0

Lima kondisi kritis infrastruktur nasional

Jakarta Indonesia tercatat sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan status tersebut, faktor sarana dan prasarana (infrastruktur) untuk keterhubungan antar wilayah dan daerah merupakan harga mati dan mutlak tersedia. Bahkan tidak sebatas tersedia saja, kualitas infrastruktur pun harus terjamin. Alasannya, infrastruktur merupakan urat nadi dalam setiap kegiatan, terutama aktivitas ekonomi.

Berbicara mengenai kondisi infrastruktur di Indonesia, seolah tidak ada habisnya. Ada saja keluhan publik atas kondisi sarana dan prasarana di dalam negeri, mulai dari kondisi jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, hingga sanitasi air bersih. Yang paling sederhana tentu keluhan atas kondisi jalan.

Masalah infrastruktur juga selalu menghiasi berbagai diskusi dan seminar di kalangan akademis dan pelaku ekonomi. Tujuannya menemukan solusi dan langkah perbaikan yang bisa disampaikan ke pemerintah.

Rendahnya kualitas dan kondisi infrastruktur kerap dijadikan kambing hitam atas beberapa persoalan bangsa, khususnya yang berkaitan dengan ekonomi, bisnis, dan iklim usaha. Tingginya harga bahan kebutuhan pokok di wilayah timur Indonesia, kerap dikaitkan dengan faktor terbatasnya infrastruktur yang menghambat arus barang. Infrastruktur juga dijadikan salah satu penyebab utama rendahnya minat investasi di luar pulau Jawa. Minimnya sarana dan prasarana menjadi bahan pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya. Turunnya daya saing Indonesia di antara negara lain, lagi-lagi disebabkan karena kondisi infrastruktur yang belum memadai dan berada jauh di bawah negara lain dalam satu kawasan.

Kualitas infrastruktur di Tanah Air juga dituding menjadi salah satu faktor yang menghambat akselerasi laju pertumbuhan ekonomi nasional. Selalu saja masalahnya pada sektor infrastruktur.

Ekonom Standard Chartered Bank Eric Sugandi mengatakan, kondisi infrastruktur Indonesia sangat memprihatinkan dibandingkan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).

"Di antara negara-negara se-Asia Tenggara, kualitas infrastruktur di Indonesia menjadi terendah kedua, hanya lebih baik dari Filipina," kata Eric di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam laporan World Economic Forum 2012-2013, kualitas infrastruktur Indonesia benar-benar berada di titik nadir. Infrastruktur Indonesia berada di urutan ke 92. Sementara Filipina berada di posisi 98 dan Malaysia berada di posisi 29. Singapura berada di posisi kedua dengan infrastruktur terbaik di Asia Tenggara.

Dibanding laporan pada 2011-2012, ranking kualitas infrastruktur Indonesia menurun. Tahun lalu Indonesia ada di peringkat 82. Sementara Filipina saat itu masih di ranking 113 dan Malaysia berada di ranking 23. Singapura tetap di ranking 2.

Merdeka.com mencoba memberi gambaran kejadian-kejadian yang menggambarkan kritisnya kondisi infrastruktur di dalam negeri.(mdk/rin)

1. Jalan rusak


Oktober lalu, jalan di kawasan Cilincing Raya, Jakarta Utara ambles dan menimbulkan lubang menganga selebar 3x4 meter. Tidak hanya di Cilincing, jalan di pusat kota Jakarta pun bernasib sama. Pada September lalu, jalan yang berada tepat di wisma Sudirman menuju Thamrin mengalami kerusakan cukup parah karena ambles sedalam 50-70 cm. Kondisi jalan yang buruk mengakibatkan terjadinya kemacetan cukup panjang.

Itu salah satu gambaran kondisi kritis jalan di ibu kota. Di daerah tentu lebih memprihatinkan. Data Kementerian Pekerjaan Umum menyebutkan, saat ini secara keseluruhan kondisi jalan rusak di Indonesia mencapai 3.800 kilometer atau 10 persen dari total panjang jalan nasional yang mencapai 38.500 kilometer.

Hampir setiap wilayah di Indonesia, tidak terlepas dari persoalan jalan rusak. Tingkat kerusakan jalan terparah ada di wilayah III atau di Indonesia Timur. Sekitar 17,72 persen dari total panjang jalan di wilayah tersebut dinyatakan rusak. Tidak heran jika penduduk di Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo merasa kurang diperhatikan pemerintah. Indikatornya sangat sederhana, kondisi jalan yang tidak layak.

Total panjang jalan di enam provinsi tersebut mencapai 6.692,07 kilometer. Panjang jalan di Papua Barat mencapai 2.111,44 kilometer, Papua Barat 963,24 kilometer, Maluku 1.066,65 kilometer, Maluku Utara 511,89 kilometer, Nusa Tenggara Barat 632,17 kilometer, dan Nusa Tenggara Timur sepanjang 1.406,68 kilometer.

