0

HotGame Online Siap Manjakan Pecinta Game

JAKARTA, KOMPAS.com - Majalah HotGame mengeluarkan terobosan baru dalam memanjakan penggemar game di Indonesia dengan mengeluarkan layanan online yang beralamat di www.hotgame-online.com. Peresemian tersebut menjadi salah satu rangkaian acara dalam acara bertajuk "HotGame Ville" yang diselenggarakan majalah HotGame di Gandaria City, Jakarta, 25-27 Maret 2011.

Menurut Editor in Chief HotGame Aditya Nuswandana, peresmian web tersebut merupakan salah satu upaya untuk memanjakan para gamers di Indonesia agar dapat mendapatkan informasi secara cepat.

"Tuntutan zaman pasti menuntut media online, oleh karena itu, kami luncurkan website ini. Karena kebutuhan masyarakat sekarang, tidak ingin menunggu majalah saja," ujar Aditnya kepada Kompas.com, Minggu (27/3/2011) kemarin.

Sebagai media online yang baru, ia mengharapkan para gamers dapat juga berperan aktif dalam mengisi rubrik dalam website tersebut. "Kita juga mengharapkan kedepannya nanti yang menulis di rubrik hotgame online itu bisa siapa aja, tidak hanya redaksi. Karena dalam media online spesifik seperti ini, harus dipilih dengan orang yang mengerti di bidangnya, tidak hanya orang yang mengerti menulis saja," terang Aditya.

Selain peresmian HotGame online, dalam acara tersebut juga digelar beberapa turnamen game, seperti Point Blank Competition, Pro Evolution Soccer 2011 Competition, Gran Turismo 5 Competition, World Club Champion Football, Animal Kaiser, dll.

Dalam acara tersebut, hadir pula beberapa petinggi dari Kompas Gramedia Group, yakni Deputy General Manager Publishing II Men's Media Gramedia Majalah Hendra Noor Saleh, dan Bussines Manager Men's Media Gramedia Majalah Devi O. Simoturang.


KOMPAS

0

"Racing Game" di Ponsel Tumbuh Pesat

GTS World Racing

JAKARTA, KOMPAS.com
- Bisnis game mobile masih tetap bersinar tahun ini. Buzzcity, perusahaan media mobile yang menawarkan akses kepada biro iklan ke jaringan iklan global di mobile internet, merilis statistik kenaikan permainan ponsel dengan tema olahraga motor dan mobil yang sedang tren di masyarakat dunia.

Berdasarkan hasil survei data yang diambil dari situs mobile m.djuzz.com, unduhan permainan di Buzzcity sebanyak 1,2 juta permainan dalam sebulan. Naik dibanding tahun 2010 yang hanya 630.000 unduhan permainan per bulan. Sebanyak 90 persen kenaikannya itu berasal dari permainan motor dan mobil.

Buzzcity mengidentifikasi ada 12 games yang bertemakan racing di antaranya Underground Racer, 3D Street Racing dan GTS World Racing. GTS World Racing salah satu games yang akhir-akhir ini banyak diminati. Buktinya, pada bulan Maret ini sudah ada 4.700 download per harinya dibandingkan dengan bulan Januari yang lalu hanya kurang dari 100 unduhan per hari.

"Sejak Djuzz dirilis tahun lalu, situs games khusus motorsport ini telah banyak menarik perhatian. Ditambah lagi dengan adanya musim F1, grafik yang melonjak ini kelihatannya akan berlanjut terus dimana para fans juga turut menghidupkan minat sport mereka melalui games-games ini," Jelas KF Lai CEO Buzzcity dalam rilisnya, Jumat (25/3/2011).

Lima negara yang teraktif dalam mengunduh games motorsport ini adalah India, Nigeria, Vietnam, Afrika Selatan, termasuk juga di Indonesia.(Kontan/Evilin Falanta)


KOMPAS

0

Waspadai Anak Kecanduan Internet

Magelang (ANTARA News) - Orang tua harus mewaspadai anak yang kecanduan Internet karena dapat berpengaruh terhadap perkembangan psikologi anak.

