0

Modem 3,5G Sekaligus Router WiFi

Huawei E5830

JAKARTA, KOMPAS.com
- Buat Anda yang tenagh mencari solusi akses internet untuk kebutuhan pribadi maupun kelompok, perangkat baru dari Huawei ini mungkin bisa jadi pertimbangan. Huawei E5830 yang diluncurkan di Jakarta, Kamis (20/1/2011) ini tidak hanya bisa berfungsi sebagai modem kecepatan tinggi di jaringan seluler, namun juga bisa berfungsi sebagai router WiFi bagi 5 pengguna sekaligus.

"Huawei E5830, adalah varian Mobile WiFi modem yang sangat berbeda dari produk-produk pendahulunya, berinteraksi dengan orang lain kini jadi semakin mudah karena modem ini sanggup menghubungkan lima perangkat pada saat yang bersamaan dengan konfigurasi yang sangat mudah," tutur Riadi Sugihtani, Marketing Director Huawei Device Indonesia, dalam siaran persnya.

Tidak hanya mumpuni dari sisi fungsi, namun juga dibalut dengan desain estetik dan bercitarasa lifestyle yang tinggi. bentuknya oval tanpa sudut, tak kaku seperti modem kebanyakan. Warnanya pun perak mengilat bisa menyatu dengan tema desain interior di sekitar tempat kerja atau ruangan pertemuan.

Huawei E5830 mendukung jaringan 3G/HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan HSUPA (High Speed Uplink Packet Access). Di dalamnya sudah built-in WiFi untuk membagi koneksi jaringan hingga lima pengguna sekaligus secara nirkabel.

Piranti cerdas ini telah meraih beragam apresiasi di beberapa pasar internasional dan berhasil mencetak total penjualan yang cukup tinggi yaitu tiga juta unit di seluruh dunia. Bahkan produk ini juga berhasil meraih penghargaan "Award of Editor's Choice" pada perayaan bergengsi situs IT dan the "Annual E-fashion" produk serta terpilih menjadi "Work Gadget of the Year" di Australia.

Di Indonesia, Huawei E5830 telah dibundling dengan paket langganan TelkomselFlash unlimited secara cuma-cuma selama 3 bulan dengan harga Rp 999.000.


KOMPAS

0

Pasokan Listrik dari Panas Bumi Masih Terkendala

ilustrasi energi panas bumi

Jakarta, Kompas
- Potensi panas bumi di Indonesia sangat besar, yakni mencapai 27.000 megawatt. Hal ini bisa dijadikan sebagai energi alternatif dalam mengatasi kekurangan pasokan listrik.

Namun, pengembangan energi ini terkendala tumpang tindih aturan, besarnya investasi awal, dan ketidakpastian harga jual listrik dari pembangkit listrik panas bumi.

Menurut Direktur Eksekutif CIDES Rohmad Hadiwijoyo dalam diskusi bertema ”Krisis Listrik Kapan Berakhir”, Kamis (20/1) di Jakarta, sebagian besar lokasi panas bumi berada di kawasan hutan lindung dan sering terdapat perbedaan penafsiran hukum tentang izin penambangan antara pengembang dan Kementerian Kehutanan. ”Padahal, Presiden pernah berjanji akan membantu memperpendek jalur birokrasi dengan instansi terkait untuk mempercepat pengembangan panas bumi,” ujarnya.

Untuk pengembangan panas bumi yang menghasilkan listrik 45 MW diperlukan investasi 105 juta dollar AS (sekitar Rp 949,2 miliar). Biaya ini termasuk pembangunan infrastruktur, turbin pembangkit, dan pengeboran sumur panas bumi.

”Sementara minat bank lokal memberikan pembiayaan proyek-proyek panas bumi di Indonesia rendah,” ujar Rohmad.

Oleh karena itu, proyek panas bumi dinilai memiliki risiko usaha tinggi dan butuh waktu lama untuk balik modal, yakni 10 tahun.