Pemandangan dan kondisi serupa juga terjadi di wilayah I sepanjang Aceh hingga Lampung. Sekitar 11,84 persen dari total panjang jalan di wilayah ini, dinyatakan rusak. Sedangkan wilayah II yang meliputi Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara, tingkat kerusakannya mencapai 7,97 persen dari total panjang jalan yang ada.

Kerusakan jalan tidak hanya dinikmati warga di wilayah-wilayah tersebut. Warga di ibukota dan sekitarnya juga harus menerima kondisi jalan yang tidak sesuai harapan. Dari total panjang jalan nasional di Jabodetabek yang mencapai 420 kilometer, 15 kilometer dinyatakan dalam kondisi rusak.

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengakui, jalan di Indonesia belum sepenuhnya dalam kondisi mantap. Namun, kata dia, dari data yang dimilikinya, proporsi jalan rusak semakin minim. Pemerintah mengklaim kondisi jalan yang rusak ringan 0,8 persen dari keseluruhan jalan nasional. Sedangkan kondisi jalan yang masuk kategori rusak berat sebesar 9,2 persen dari panjang jalan nasional keseluruhan 38.500 kilometer.(mdk/rin)

2. Bandara


Menjelang akhir Agustus lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tiba-tiba membersihkan lantai bandara. Tepatnya di terminal keberangkatan 2F. Dari pengakuan salah seorang staf kementerian BUMN, Dahlan sering berkomentar mengenai kondisi lantai bandara yang kerap dikeluhkan pengguna jasa penerbangan.

Aksi Dahlan tersebut seolah menjadi tamparan keras bagi Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta. Kondisi bandara tersebut juga sudah tidak nyaman lagi. Sebab, bandara internasional ini sudah sangat padat bahkan over load baik dari sisi penerbangan maupun penumpang. Bandara Soekarno Hatta tercatat menduduki peringkat ke 11 bandara tersibuk di dunia. Dengan jumlah pergerakan penumpang mencapai 51,5 juta pergerakan atau tumbuh 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, kondisi infrastruktur energi di bandara Soekarno Hatta juga cukup memprihatinkan. Beberapa kali bandara ini mati lampu. Untuk sekelas bandara internasional, mati lampu adalah hal yang cukup memalukan. Sedikit melirik ke belakang, Bandara Soekarno Hatta pernah mengalami pemadaman listrik dalam 4 bulan berturut-turut pada 2011.

Berawal pada tanggal 21 Juli tahun 2011 listrik padam karena gardu induk Muara Karang terbakar, tanggal 6 Agustus karena kedipan listrik, tanggal 17 September karena mesin listrik bandara mati, dan 1 Oktober padam karena kurangnya pasokan.

Pada tahun ini kembali terjadi pemadaman listrik di Bandara Soekarno Hatta. Pemadaman berawal pada 25 April, di mana saat itu PLN wilayah Tangerang melakukan pemadaman. Pada 24 September pemadaman kembali terjadi di bandara terbesar di Indonesia itu. Terputusnya aliran listrik PLN ke Terminal 2 tersebut disebabkan adanya kebakaran di daerah Kosambi, Tangerang. Yang terbaru, Minggu (16/12), pasokan listrik Bandara Soekarno Hatta kembali terganggu. Akibatnya, sistem radar dan kelistrikan navigasi penerbangan di bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II itu kembali mati.

Kejadian mati lampu juga dialami di pintu masuk utama wisatawan asing ke Indonesia. Gangguan kelistrikan terjadi di bandara Ngurah Rai Bali, pada akhir November lalu. Akibatnya, sejumlah layanan bandara internasional itu terganggu.

Bandara Husein Sastranegara punya cerita lain. Bandara yang terletak di Bandung itu sudah tidak mampu melayani secara maksimal. Sebab, fasilitas yang ada sudah memasuki level over kapasitas. Bandara yang hanya bisa menampung 1 juta penumpang per tahun itu dinilai perlu peningkatan fasilitas.(mdk/rin)

3. Jembatan

Pertengahan Februari lalu, jembatan kayu yang membentang di atas sungai Cihideung, Ciampea, Bogor, Jawa Barat, tiba-tiba ambruk saat belasan orang sedang melintas di atasnya. Saat kejadian tersebut, sungai Cihideung memang sedang meluap akibat hujan deras di kawasan puncak Bogor. Jembatan kayu sendiri diduga sudah rapuh sehingga gampang amruk.

Pada pertengahan tahun, tepatnya bulan Juni lalu, sebuah kapal tanker APC Aussie 1 menabrak jembatan enam yang menghubungkan Pulau Galang Kecil dengan Pulau Galang. Jembatan enam merupakan rangkaian dari enam jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan pulau-pulau kecil.

Jembatan Enam sebenarnya bernama Jembatan Raja Kecil. Namun, masyarakat lebih mengenal dengan nama jembatan enam, sesuai urutan rangkaian jembatan. Jembatan terakhir itu memiliki panjang lebar tinggi 180 x 45 x 9,5 meter. Mantan Presiden BJ Habibie adalah perancang jembatan tersebut.