"Bila anak sudah kecanduan internet maka orang tua harus hati-hati menyikapinya," kata Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimah (Salimah), Nani Handayani, di Magelang, Jawa Tengah, Minggu.

Ia mengatakan hal tersebut dalam tablig akbar memperingati Hari Jadi Kota Magelang ke-1.105 yang diselenggarakan PD Salimah Kota Magelang dengan tema "Menyelamatkan Keluarga dari Efek Negatif Dunia Maya".

Kecanduan Internet, kata Nani, antara lain bisa menyebabkan rasa malas bagi anak, kurang konsentrasi dalam belajar, dan tidak mau diajak berdialog.

Ia mengatakan, dari sebuah riset menyatakan anak-anak kencanduan internet mencapai 76 persen. Mereka minimal membuka internet selama dua hingga tiga jam perhari.

"Namun, banyak anak yang merasa tidak cukup membuka internet selama dua hingga tiga jam saja. Apalagi, warnet buka 24 jam sudah menjamur dimana-mana sehingga anak-anak lebih mudah mengakses internet," katanya.

Menurut dia, sudah saatnya bagi ibu rumah tangga untuk bisa membuka Internet. Hal ini dimaksudkan agar ibu atau orang tua bisa mengetahui aktivitas anak-anak saat berinternet.

"Mustahil kalau anak sekarang tidak bisa membuka Internet karena di sekolah juga diajarkan hal itu," katanya.

Ia mengatakan, sebagian besar anak memiliki akun facebook, twiter, dan sebagainya. Banyak hal yang bisa diperoleh dari fitur-fitur tersebut, antara lain berteman dengan siapa saja dan bacaan termasuk gambar porno.

"Sulit bagi orang tua untuk membendung anak membuka situs porno," katanya.

Ia mengatakan, di Indonesia terdapat lebih dari 20.000 situs porno yang mudah sekali diakses. Untuk memblokir situs-situs tersebut bukan hal mudah.

Nani mengatakan, tugas orang tua untuk membentengi anak sejak kecil dengan agama dan akhlak yang baik agar tidak terpengaruh dengan efek negatif internet.

"Ajarkan pada anak-anak untuk memiliki hobi, sehingga mereka tidak ketagihan Internet," katanya.

Selain itu, katanya, jangan memasang komputer di kamar pribadi masing-masing anak. "Lebih baik komputer diletakkan di ruang keluarga, sehingga apa yang dibuka oleh anak maka semua anggota keluarga akan mengetahui," katanya.

Menurut dia, orang tua dan anak-anak perlu membuat kesepakatan, berapa lama anak boleh membuka internet. "Kespakatan ini memang bukan hal mudah, namun harus dilakukan," katanya menambahkan. (*)


ANTARAnews
0

Pengembangan Robot Masih Terkendala Dana

Robot Nao saat unjuk kebolehan di Jakarta, Sabtu (11/12/2010).

JAKARTA, KOMPAS.com
— Sejumlah dosen dari puluhan perguruan tinggi di Indonesia mengikuti workshop robotika di World Robotics Explorer di Jakarta, 25-26 Maret 2011. Tema pelatihan adalah penggunaan robot Nao, robot humanoid yang diproduksi oleh Aldebaran Robotics di Perancis.

Dalam kesempatan pelatihan itu hadir pakar robotika dari Universitas Indonesia, Dr Ir Wahidin Wahab M.Sc, dan Technical Director Aldebaran Robotics Asia Pasific Alban Nanty. Dalam kesempatan pelatihan, Wahidin mengungkapkan beberapa kemajuan robotika Indonesia.

"Kita lihat lima tahun ini robotika Indonesia berkembang pesat. Indikatornya semakin banyak anak-anak kita yang diikutsertakan dalam perlombaan dan meraih penghargaan," ungkapnya.

