan warga Merapi yang menjadi korban Merapi kemudian menjadi relawan membantu menyelamatkan penduduk lainnya.

Game Merapi Joe dibuat oleh Iq Pulshashi, Retno Mumpuni, dan Putri Nikensasi. Sedangkan untuk Merapi Boy dikembangkan oleh Intan Dzikria dan Sangkurnia Sekar Anom.

"Diharapkan dengan game ini masyarakat lebih peduli terhadap musibah yang menimpa penduduk disekitar Merapi. Setidaknya dengan game ini juga masyarakat diperlihatkan visualisasi bencana Merapi lewat foto-foto yang memang diambilkan dari inetrnet yang menggambarkan kondisi letusan Merapi," kata Imam Kuswardayan SKom MT, dosen pembimbing dan penggagas game edukas.

Selain itu juga bentuk visual novel memberikan pemahaman kepada masyarakat keputusan-keputusan yang diambil dan bagaimana akibatnya. Menurut Intan, mahasiswa pembuat game Merapi Boy game ini tersebut dibuat dengan alur cerita yang dihadapkan untuk memilih beberapa pilihan tetapi hanya satu pilihan yang alur ceritanya berakhir bahagia atau happy ending, sedangkan lainnya sad ending. (ugo)



Okezone
0

Telkom Raih Penghargaan Perusahaan Terbaik

JAKARTA--MICOM: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meraih penghargaan Best of the Best Corporate 2010 pada Anugerah Business Review 2010 di Singapura. Telkom menerima penghargaan itu setelah tim juri melakukan penilaian terhadap 650 perusahaan di Indonesia.

Penghargaan diberikan dalam acara penganugerahan di Singapura, Jumat lalu. Di ajang yang sama, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah juga terpilih sebagai salah satu CEO terbaik 2010. Selain itu, Telkom juga meraih peringkat pertama untuk kategori pengelolaan Good Corporate Governance dan Human Capital.

Anugerah Business Review sendiri merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari Majalah Business Review terhadap korporasi swasta dan BUMN atas prestasinya dalam meningkatkan kinerja serta kontribusi bagi pengembangan bisnis dan pembangunan perekonomian nasional.

"Atas nama perusahaan, kami sangat bersyukur dan berterimakasih atas penganugerahan Business Review 2010 yang baru saja kami terima. Hal ini sebagai bukti bahwa upaya kami dalam melakukan bisnis secara bertanggung jawab dan transparan, mendapat pengakuan dalam event ini," ujarnya dalam siaran pers perusahaan, Minggu (28/11).

Ia menilai, penghargaan tersebut akan memotivasi seluruh jajaran karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Budaya perusahaan yang dikembangkan Telkom pasca transformasi pada 23 Oktober 2009 lalu, menurutnya, memang memberikan ruang luas bagi seluruh karyawan untuk berkolaborasi dan berinovasi.

"Di tengah persaingan antaroperator yang semakin ketat, Telkom tetap mampu tampil sebagai operator terdepan baik dari sisi pangsa pasar dan pelanggan maupun performansi keuangannya, jauh di atas para pesaing lainnya. Semoga melalui penganugarahan ini Telkom dapat meningkatkan kinerja," imbuh Rinaldi.

Anugerah Business Review diikuti oleh seluruh korporasi bisnis yang bergerak di berbagai sektor usaha, baik yang berbadan hukum PT atau Persero maupun Perum, termasuk BUMN yang seluruh atau sebagian usahanya dilakukan untuk menjalankan fungsi Public Service Obligation.

Proses dan metodologi penilaian dalam anugerah penghargaan itu dilakukan dengan mengacu pada metode International Value Creation Assessment, seperti penilaian kinerja keuangan, pemasaran, Good Corporate Governance, operasional, manajemen mutu dan SMK3, SDM, dan CEO. (OL-3)


MediaIndonesia
0

Indonesia Alami 8.000 Gempa Bumi Dalam Setahun

Makassar (ANTARA News) - Kondisi letak geografis Indonesia mengakibatkan dalam setahun negara ini bisa mengalami gempa bumi sebanyak 8.000 kali.