Pada September lalu, jembatan gantung Lewi Dahu di Kali Cikondang di Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jabar ambruk. Ketika ambruk, tujuh siswa SD jatuh ke sungai.

Cerita mengenai robohnya jembatan terus berlanjut. Akhir November lalu, dua sisi pylon atau tiang penyangga Jembatan Kartanegara, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, ambruk ke Sungai Mahakam.

Akibat kejadian tersebut, alur Sungai Mahakam otomatis tidak bisa dilewati kapal atau perahu karena ada kabel atau kawat utama jembatan yang diperkirakan jatuh membentang di Sungai Mahakam.

Di penghujung tahun, atau bulan ini, setidaknya sudah ada dua kejadian jembatan yang ambruk. Jembatan penyeberangan di atas Sungai Malili di Dusun Patanda, Desa Wewangriu, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan putus. Akibat kejadian tersebut puluhan orang tercebur ke sungai Malili.

Kejadian lain, jembatan yang menghubungkan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dengan Kecamatan Bayah, Kabupaten Pandeglang, Banten terputus. Jembatan tersebut putus akibat diterjang arus Sungai Cikahuripan.

Rangkuman kejadian-kejadian tersebut menggambarkan kualitas jembatan di dalam negeri. Bahkan, kondisi jembatan yang cukup memprihatinkan juga menjadi sorotan dunia. Beberapa media asing sempat menulis tentang jembatan indiana jones di Lebak, Banten. Kondisi jembatan gantung tersebut menarik perhatian media asing lantaran anak kecil harus bertaruh nyawa menyeberangi jembatan tersebut.(mdk/rin)

4. Pelabuhan

Salah satu catatan laporan World Economic Forum adalah kondisi infrastruktur pelabuhan dalam negeri. Padahal, sebagai negara maritim, pelabuhan adalah salah satu urat nadi yang mutlak terjaga kualitasnya.

Dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan, pergerakan arus barang dan jasa melalui laut termasuk pilihan yang cukup efektif. Di dunia internasional, 90 persen arus barang mengandalkan peran dan jasa angkutan laut. Bahkan untuk arus barang dari dan keluar Indonesia, hampir 100 persen melalui laut.

Tidak heran jika pengusaha di Indonesia selalu berteriak manakala terjadi kemacetan dan penumpukan kendaraan di pelabuhan. Kemacetan panjang hampir selalu terjadi di Pelabuhan Merak. Penumpukan kendaraan ternyata ada hubungannya dengan pungutan liar. Pemerintah mengakui jika ada berbagai kendala dalam pelayanan penyeberangan di Selat Sunda yang menghubungkan Jawa dan Sumatera. Salah satunya banyaknya pungutan liar dan kurangnya kapal membuat antrean kendaraan terutama truk, semakin panjang.

Menteri Perhubungan E.E Mangindaan mengakui manajemen dalam pengangkutan tidak tertata dengan baik. Hal ini terbukti dari kapal yang beroperasi. Kapal yang berada di Bakaheuni tidak mau balik kembali ke Merak untuk mengangkut muatan.

Selain itu, adanya pungutan liar yang dimanfaatkan sejumlah pegawai dalam antrean penyeberangan pulau Jawa - Sumatera.

Sebagai negara Maritim, pengembangan pelabuhan nasional masih sangat minim. Misalnya, pengembangan pelabuhan Tanjung Priok, sampai saat ini belum ada kejelasan terkait lahan setelah adanya bentrok dengan warga soal makam Mbah Priok.

Hal sama juga terjadi di pelabuhan Merak, Banten, yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera, yang selalu mengalami kendala dalam pelayaran bahkan dalam beberapa hari ini terus mengalami kendala dalam angkutan barang. Pemerintah hanya mengatakan baru bisa mengkaji pengembangan pelabuhan tersebut.

Pemerintah mengaku hanya bisa melakukan diversifikasi penggunaan pelabuhan untuk mengurai kepadatan penggunaan Pelabuhan Merak yang selama ini menjadi satu-satunya akses penyeberangan menuju Sumatera.(mdk/rin)

5. Infrastruktur kereta api

Kereta api termasuk salah satu sarana transportasi massal yang cukup efektif. Peran kereta api hanya bisa dilakukan dengan maksimal jika didukung sarana dan prasarana yang memadai. Mulai dari rel kereta hingga ketersediaan sinyal kereta. Infrastruktur kereta api masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan PT KAI selaku otoritas pengelola transportasi ini.

Kondisi infrastruktur kereta masih butuh pembenahan. Pada November lalu, musibah longsor terjadi pada jalur KRL lintas Bojong Gede-Cilebut dengan berkedalaman sekitar 35 meter dan memiliki panjang sekitar 200 meter.