Sementara itu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dinilai kurang agresif dalam membeli listrik dari pengembang panas bumi. Dari hasil lelang swasta dan pemerintah daerah untuk pengembangan panas bumi, sampai kini belum ada satu pun perjanjian jual-beli listrik dengan PLN.

Padahal, Bank Dunia tertarik untuk memberi dana 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 9,04 triliun) dengan skema pinjaman lunak untuk pengembangan energi ramah lingkungan itu.

Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto menambahkan, pengaturan harga pembelian tenaga listrik oleh PLN dari pembangkit listrik berbasis energi terbarukan skala kecil dan menengah sudah termuat dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 31 Tahun 2009.

Namun, pelaksanaannya terkendala oleh terbatasnya infrastruktur karena energi terbarukan umumnya berada di daerah terpencil dan jauh dari jaringan listrik PLN. Harga patokan tertinggi pembelian listrik oleh PLN dari pembangkit listrik tenaga panas bumi 9,7 sen dollar AS per kWh telah diatur dalam Permen ESDM Nomor 32 Tahun 2009.

Namun, hal ini masih terkendala kondisi sektor hulu, di mana terdapat peluang biaya produksi panas bumi lebih mahal dibandingkan harga patokan tertinggi.

Berbagai kendala itu mengakibatkan pengembangan energi panas bumi sebagai solusi dari persoalan kelistrikan di Indonesia tidak optimal. Tidak banyak perusahaan yang menghasilkan listrik dari panas bumi di antaranya Chevron sekitar 525 MW dan Star Energi 350 MW. (EVY)


KOMPAS

0

Pemerintah Irlandia Lirik Startup Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini komunitas #StartupLokal, sebuah komunitas di mana para pengusaha IT yang sedang merintis usahanya berkumpul, semakin berkembang sedemikian jauhnya dan banyak media mulai mengcover komunitas ini baik media dalam negeri walaupun luar negeri. Meetup atau pertemuan rutin komunitas #StartupLokal yang terakhir saja pesertanya mencapai sekitar 335 orang, rekor terbanyak dari seluruh meetup yang pernah dilakukan.

Nah, kali ini menyambut tahun 2011, komunitas ini kembali memberikan kabar yang menggembirakan. Pada Senin (17/1/2011) malam lalu, para inisiator komunitas #StartupLokal menghadiri diskusi seputar startup dengan perwakilan pemerintah Irlandia. Dari hasil diskusi tersebut, akhirnya para inisiator #StartupLokal diundang untuk ke Irlandia dalam rangka memperkenalkan startup dari Indonesia.

Nuniek Tirta Sari, salah satu dari empat inisiator #StartupLokal melaporkan hal tersebut di akun Twitter-nya beberapa waktu lalu. "OMG OMG OMG, all #StartupLokal initiators are going to Ireland invited by the embassy!! Wooohooo!!!" tulisnya di akun @nuniek.

Hal ini cukup menggembirakan karena ini berarti startup-startup Indonesia mempunyai kesempatan untuk mengenalkan diri ke Irlandia. Dan perlu dicatat bahwa Irlandia itu semacam Silicon Valley-nya Eropa, di mana startup-startup berkumpul.

Startup-startup di Irlandia cukup banyak dan kebanyakan sudah profit. Dan melalui pengenalan startup Indonesia ini di Irlandia nantinya, pemerintah Irlandia berharap untuk memiliki akses ke startup di Indonesia di mana mereka bisa mencari startup lokal untuk mereka berikan pendanaan.

Jadi hal ini jangan sampai dilewatkan oleh para startup lokal untuk mempresentasikan startup-nya di Irlandia nanti. Isi form yang ada di link ini untuk meregistrasikan startup Anda, nantinya akan masuk short list siapa saja yang akan dipresentasikan di Irlandia nanti.(TeknoJurnal.com/Firman Nugraha)


KOMPAS

0

Material Komposit lebih Aman untuk Tabung Gas

JAKARTA--MICOM: BPPT merekomendasikan penggunaan material logam pada tabung gas diganti dengan memakai bahan dari komposit. Tujuannya untuk mencegah terjadinya ledakan tabung gas.