Ia menyatakan, dalam beberapa kali perlombaan terlihat bahwa kelebihan kontestan Indonesia adalah pada pembuatan creative robot. Sebagai contoh, pada perlombaan robotik di Australia yang bertema pelestarian air, kontestan Indonesia berhasil membuat robot penyaring air.

"Secara pengetahuan sebenarnya kita tidak kalah dibandingkan negara lain. Hanya saja kalau berbanding dengan robot yang dibuat, kita masih ketinggalan. Saya kira ini tidak hanya terjadi di robotika," katanya.

Di universitasnya sendiri, saat ini Wahidin dan mahasiswanya lebih fokus mengembangkan alogaritma. Fokus ini dimaksudkan agar jika dana telah mencukupi untuk pembelian mekanik, maka pengembangan lain bisa dilakukan dan robot bisa diciptakan.

Wahidin mengatakan, salah satu hambatan dalam pembuatan robot adalah pendanaan. "Kita nggak punya cukup uang untuk mendesain atau mengembangkan hardware-nya. Jadi memang keterbatasannya masih pada dana," jelasnya.

Ia mencontohkan, dalam pengembangan robot humanoid Nao yang diproduksi Perancis, biaya bisa mencapai 2 kali lipat harga jual robotnya. "Kalau beli itu 150 juta, kalau kita kembangkan bisa 2 kali lipatnya. Mereka saja butuh 3 tahun dan lebih dari 20 expert untuk mendesain," ujarnya.

Dengan dana yang terbatas, menurut Wahidin, yang perlu dilakukan adalah melihat aspek-aspek lain dari dunia robotika yang bisa dikembangkan. "Tidak perlu pesimis, kita bisa kembangkan dari sisi software kalau hardware-nya memang belum bisa," paparnya.

Wahidin kini tengah mengumpulkan pakar, dosen, dan penggemar robotika dalam wadah Asosiasi Robotika Indonesia. Organisasi tersebut diharapkan bisa mendorong kemajuan robotika di Indonesia. "Sekarang sedang kita kumpulkan, nanti kalau sudah terkumpul akan kita petakan sesuai keahliannya," ucapnya.

Wahidin mengatakan, robotika bisa menjadi media untuk memacu penguasaan teknologi seperti mesin, elektronika, dan komputer. Harapannya, dalam 5-10 tahun mendatang teknologi Indonesia bisa lebih maju dengan kemajuan di bidang robotika.


KOMPAS

0

BRI dan Polri Hadirkan SIM Teknologi Chip

JAKARTA--MICOM: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bersama Polri menghadirkan sebuah inovasi baru, yaitu surat izin mengemudi (SIM) berteknologi chip atau disebut SIM Smart. Teknologi tersebut dianggap dapat mempermudah pengendara kendaraan bermotor.

"SIM Smart merupakan surat izin mengemudi berteknologi microchip yang berfungsi selain sebagai driving license juga dapat sebagai alat bayar titipan denda tilang melalui mesin EDC (electronic data capture) yang dibawa petugas penindakan di lapangan," kata Corporate Secretary BRI Muhamad Ali melalui siaran pers, Jumat (25/3).

Menurut Ali, pengendara kendaraan bermotor kadang kala tidak dapat menghindari pelanggaran lalu lintas baik itu karena tidak membawa surat-surat kelengkapan mengemudi, lupa memakai perlengkapan yang ditentukan, atau penyebab lainnya sehingga terkena tilang oleh petugas kepolisian. Hal itu dianggap merepotkan bagi pengendara.

SIM Smart itu memiliki keuntungan, antara lain praktis karena dapat berfungsi ganda, selain sebagai SIM dapat digunakan juga sebagai alat pembayaran denda tilang. Selain itu, SIM Smart dianggap cepat karena dapat digunakan langsung di lokasi pelaksanaan tilang melalui mesin EDC yang dibawa petugas penindakan.