Akibat longsor tersebut jalur rel kereta api menggantung sepanjang 75 meter, sehingga rel tidak dapat dilalui kereta. Tiga tiang beton Listrik Aliran Atas (LAA) juga ikut terseret longsor.

Masalah lain terkait infrastruktur adalah sinyal kereta yang masih buruk. Masyarakat pengguna jasa kereta api telah akrab dengan persoalan terlambatnya jadwal kereta. Ternyata, faktor keterlambatan jadwal kereta api tidak terlepas dari persoalan sinyal PT KAI yang sering mengalami gangguan.

Setelah disentil oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengenai persoalan sinyal kereta, Kementerian Perhubungan juga meminta PT KAI menyikapi persoalan gangguan sinyal secara serius untuk meminimalisir keterlambatan dan kacaunya jadwal operasional kereta.(mdk/rin)

Merdeka
0

Ditemukan Cadangan Minyak di Binjai

http://statik.tempo.co/data/2010/11/23/id_54598/54598_275.jpgJakarta - Setelah tujuh tahun tanpa kegiatan eksplorasi, PT Pertamina EP menemukan kembali cadangan minyak dan gas bumi dari wilayah Binjai, Sumatera Utara dan Prabumulih, Sumatera Selatan. Dari sumur Benggala (BGL-1) di Binjai, dalam uji produksi pada didapatkan 13,2 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) gas dan kondensat sebesar 857,5 BCPD.

Manajer Humas Pertamina EP, Agus Amperianto, mengatakan, eksplorasi ini adalah salah satu upaya untuk mengaktifkan Blok Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Selama tujuh tahun terakhir tidak ada kegiatan eksplorasi di blok tersebut.

"Penemuan minyak dan gas di Formasi Tampur, Parapat, dan Belumai diharapkan menjadi trigger untuk melakukan evaluasi yang lebih intesif dalam mencari potensi dan peluang eksplorasi hidrokarbon serupa di area Sumatera Utara," kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 25 Desember 2012.

Sedangkan uji produksi di sumur Hibiscus Selatan (HBS-1), Sumatera Selatan menghasilkan minyak sebesar 111,9 barel per hari dan gas 0,2 MMSCFD. Agus mengatakan, dengan dukungan data seismik di area tersebut, Pertamina EP optimistis melanjutkan eksplorasi intra field di Sumatera Selatan.

Pada 2012, Pertamina EP mengebor 22 sumur eksplorasi dan delapan sumur operasi pengeboran. Pada 2013, Pertamina EP merencanakan untuk mengebor 28 sumur eksplorasi.


 
0

Penggunaan Komponen Lokal di Sektor Migas Lampaui Target

Jakarta Hingga November 2012 nilai komitmen pengadaan barang dan jasa di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) mencapai US$ 13,74 miliar. Dari jumlah tersebut, nilai tingkat kandungan dalam negeri (TDKN) sebesar US$ 8,5 miliar atau 63%.

Deputi Umum, Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS), Gerhard M. Rumeser menjelaskan pencapaian ini meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun 2011, komitmen pengadaan barang dan jasa sebesar US$ 11,81 miliar dengan TKDN sebesar 61%. Meski begitu, ia menegaskan pihaknya akan terus meningkatkan TKDN tiap tahunnya.


"Penggunaan komponen dalam negeri untuk pengadaan jasa mencapai US$ 7,06 miliar, sedangkan untuk pengadaan barang sebesar US$ 1,53 miliar. Kami terus berkomitmen meningkatkan TKDN setiap tahunnya,” ujar Gerhard seperti dikutip dari siaran pers yang diterima
Media Indonesia, Selasa (25/12).

Untuk lebih meningkatkan TKDN, telah menetapkan aturan pengadaan barang dan jasa yang hanya boleh dilakukan oleh perusahaan nasional, atau perusahaan asing yang bermitra dengan penyedia nasional. "Peraturan ini terbukti efektif memagari kepentingan nasional," kata dia.


Paralel dengan itu, SK MIGAS akan terus mendorong keterlibatan badan usaha milik Negara (BUMN). Hal ini terbutkti dari nilai pengadaan barang dan jasa melalui BUMN juga terus meningkat. Hingga November 2012 nilai pengadaan mencapai US$ 1,69 miliar atau naik lebih dari 2 kali lipat dari nilai tahun sebelumnya yang sebesar US$ 630 juta.


Ditambahkan Gerhard, sejak 2008 industri hulu migas diwajibkan untuk menggunakan jasa perbankan nasional dalam transaksi pengadaan barang dan jasa. Sejak kebijakan tersebut diberlakukan, nilai transaksi pembayaran pengadaan melalui perbankan nasional terus meningkat setiap tahunnya.


Jika pada tahun 2009, tercatat transaksi hanya sebesar US$ 3,97 miliar. HIngga November 2012, meningkat pesat mencapai US$ 7,21 miliar. Secara total, mulai 2009 hingga November 2012, perbankan nasional sudah menangani transaksi pengadaan hulu migas sebesar US$ 22,15 miliar atau sekitar Rp 220 triliun.