Rekomendasi itu berdasarkan hasil audit investigasi terhadap sistem tabung gas yang seringkali bocor. Umumnya sumber kebocoran terjadi di sistem katup/valve pada tabung, akibat kurang sempurnanya proses pabrikasi.

Selain itu dari hasil audit menunjukkan bahwa desain regulator memiliki kelemahan akibat sistem penguncinya. Di sisi lain kualitas karet seal katup yang tidak memenuhi standar, yang menyebabkan kebocoran gas dan berdampak pada ledakan gas. Kebocoran juga terjadi akibat kurang sempurnanya pengelasan tabung saat pabrikasi.

''Atas dasar itulah, salah satu kemajuan teknologi yang ada dengan pemanfaatan komposit sebagai pengganti material logam,'' kata Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi, Tatang A Taufik dalam acara seminar produk berbasis material komposit, di BPPT, Rabu (19/1).

Dia menambahkan material komposit merupakan campuran makroskopik dari serat dan matriks. Serat yang digunakan yaitu serat kaca (glass fibre), yang berfungsi memberikan kekuatan tarik, sifatnya ringan dan kuat. Sedangkan bahan matriksnya menggunakan plastik thermosetting yang disebut resin.

Wujud resin ini cair tetapi mengeras. Resin akan menjadi rigid bila dipanaskan, serta memiliki ketahanan terhadap serangan zat kimia ketika berada di lingkungan ekstrem.

''Keunggulan material komposit memiliki kekuatan yang dapat diatur, tahan korosi, dan memiliki rasio kekuatan terhadap berat jenis yang tinggi,'' imbuh Direktur Pusat Audit Teknologi BPPT Arya Rezavidi.

Reza menambahkan, material komposit sangat cocok sebagai pengganti material baja yang digunakan pada tabung gas di Indonesia. Alasannya bila tabung terkena temperatur ekstrem, tidak akan meledak. ''Perlahan-lahan gas ke luar, kemudian tabung berbahan komposit akan meleleh dan hancur,'' ujarnya.

Proses manufaktur material komposit ini memang lebih efisien. Hanya saja material mentahnya masih terlalu mahal. Dari perhitungannya diperlukan investasi senilai US$30 juta untuk membangun manufaktur yang menghasilkan 2 juta tabung per tahunnya. (OL-12)


MediaIndonesia
0

Indonesia Kirim Biji Tomat ke Stasiun Antariksa

illustrasi

Jakarta, Kompas
- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengirim biji tomat ke Jepang untuk diikutkan dalam misi penerbangan Jepang ke Stasiun Antariksa Internasional. Kapsul milik Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) yang membawa sampel tersebut akan diluncurkan dari Tanegashima, Jepang, pada Sabtu (22/1).

Koordinator program dari Lapan, Ratih Dewanti, Kamis (20/1) di Jakarta, mengatakan, selain Indonesia, tiga negara Asia Tenggara lain, yaitu Malaysia, Thailand, dan Vietnam, juga mengirim bijian dari negerinya, antara lain biji cabai.

Pengiriman sumber hayati ini merupakan bagian dari kegiatan kerja sama multilateral Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) yang antara lain bertujuan untuk meningkatkan minat generasi muda pada bidang keantariksaan. Forum yang diprakarsai JAXA ini diikuti lembaga antariksa dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea, dan India.

Sampel biji tomat sumbangan dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati FMIPA Institut Teknologi Bandung seberat 100 gram atau 500-800 biji.

Biji tomat asal Lembang ini dalam kondisi kering dan steril lalu dimasukkan dalam kantong plastik khusus yang diberikan JAXA, kata Fenny Dwianti dari institut tersebut.

Sampel akan ditempatkan di antariksa selama dua bulan. Pengembalian sampel ke Indonesia akan melalui Amerika Serikat karena wahana ruang angkasa pembawa kapsul akan mendarat di Bandara John F Kennedy, lanjut Ratih, yang juga Kepala Biro Humas Lapan.