"Indonesia terletak di wilayah ring of fire pertemuan tiga lempeng bumi yang bergerak secara dinamis," ungkap Utusan Khusus Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4), William Sabandar, di Makassar, Minggu.

Menurut dia, 8.000 gempa bumi yang terjadi dalam setahun tersebut memiliki kekuatan di atas empat skala richter.

Ia mengatakan, pergeseran lempeng bumi inilah yang menyebabkan terjadinya gempa bumi di Indonesia dan juga disertai dengan gelombang tsunami seperti yang terjadi di Aceh, Nias, Mentawai, dan sejumlah daerah lainnya.

"Selain gempa bumi dengan kekuatan di atas empat skala richter, Indonesia juga masih sering dilanda gempa bumi dengan kekuatan yang lebih kecil dengan tingkat intensitas yang sama," imbuhnya.

Kondisi geografis yang berada pada wilayah ring of fire inilah yang juga membuat Indonesia memilikii 128 gunug berapi yang masih aktif.

Pada bulan lalu, lanjutnya, sudah terdapat sebanyak 22 gunung berapi yang aktif dan siap meletus kapan saja serta memuntahkan lahar yang dapat memicu bencana.

"Gesekan lempeng yang semakin dinamis telah memicu kembali aktifnya banyak gunung berapi di Indonesia, bahkan yang telah tertidur selama ratusan tahun," tuturnya.

Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesi memang harus semakin mengakrabkan diri dengan bencana alam, mengingat kondisi alam yang menuntutnya seperti itu.

Hidup akrab dengan bencana ini harus dimaknai sebagai kesiapan dan kesiagaan masyarakat Indonesia dalam menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja.
(T.ANT-103/P003)


ANTARAnews
0

BOBOT KAPAL PENYEBERANGAN MINIMUM 1.000 GT

ilustrasi kapal

Jakarta, 28/11/2010 (Kominfo-Newsroom) Kementerian Perhubungan menetapkan kapasitas bobot kapal penyeberangan minimal harus berbobot 1.000 GT. Hal itu guna menyesuaikan dengan perubahan kondisi iklim yang ditandai dengan besarnya gelombang (ombak) di daerah perairan agar tidak rentan tenggelam.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan kapal-kapal penyeberangan sangat dibutuhkan Indonesia yang merupakan negara kepulauan untuk menghubungkan pulau-pulau yang ada di Indonesia.

Selain menetapkan bobot minimal kapal, berdasarkan informasi Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Menhub juga menyinggung kondisi perawatan kapal-kapal yang ada di Indonesia. Freddy sangat menyayangkan lemahnya perawatan terhadap kapal-kapal yang ada di Indonesia. Tidak sedikit fasilitas kapal yang usianya tidak bertahan lama akibat minimnya perawatan.

Oleh karena itu, Menhub meminta kepada seluruh pihak terkait, antara lain nahkoda, awak kapal dan masyarakat, untuk ikut membantu memelihara dan merawat kapal-kapal yang ada agar bisa dimanfaatkan dalam jenjang waktu yang lama, begitu pula dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya.

Pada kesempatan yang sama, Menhub juga menyinggung tentang penetapan tarif kapal penyeberangan. Dia menegaskan untuk tarif ekonomi akan tetap dikendalikan oleh pemerintah. Hal tersebut menurut Freddy bertujuan agar bisa tetap terjangkau oleh masyarakat ekonomi lemah.

Menhub juga meminta kepada perusahaan galangan kapal agar dari waktu kewaktu terus dapat meningkatkan kualitas kapal yang dibuatnya. “Karena Pemerintah melihat dari kualitasnya,” jelas Menhub. (T.De/dry)


bipnewsroom