Gerhard melanjutkan pemanfaatan perbankan nasional juga dilakukan melalui kewajiban kontraktor menyimpan dana cadangan untuk pemulihan kondisi lapangan setelah operasi (dana Abandonment and Site Restoration/ASR).


Penambahan dana ASR yang disimpan di Bank BUMN tahun 2012 mencapai US$ 69 juta, meningkat dibanding tahun 2011 yang sebesar US$ 65 juta. Secara total, dana yang disimpan di perbankan nasional per 30 November 2012 mencapai US$ 301 juta. (Aim/X-13)

0

PLTP Tangkubanparahu Beroperasi 2015

PLTP Tangkubanparahu Beroperasi 2015
Kawah Takubanparahu sebagai sumber energi
Bandung PT Indonesia Power menyiapkan sejumlah rencana untuk mendukung ketersediaan dan pasokan energi listrik di Jabar. "Ada dua rencana proyek pembangkit listrik yang sedang kami bangun. Yaitu, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Rajamandala dan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Tangkubanparahu," kata Corporate Secretary PT Indonesia Power, Eri Prabowo, saat dihubungi Tribun, Senin (24/12/2012).

Eri mengemukakan, kedua proyek pembangkit di Kabupaten Bandung Barat itu dapat menopang kebutuhan energi listrik di Jabar, karena total kapasitas produksi keduamya mencapai 97 megawatt (mw). Masing-masing pembangkit terdiri atas 47 MW PLTA Rajamandala dan 50 MW PLTU Tangkubanparahu. PT Indonesia Power menargetkan pengoperasian PLTA Rajamandala pada 2017 dan PLTU Tangkubanparahu pada 2015.

Selain kedua pembangkit itu, kata Eri, pihaknya pun menjalankan proyek CNG gas di Tambak Lorok, Semarang (Jateng), dan Grati Pasuruan (Jatim). Hal tersebut berkaitan dengan rencana konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi gas bagi seluruh pembangkit listrik.

Mengenai rencana Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana PT Indonesia Power, Eri mengakui pihaknya sangat siap seandainya harus melepas atau menjual saham pada bursa. Akan tetapi, pihaknya belum dapat menentukan waktu pelaksanaanya karena menunggu putusan PT PLN, sebagai induk perusahaan PT Indonesia Power.

Hal lain yang masih menghambat IPO, adanya sengketa lahan antara PT Indonesia Power dan sebuah pengembang di sekitar PLTA Saguling, Kabupaten Bandung Barat. Luas lahan sengketa itu sekitar 8-10 hektare.(Tribun Jabar/Erwin)


Tribunnews
 Selamat Hari Natal 2012  

0

Obat Gosok

Macam-macam Kegunaan Obat Gosok

Macam-macam Kegunaan Obat GosokJakarta Nama berbagai minyak obat tradisional yang beredar di pasar boleh berbeda-beda, tapi cara bekerjanya sama: memesamkan atau menghangatkan. Bahan bakunya beragam, sehingga klaim khasiatnya beraneka rupa. Inilah beberapa jenis minyak yang akrab dan kerap dipakai oleh keluarga di Indonesia.

Minyak Gosok
- Kandungan: minyak kelapa, minyak kayu putih, minyak sereh, minyak lawang, cengkeh, daun lada, jahe, kunyit, lengkuas, temulawak, bawang, daun sirih.
- Khasiat: mengobati keseleo, pegal, otot kaku, sakit pinggang dan punggung, mempercepat penyembuan bengkak karena pukulan atau benturan, mengobati luka bakar, luka khitan, kulit lecet atau luka terkena pisau, meredakan nyeri sendi, sakit gigi, bisul, sakit kepala, kudis, panu, gatal akibat gigitan serangga, muntah, sakit perut, batuk, rematik, bisa untuk minyak pijat.

Minyak Telon
- Kandungan: minyak kelapa, minyak adas, minyak kayu putih.
- Khasiat: memberi rasa hangat pada tubuh bayi karena merangsang pembuluh darah, membantu dan mencegah perut kembung dan masuk angin, mencegah gigitan nyamuk, bisa untuk minyak pijat bayi. Aroma minyak telon juga memberikan rasa tenang (aromaterapi).

Minyak Kayu Putih
- Kandungan: minyak hasil penyulingan daun dan ranting kayu putih.
-Khasiat: menghangatkan tubuh, melemaskan otot, meredakan dan mencegah perut kembung, mual, dan masuk angin, meredakan gatal akibat gigitan serangga. Aromanya memberikan efek menenangkan.

Minyak Gandapura
- Kandungan: minyak hasil penyulingan daun gandapura.
- Khasiat: membantu meredakan nyeri otot dan sendi, encok, rematik, pegal, keseleo, dan nyeri.