Pengembalian sampel ke Indonesia menggunakan pesawat terbang komersial akan melibatkan pihak Kedutaan Besar RI di AS.

Libatkan sekolah

Untuk memenuhi tujuan program, sampel biji tomat akan dibagikan ke sekolah menengah pertama (SMP). Sebanyak 50 sekolah akan diikutkan pada program ini. Seleksi sekolah peserta riset akan melibatkan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Kementerian Pendidikan Nasional.

Biji itu akan ditanam dan disandingkan dengan biji tomat yang tidak mendapat perlakuan tersebut. Tanaman hortikultura ini masa tanamnya tiga bulan.

Para siswa yang terpilih mengikuti penelitian itu di setiap sekolah kemudian diminta membuat laporannya. ”Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan tanaman ini, siswa dapat mengenal dampak lingkungan antariksa sehingga terdorong untuk melakukan penelitian selanjutnya,” kata Ratih.

Penempatan biji di lingkungan tanpa pengaruh gravitasi itu, menurut perkiraan Fenny, akan memengaruhi pertumbuhan tanaman. Hal itu disebabkan dalam kondisi tanpa gravitasi, sirkulasi udara secara mikroskopis pada sampel akan terhambat. (YUN)


KOMPAS

0

Tepung Suweg Siap Menyaingi "Oatmeal"

illustrasi

Suweg sebagai jenis umbi-umbian besar jarang diolah dan dikonsumsi masyarakat karena dengan cara pengolahan biasa bisa menimbulkan gatal-gatal di lidah. Namun dengan pengolahan khusus dan dijadikan tepung, suweg ternyata memiliki kandungan serat lebih besar dibanding oatmeal—dikenal sebagai pangan pengontrol kadar kolesterol.

Tepung suweg (Amorphophallus campanulatus BI) siap menyaingi oat instan, makanan kesehatan untuk menjaga kolesterol darah tetap rendah,” kata peneliti Didah Nur Faridah dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Kamis (20/1).

Tepung suweg ketimbang tepung garut ternyata kandungan seratnya lebih tinggi. Tepung garut memiliki nilai total serat pangan hanya 9,89 persen sementara serat tepung suweg yang teruji ternyata mencapai 15,09 persen.

”Tepung suweg memiliki prospek bagus untuk makanan kesehatan. Namun, sampai sekarang belum ada industri yang memproduksinya,” kata Didah.

Kesulitan untuk memproduksi tepung suweg adalah sulitnya mendapatkan pasokan bahan bakunya. Selama ini suweg belum menjadi tanaman budidaya, bahkan sebagian besar justru dianggap tanaman liar.

Umbi suweg berbentuk setengah bola dengan diameter mencapai 35 sentimeter. Bobot maksimalnya bisa mencapai 15 kilogram per umbi.

Menurut Didah, bagian yang dapat dimakan sebesar 86 persen. Cara mengonsumsi yang lazim dengan mengukus.

Ketika dijadikan tepung suweg, dapat digunakan sebagai bahan baku mi atau roti. Dijadikan bubur pun bisa.

Selain kandungan serat, diuji pula indeks glikemik (IG) untuk mengetahui kecepatan bahan karbohidrat tersebut melepas glukosa ke dalam darah.

Bahan pangan dengan parameter IG makin rendah akan makin baik terutama bagi penderita diabetes melitus. Patokannya, IG di bawah 55 tergolong rendah.

IG pada rentang 55-70 tergolong sedang. Kemudian IG dengan angka di atas 70 tergolong tinggi.

”IG pada tepung suweg mencapai 36. Ini tergolong sangat rendah karena jauh di bawah patokan IG rendah dengan angka indeks 55,” kata Didah.

Dengan serat pangan yang tinggi dan indeks glikemik yang rendah, tepung suweg bermanfaat untuk mencegah timbulnya kanker usus besar, divertikular, kardiovaskular, kegemukan, kolesterol tinggi, dan kencing manis atau diabetes.

”Tepung suweg memiliki fungsional sebagai hipoglikemik dan hipokolesterolemik,” kata Didah.