"Aman juga. Saat membayar denda tilang, kita cukup menggunakan saldo uang kita dengan mengakses chip yang ada pada SIM Smart sehingga kita tidak perlu membawa uang tunai," ujar Ali.

Lebih lanjut, Ali menjelaskan bahwa SIM Smart dapat dimiliki dengan mengikuti prosedur aplikasi SIM Smart di Kantor Pelayanan SIM setempat dengan mengisi formulir pendaftaran, mengikuti tes teori dan praktek, mengikuti proses pemotretan, dan terakhir mengaktifkan SIM Smart di BRI.

"Petugas Bank BRI akan memberikan panduan tentang pengaktifan SIM Smart dan menganjurkan kepada pemegang SIM untuk mengisi saldo ke dalam SIM Smart. Adapun pengisian saldo SIM Smart atau top up dapat dilakukan secara tunai maupun overbooking dari Kartu Debit BRI atau kartu debit bank lain, baik melalui mesin EDC, ATM, maupun teller di seluruh Kantor Cabang Bank BRI," papar Ali.

Para pemegang SIM dapat melakukan penggantian SIM Smart pada saat perpanjangan SIM. Ali menyampaikan bahwa perubahan dari SIM biasa ke SIM Smart tidak dikenakan biaya. "Ditargetkan seluruh pemegang SIM di wilayah kerja Polda Metro jaya akan dapat menggunakan SIM Smart. Ke depan dimungkinkan SIM Smart ini dapat dipergunakan untuk transaksi di pompa bensin, secure parking, minimarket, dan lain-lain," pungkas Ali. (*/OL-11)


MediaIndonesia
0

Ingin Punya PLTN, Bikin Robot Dulu

JAKARTA, KOMPAS.com — Penanganan krisis nuklir di Jepang akhirnya tak cuma melibatkan manusia, tetapi juga robot. Beberapa robot seperti 510 Packbots dan 710 Warrior bahkan secara khusus didatangkan dari Amerika Serikat. Menurut pakar robotika Universitas Indonesia, Dr Ir Wahidin Wahab M.Sc, hal tersebut membuktikan bahwa PLTN pun memerlukan robot.

Menurutnya, jika Indonesia akan membangun PLTN, robot pun mesti disiapkan. "Saya dengar Menristek tetap akan melanjutkan proyek pembangunan PLTN. Ini kalau memang nanti bisa dilaksanakan, robot harus disediakan," ujar pria yang juga menjadi ketua Asosiasi Robotik Indonesia ini.

"Nantinya langkah yang paling efektif untuk penyediaan robot itu adalah membeli. Kalau kita mengembangkan sendiri itu enggak ngejar," jelasnya di sela-sela workshop robot di World Robotic Explorer (WRE) Jakarta, 25-26 maret 2011.

Ia mengatakan, pengembangan robot tertentu cukup mahal. Contohnya, robot Nao dari Perancis yang kini menjadi platform riset dan membantu edukasi, dihargai Rp 150 juta. Kalau mengembangkan sendiri, menurutnya bisa hampir 2 kali lipat. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki robot untuk PLTN adalah kemampuan bekerja di lingkungan yang level radiasinya tinggi. Saat ini, kemampuan itu dimiliki oleh Monirobo yang dikembangkan Jepang.


KOMPAS

0

Ratu Hemas: Perhatikan Aspirasi Masyarakat Terkait PLTN

PLTN Jepang yang menimbulkan musibah pasca-gempa dan tsunami 11 Maret 2011. (Reuters)

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, mengatakan bahwa pemerintah perlu memperhatikan aspirasi masyarakat terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Hal itu, kata GKR Hemas dalam keterangan pers yang disampaikan di Jakarta, Minggu, menyangkut jaminan keamanan penggunaan teknologinya dan keselamatan jika terjadi insiden kecelakaan atau bencana.