Minyak Angin
- Kandungan: minyak kayu putih, minyak gandapura, minyak kamfer, minyak mentol.
- Khasiat: membantu meredakan gejala masuk angin, pusing, mabuk perjalanan, mual, pegal, gatal karena gigitan nyamuk/serangga, bisa untuk aromaterapi.

Ini Khasiat Obat Gosok 

Ini Khasiat Obat GosokSelain dijual ke seluruh Indonesia, minyak gosok Cap Tawon buatan PT Tawon Jaya Makassar juga diekspor ke Singapura, Hong Kong, Malaysia, Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Saban bulan, produksinya mencapai 300 ribu botol. "Racikan awalnya tetap dipertahankan hingga sekarang," kata Eddy Mattualy, Direktur Utama PT Tawon Jaya Makassar, saat ditemui Tempo di rumahnya, pekan lalu.

Racikannya terdiri dari rupa-rupa minyak. Selain minyak kelapa, minyak kayu putih, cengkeh, daun lada, jahe, kunyit, dan bawang, juga ada minyak sereh, minyak lawang, lengkuas, temulawak, dan daun sirih. Semua bahan dimasak, diekstrak, lalu disaring. Klaim khasiatnya sebanyak unsur yang dicampurkan. Misalnya menyembuhkan bengkak, mengobati berbagai macam luka, pegal, nyeri, sakit kepala, gatal akibat gigitan serangga, serta cocok untuk pijat atau urut sehari-hari.

Minyak ini sudah diuji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Itu sebabnya, dalam produk minyak Cap Tawon tertulis POM TR sebagai bukti teregistrasi sebagai obat tradisional. "Sejauh ini minyak obat tradisional tidak bermasalah," kata Bahdar Johan, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen BPOM.

Meski demikian, soal khasiat yang diklaim oleh perusahaan Eddy, belum ada yang mengujinya secara medis. Menurut dokter Siswanto, Ketua Komisi Nasional Saintifikasi Jamu di Kementerian Kesehatan, kebanyakan prinsip kerja minyak gosok adalah menghangatkan tubuh sehingga merangsang sirkulasi darah. Rasa hangat didapat, antara lain dari efek penggunaan kayu putih.

Minyak kayu putih memang terkandung dalam banyak minyak gosok, termasuk Cap Tawon. Hasil penyulingan daun dan ranting tanaman kayu putih ini, selain menghangatkan, juga mengandung eukaliptol. Zat inilah yang berkhasiat melemaskan otot dan mencegah perut kembung. Itu mengapa minyak ini—bersama dengan minyak kelapa dan minyak adas—dicampurkan ke dalam minyak telon (telu berarti tiga dalam bahasa Jawa).

Yang menarik, pengobatan dengan menggosokkan ke kulit diadaptasi oleh pengobatan modern. Olesan di kulit terbukti diserap tubuh dan lebih aman dibanding obat minum, yang terkadang memicu masalah di organ pencernaan.

Kementerian Kesehatan mendorong obat tradisional, termasuk yang berbentuk minyak, agar tetap eksis. Produk ini dikategorikan sebagai jamu. Bukti khasiatnya mengacu pada penggunaan secara empiris dan turun-temurun. Namun, agar khasiatnya bisa dijelaskan, upaya mencari bukti ilmiah tentang manfaat dan keamanan jamu perlu dilakukan. Sebab itulah, pada 2010, dibentuk Komisi Nasional Saintifikasi Jamu. "Soal khasiat, kita rasional saja, enggak usah berlebihan," kata Siswanto.

Begini Asal Muasal Minyak Gosok 

Begini Asal Muasal Minyak GosokTidak jelas benar mulai kapan dan dari mana kebiasaan mengoleskan obat gosok muncul. Hanya ada perkiraan, kita mengadopsinya dari budaya Cina. Pengobatan tradisional Cina memang mengenal obat gosok hangat, meski mereka lebih banyak memakai menta sebagai bahan dasar. Ketika sampai di Indonesia, bahan baku diganti, sesuai dengan kekayaan rempah-rempah dan tanaman obat yang kita miliki. Terutama yang memiliki efek hangat, seperti cengkeh, sereh, daun lada, jahe, dan kayu putih.

Zaman berganti, tapi kebiasaan masyarakat kita memakai minyak gosok tak berubah. Itu sebabnya sejumlah perusahaan --bahkan perusahaan internasional-- ikut bermain di ceruk ini. Selain Cussons yang berpusat di London, di pasaran beredar minyak produksi Nyonya Meneer, Konicare, Tresno Joyo, dan sebagainya.

Kebiasaan yang tak berubah itu pula yang membuat obat gosok Cap Tawon, yang rutin dipakai Subekti, lajang 34 tahun, warga Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, bisa bertahan selama satu abad. Pada 6 Desember lalu, perusahaan ini genap berumur 100 tahun.