Mendorong budidaya

Didah menempuh dua periode untuk meriset tepung suweg ini. Pada awalnya, tahun 2003 hingga 2004. Kemudian dilanjutkan pada 2007 hingga mampu mengukur kandungan serat pangan dan indeks glikemiknya.

”Dengan hasil riset ini, saya mendorong supaya petani mau membudidayakan suweg,” katanya.

Didah pernah membeli suweg di Sumedang, Jawa Barat. Harganya masih sangat murah, tetapi memang jarang ada.

Suweg merupakan tanaman jenis umbi dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tanaman dengan bentuk umbi setengah bola ini diduga berasal dari India. Kemudian suweg tersebar ke Asia Tenggara sampai kepulauan di Samudra Pasifik.

Dengan usia tanam satu tahun, umbi suweg bisa tumbuh mencapai diameter 35 cm. Ini jika ditunjang kesuburan dan kelembaban tanah yang memadai. Suweg juga bagus untuk tumbuh di bawah naungan pepohonan yang menutup sedikitnya 40 persen dari paparan sinar matahari.

Tangkai daun tumbuh di pusatnya. Tangkai daun tumbuh tegak bisa mencapai ketinggian 60-90 cm. Jika daunnya mulai layu, berarti suweg siap dipanen ketika daunnya menunjukkan tanda-tanda mulai layu. Batangnya pun mulai menampakkan warna menguning.

Kulit umbi suweg berwarna coklat tua dengan daging umbi yang berwarna jingga kusam sampai kemerah-merahan. Daging umbi suweg memang bisa menimbulkan gatal karena mengandung kalsium oksalat.

Kalsium oksalat sebenarnya terdapat di hampir seluruh bagian tanaman suweg yang berbentuk jarum halus (raphide). Seperti talas, gatal-gatal akibat mengonsumsi suweg bisa dicegah dengan berbagai cara, di antaranya dengan perendaman ke dalam air yang cukup lama sebelum dimasak.

Kemudian, penyebab gatal itu bisa dihilangkan dengan pemanasan secara intensif. Selain itu, kalsium oksalat dapat dilarutkan dengan asam kuat.

Didah mengatakan, asam kuat yang mudah ditemui di pasaran adalah asam klorida. Namun, asam klorida pun mengandung toksik sehingga sebaiknya digunakan dalam ukuran sangat sedikit.

Asam klorida yang dipakai memiliki kandungan 0,25 persen. Itu pun hanya untuk merendam suweg yang sudah dikupas dan diiris-iris selama 4 menit. Untuk menetralkan kembali kandungan asamnya, dilanjutkan dengan perendaman irisan suweg di larutan kalsium karbonat (soda kue) sebanyak 1 persen selama 5 menit.

Suweg pun siap diolah. Jika ingin ditepung, suweg harus dikeringkan sampai kandungan air maksimal 10 persen. Selanjutnya suweg siap digiling menjadi tepung dengan ayakan 60 mesh.

Melihat khasiatnya, tepung suweg memiliki prospek ekonomi yang bagus. Tentunya berkat riset ilmiah seperti yang dilakukan Didah dan kerabatnya di perguruan tinggi selama ini yang patut mendapatkan apresiasi.[Nawa Tunggal]


KOMPAS

0

Incar Pelajar, OlivePad Gandeng Depdiknas

OlivePad (eno/inet)

Jakarta - Aplikasi pembaca buku digital yang ada dalam OlivePad tidak hanya diperkaya dengan konten majalah, namun juga untuk pelajar. Tidak main-main, pembesut tablet tersebut merangkul Depdiknas demi menunjukan keseriusannya.

OlivePad, merupakan tablet 'India' yang baru saja menyerbu pasar Indonesia. Digawangi dengan sistem operasi Android Froyo, tablet berukuran 7 inch ini pun memiliki banyak aplikasi di dalamnya, termasuk pembaca buku digital (ebook reader).