Dia mengatakan, pemerintah perlu mengeksplorasi pemanfaatan energi alternatif potensial yang lebih aman dan ramah, yang ketersediannya berlimpah di alam Nusantara serta sanggup memenuhi kebutuhan energi masa kini dan masa nanti.

"Mencermati perdebatan rencana pembangunan PLTN di Indonesia pascagempa-tsunami Jepang, saya mengingatkan agar Pemerintah berhati-hati dan harus mempertimbangkan serius penolakan rakyat terhadap rencana pembangunan PLTN di daerah mereka. Bagaimana jaminan keamanan dan keselamatan diberikan pemerintah jika rencana tersebut dilanjutkan?," katanya.

Di Muria dan Belitung, kata dia, ada masyarakat setempat menyatakan keberatan karena daerahnya direncanakan sebagai lokasi pembangunan PLTN. Keberatan mereka harus masuk perhitungan, untuk mempertimbangkan segala aspek PLTN.

"Potensi energi alternatif yang lebih aman dan ramah berlimpah di alam Nusantara, yang memenuhi kebutuhan energi masa kini dan masa nanti sesuai kebutuhan, mengapa bukan itu saja yang dieksplorasi dan dimanfaatkan?," katanya.

Menurut dia, potensi energi alternatif selain PLTN tersebut justru menjadi prioritas dalam strategi energi nasional. Indonesia sangat kaya sumber energi yang lebih aman dan ramah seperti tenaga air, panas bumi (geothermal), ombak, angin dan matahari. Seluruh potensi energi ini sangat menjanjikan asalkan dikelola serius dan pemerintah menjadikannya sebagai prioritas.

Keberatan masyarakat tersebut bertujuan untuk menghindari kemungkinan resiko yang lebih besar. Resiko yang dimungkinkan oleh kehadiran PLTN bukan saja bersifat fisik berbentuk kecelakaan tapi juga nonfisik berbentuk psikologis karena menghilangkan rasa aman penduduk.

"Persoalannya, masalah PLTN bukan saja menyangkut jaminan keamanan penggunaan teknologinya dan keselamatan jika terjadi insiden kecelakaan atau bencana, tapi juga budaya, etos, disiplin serta kesiapan pemerintah dan penerimaan masyarakat," katanya.

Dia mengatakan, dengan kerusakan PLTN Fukushima Daiichi akibat gempa-tsunami yang mengakibatkan kebocoran radiasi, pemerintah Indonesia perlu menahan diri dan tidak "ngotot" meneruskan rencana pembangunan PLTN. "Jepang saja, yang siap secara teknologi dan memiliki budaya, etos, disiplin, pemerintahnya sangat melindungi kepentingan penduduknya, mengalami kerepotan luar biasa menanggulangi kebocoran radiasi dan tetap tak dapat menghindari jatuhnya korban," katanya.

Karena hampir seluruh wilayah Indonesia rawan gempa, ia menilai, maka pemerintah harus memfokuskan pemanfaatan teknologi energi alternatif yang sesuai situasi dan kondisinya serta tersedia sumbernya.

"Pemerintah harus bersungguh-sungguh memenuhi harapan rakyat, yaitu membangun pembangkit listrik yang lebih tepat untuk Indonesia. Indonesia tak perlu merasa tertinggal atau kalah gengsinya hanya karena tidak memiliki PLTN," katanya.

Negara-negara maju pemilik PLTN hingga kini masih bermasalah, terutama soal biaya dan limbahnya. Indonesia tak seharusnya mengalami nasib yang sama.

Oleh karena itu, Ratu Hemas berharap, Indonesia tetap mengembangkan pengetahuan dan kemampuan teknologi nuklirnya melalui ahli-ahli nuklir di dalam negeri dan calon ahli-ahli nuklir yang belajar atau bekerja di luar negeri, baik demi kepentingan masa kini maupun masa nanti. Rencana pembangunan PLTN tidak dijadikan prioritas dalam waktu dekat, seraya para ahli mengembangkan teknologi nuklir serta menggunakannya untuk kesehatan dan sebagainya.