Minyak Cap Tawon dibuat pertama kali oleh Lie A Liat, pemilik toko obat Boo Loeng, Makassar. Meski Tawon dipakai sebagai merek dagang, bahan bakunya bukan dari tawon atau produk turunannya.

Menurut Eddy Mattualy, Direktur Utama PT Tawon Jaya Makassar, yang juga cucu Liat, pemilihan nama tawon karena binatang ini penuh makna positif, seperti mempunyai ikatan kekeluargaan yang besar dan rukun hidup bersama. Tawon juga memiliki banyak manfaat bagi manusia, antara lain madunya bisa dipakai untuk obat.

Alasan Kenapa Obat Gosok Begitu Digemari 

Alasan Kenapa Obat Gosok Begitu DigemariSeperti umumnya orang Indonesia, Subekti menyukai minyak penghangat tubuh. Hanya, dia sedikit berlebihan. Menjelang tidur, ia membalur seluruh tubuh dengan minyak gosok. Efeknya langsung terasa: badan menjadi hangat, capek dan pegal berkurang, plus nyamuk menjauh.

Karena sudah ketagihan, lajang 34 tahun ini tak mau sehari pun luput dari olesan minyak gosok Cap Tawon asal Makassar itu. Secara berkala, warga Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, ini mentransfer uang ke koleganya yang bekerja di Makassar, lalu paket minyak gosok akan dikirim.

Biasanya satu botol untuk sebulan. Agar lebih praktis, isi botol tersebut dituang ke beberapa botol yang lebih kecil, sehingga bisa ditaruh di kantor, rumah, plus di dalam tas. Belakangan, ibu dan kakak Subekti ikut rutin menggunakan minyak gosok tersebut. "Seperti penyakit menular," kata dia sembari terkekeh.

Kebiasaan membalur minyak tradisional juga dilakukan Joko Widodo, Gubernur Jakarta. Bedanya, yang selalu dia bawa adalah minyak kayu putih. Selain melumurkan ke tubuh, mantan Wali Kota Solo ini mengoleskannya ke hidung untuk mencegah pilek. "Senjata saya ya ini, minyak kayu putih. Saya selalu membawa ke mana saja," kata Jokowi, akhir September lalu. Dalam kesempatan berbeda, saat Joko pilek, ia berujar, "Tadi saya lupa membawa minyak kayu putih."

Minyak gosok merupakan obat tradisional yang sudah turun-temurun ada di Tanah Air. Meski hidup di negara tropis, orang Indonesia memang tak bisa lepas dari aneka macam minyak penghangat. Sejak lahir hingga meninggal, minyak seperti itu selalu diandalkan. Ketika bayi, setiap hari kita dilumuri minyak telon. Katanya agar hangat dan tak masuk angin. Ketika tua, minyak ini diharapkan bisa meringankan nyeri karena encok.


Tempo.Co
0

Sekelumit kisah Telkomsel yang sempat pailit

Jakarta September lalu, kegegeran besar melanda industri telekomunikasi tanah air. PT Telkomsel, operator seluler terbesar di Indonesia dengan 122 juta pelanggan dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pangkal permasalahannya adalah perjanjian kerja sama antara Telkomsel dengan PT Prima Jaya Informatika dalam pengadaan kartu perdana pra bayar berdesain gambar atlet nasional. Kontrak kedua belah pihak tertuang dalam surat bernomor PKS.591/LG.05/SL/VI/2011 dan 031/PKS/PJI/TD/VI/2011 tertanggal 01 Juni 2011.

Perjanjian berdurasi dua tahun tersebut menawarkan keuntungan besar bagi kedua belah pihak. Telkomsel memiliki kewajiban menyediakan voucher isi ulang bertema khusus olah raga dalam jumlah 120.000.000 lembar yang terdiri dari Rp 25.000 dan voucher isi ulang Rp 50.000. Voucher-voucher tersebut setiap tahunnya bakal dijual oleh Prima Jaya.

Bukannya mereguk untung, Prima Jaya malah harus rugi besar, mencapai Rp 5,3 miliar. Pasalnya Telkomsel memutuskan kontrak secara sepihak Juni tahun ini. Direksi Telkomsel menilai, rekanan mereka itu tidak becus menjual voucher, sehingga bisa dianggap gagal memenuhi target kontrak kerja.

Gugatan pun dilayangkan. Prima Jaya menuding Telkomsel tidak membayar dua utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih.

Hasilnya Hakim PN Jakarta Pusat Agus Iskandar pada 15 September lalu memenangkan gugatan Prima Jaya, dan memutuskan Telkomsel pailit alias bangkrut karena tidak bisa melunasi tanggungannya. Jagat telekomunikasi geger. Anggota DPR sampai Menteri BUMN Dahlan Iskan angkat bicara. Semua mempertanyakan, mengapa perusahaan sebesar Telkomsel bisa dinyatakan pailit.