"Hal lain yang membedakan OlivePad dengan tablet lainnya adalah, hadirnya eBook reader. Untuk aplikasi ini kami bekerjasama dengan Jatis dan Depdiknas untuk memperkaya konten di dalamnya," jelas Setot Andalas, GM Operation Harier Telecom.

Konten di dalam aplikasi itu pun terbilang unik, Harier selaku pembesut OlivePad menjanjikan konten yang menunjang pendidikan para pelajar.

"Aplikasi tersebut tidak hanya berisikan majalah atau koran, tapi juga materi ujian untuk pelajar. Inilah yang strong point kami yang tidak dimiliki merek lain," pungkas Setot di Crown di Crown Plaza, Kamis (20/1/2011).

OlivePad dijanjikan mulai beredar di Indonesia mulai 21 Januari 2011, tablet anyar ini dibanderol pada kisaran harga Rp 4,6 Juta termasuk paket internet unlimited dari Telkomsel selama 6 bulan. ( eno / fyk )


detikInet
0

Avaya Sangat Percaya Diri Masuk Indonesia

Jakarta - Usai mengakuisisi Nortel, Avaya mengaku sangat percaya diri dalam menembus pasar Indonesia. Dengan beberapa produk solusi komunikasi, Mereka yakin produk tersebut dapat diterima di pasar tanah air.

"Tahun lalu kita mengakuisisi Nortel. Kemudian kita berpikir apa yang kita lakukan setelah membeli Nortel," papar Endang Rachmawati, Country Director Avaya Indonesia, pada acara bertajuk Avaya Experience Roadshow 2011, bertempat di Ritz Carlton, Kamis (20/1/2011).

Dia melanjutkan, saat ini Avaya menduduki posisi pertama secara global, untuk market maintenance service, dengan pangsa pasar 12 persen. selain itu perusahaan itu juga bermain di contact center dengan penetrasi 37 persen secara global.

Sementara untuk pasar enterprise messaging, Avaya pun menduduki posisi lumayan bagus, dengan pangsa pasar 22 persen. Dengan portfolio tersebut, Endang mengaku sangat percaya diri untuk masuk pasar Indonesia.

"Kita lebih percaya diri untuk masuk ke pasar Indonesia," tegasnya.

Menurutnya, klien Avaya di Indonesia adalah perusahaan perusahaan skala raksasa. Namun dikatakannya, Avaya juga menyasar pasar UKM, dengan produk seperti IP Office.( fw / rns )


detikInet

Avaya Kenalkan Flare Experience


Jakarta
(ANTARA News)
- Avaya, perusahaan penyedia layanan sistem dan piranti lunak telekomunikasi, memperkenalkan layanan barunya komunikasi video realtime dalam acara Avaya Enterprise Roadshow 2011 di Hotel Ritz Charlton Jakarta, Kamis.

Dengan pengenalan produk unggulannya itu, Avaya berharap bisa membantu perusahaan-perusahaan besar Indonesia dalam membuat kebijakan dan keputusan dengan lebih efektif, efisien, dan produktif.

"Untuk bisa sepenuhnya produktif para karyawan hanya perlu terkoneksi melalui kemampuan video, suara, dan teks yang sepenuhnya terintegrasi dan mudah digunakan," kata Kevin Kenedy, presiden dan CEO Avaya dalam siaran persnya.

Salah satu produk unggulan yang ditampilkan Avaya adalah 'Avaya Flare Experience'. Flare Experience merupakan produk pertama dalam industri solusi telekomunikasi yang menghadirkan kolaborasi unik video, suara dan teks.

Avaya Flare Experience biasanya disediakan dengan Avaya Desktop Video Device tetapi sistem itu juga akan tersedia untuk perangkat lain seperti komputer pribadi, laptop, tablet, dan smartphone.

Avaya Flare Experience menyediakan layanan antara lain voice call management, video conferencing, voice conferencing dan instant message, serta screenshare.

Salah satu kelebihan layanan yang menggunakan sistem operasi Android itu adalah karena bisa memberikan tampilan maksimal meski hanya menggunakan bandwidth rendah.


ANTARAnews