"Hingga kini setelah 15 hari radiasi terdeteksi, kendati Pemerintah Jepang mengerahkan seluruh kemampuan manusia dan teknologinya, tetapi kebocoran belum teratasi. Jangkauan radiasi melebihi radius 80 kilometer, sedangkan jumlah korban yang sesungguhnya belum diketahui kepastiannya," katanya. (*)


ANTARAnews
0

Murid Sekolah AS-Indonesia Saling Bercerita di Skype

New York (ANTARA News) - Murid-murid sekolah yang berada di Amerika Serikat (AS) dan Indonesia pada akhir pekan kemarin saling bercerita melalui layanan komunikasi Internet, Skype, dari soal sekolah mereka masing-masing hingga kebun sayuran Ibu Negara AS, Michelle Obama.

Menurut keterangan Kedutaan Besar RI di Washington yang diterima ANTARA News, acara obrolan interaktif itu berlangsung pada 25 Maret 2011 pukul 09.00 waktu Washington DC (pukul 20.00 WIB atau 22.00 WIT), melibatkan murid-murid sekolah di tiga kota sekaligus, yaitu Miner Elementary School di Washington DC; SDN 01 Besuki, Menteng-Jakarta; dan murid-murid di Jayapura, Papua, yang berkumpul di kediaman Gubernur Papua.

Kesempatan untuk saling bercerita itu merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan melalui program "Skype Friends Indonesia:USA: Connecting Youth in Global Friendship" yang diluncurkan oleh KBRI Washington DC.

Saat peluncuran yang berlangsung pada Jumat (25/3) di Miner Elementary School, Washington DC, Duta Besar RI untuk AS, Dino Patti Djalal, menyatakan harapannya bahwa program "Skype Friends" dapat mendorong kontak di antara anak-anak muda kedua negara serta semangat persahabatan antar-bangsa.

"Skype Friends" itu sendiri merupakan program pendidikan berdurasi selama satu jam yang terutama diisii dengan obrolan interaktif antara para murid sekolah.

Pada program interaksi `Skype` Jumat kemarin, pada murid saling bercerita dan berbagi pengalaman tentang sekolah, kota dan berbagai hal yang mereka ketahui tentang Indonesia dan Amerika.

Pertanyaan yang muncul dari murid-murid SDN 01 Besuki Menteng kepada teman-teman mereka di Miner Elementary School antara lain apakah para murid Miner pernah berkunjung ke White House --kantor dan kediaman resmi Presiden Barack Obama.

Para murid SDN Besuki --tempat Presiden Obama bersekolah ketika pada masa kecilnya pernah tinggal di Jakarta-- juga bertanya seperti apakah keadaan kota Washington DC.

Murid-murid Miner Elementary School dengan antusias menjawab bahwa mereka pernah berkunjung ke White House dan bertemu dengan Ibu Negara Michelle Obama.

Murid-murid Miner bahkan pernah berkunjung ke Gedung Putih untuk melihat kebun sayuran Michelle Obama.

Mereka juga menjelaskan bahwa Washington adalah kota besar yang sibuk, memiliki banyak museum dan tempat belanja sekaligus banyak tempat bersejarah seperti Lincoln Memorial, Jefferson Memorial dan yang saat ini sedang dibangun Martin Luther King Memorial.

Pada program tersebut, murid-murid Miner mempersembahkan lagu "Heal the World` untuk teman-teman `Skype` mereka di Jayapura dan Jakarta, sementara murid-murid SDN 01 Besuki Menteng mempersembahkan tarian "Lenggang None".

Sesaat sebelum obrolan interaktif itu ditutup, murid-murid Miner secara serentak meneriakkan "We love you Indonesia!". (T.K-TNY)


ANTARAnews