Rupanya, 'kebangkrutan' Telkomsel hanya berlangsung singkat. Mahkamah Agung (MA) dalam sidang kasasi 22 November lalu membatalkan status pailit anak perusahaan PT Telkom itu. Operator seluler itupun lega. Sebaliknya, Prima Jaya meradang. Mereka merasa dizalimi, lantaran tuduhan tidak mampu memenuhi kontrak tidak pernah terbukti. Kini, sebulan pascaputusan, tetap tidak ada dukungan buat Prima Jaya. Pemerintah bahkan tegas membela Telkomsel. Juru bicara Kementerian Telekomunikasi dan Informatika Gatot S. Dewa Broto mengaku saat pertama kali mendengar kasasi Telkomsel dikabulkan, dia langsung mengapresiasi.

"Saya pejabat pertama yang bilang putusan (MA) itu harus kita hormati, perlu kita bela Telkomsel," ujarnya kepada merdeka.com, Kamis (20/12).

Gatot menilai pembelaan pemerintah bukan tanpa alasan. Dia berpegang pada rekam jejak Telkomsel yang selalu patuh membayar kewajibannya pada pemerintah, baik melalui pajak atau iuran lain sesuai UU telekomunikasi. "Selama ini (Telkomsel) bayar BHP (iuran penggunaan frekuensi) ke kami nggak pernah lelet, tepat waktu, itu indikator paling gampang. Masak sekian triliun dibayar ke negara tidak pernah masalah, ini cuma Rp 5,3 miliar jadi pailit," paparnya.

Pihak Telkomsel pun menganggap tidak ada lagi masalah dengan Prima Jaya. Direktur Jaringan Telkomsel Abdus Somad Arief enggan membahas pengalaman perusahaannya dianggap pailit oleh pengadilan. "Sudah ada keputusan MA, kita berpegang pada itu," ujarnya singkat.

Melihat rekam jejak Telkomsel, kata bangkrut memang sulit bisa melekat. Hingga September 2012, operator tertua di Tanah Air ini membukukan pendapatan sekitar Rp 48,73 triliun atau meningkat 11 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara laba bersih Telkomsel hingga triwulan III tahun ini mencapai Rp 11,72 triliun atau tumbuh 23 persen, dengan total aset sekitar Rp 58,93 triliun.(mdk/rin)

0

★ Makara-02, Kapal Pengintai Buatan TNI AL dan Mahasiswa UI

Kapal ini memiliki dimensi 4,94 kaki x 0,73 kaki.

Makara-02, prototype kerjasama TNI AL dan UI
Saat ini TNI Angkatan Laut Indonesia (AL), bekerjasama dengan mahasiswa teknik perkapalan Universitas Indonesia (UI), sedang menjalani kerjasama dan pengembangan sebuah proyek bernama Sea Ghost Project.

Proyek ini tergolong istimewa lantaran merupakan proyek kapal perang tanpa awak. Konsep road mapnya adalah Cyber Warfare untuk pertahanan Indonesia. Kegunaannya adalah untuk melakukan pengintaian dan penyerangan terhadap para kapal penyusup. Cara pengendalian kapal ini sendiri akan menggunakan sistem teknologi komunikasi satelit dan sensor kamera.

Saat ini Sea Ghost Project telah dibuat prototype dan diberi nama Makara-02. Kapal ini memiliki dimensi 4,94 kaki x 0,73 kaki. Prototype ini juga telah dipamerkan di stan Mabes TNI pada acara Indo Defence 2012, November lalu.

Meski belum diujicobakan sebagai kapal perang sungguhan, prototype Makara-02 sudah sering mengikuti lomba di Amerika. Tujuannya yakni untuk memperbaiki segala kekurangan yang masih dimiliki.

Para mahasiswa yang terlibat adalah, M Hary Mukti dan Aditya Meisar dari teknik perkapalan. Mereka juga dibantu Ricky (Teknik Mesin), Novika Ginanto (Teknik Elektro), Irvan JP Elliika (Teknik Elektro), serta mahasiswa Ilmu Komputer yakni M Anwar dan Ma'sum.


Berita Satu
0

Kominfo Harus Memantau Penipu di Internet

Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) harus dapat memantau para pengguna internet yang melakukan penipuan melalui jaringan internet, karena modus operandi tersebut jelas merugikan masyarakat. 

Ilustrasi
Jakarta "Pelaku penipuan yang menggunakan perangkat lunak dan melalui dunia maya ini harus diberantas habis," kata Pakar Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Pedastaren Tarigan, SH di Medan, Minggu (23/12). Hal tersebut diutarakan Pedastren menanggapi pelaku penipuan yang menggunakan jaringan internet.

Sebelumnya, Polda Sumut berhasil mengamankan 47 warga negara asing yang diduga pelaku penipuan melalui jaringan internet di sebuah rumah di Komplek Taman Malibu Indah, Kecamatan Medan Polonia pada Rabu (19/12) malam.


Dalam penangkapan tersebut, pihak kepolisian menyita puluhan telepon seluler dan telepon satelit yang diduga digunakan dalam aksi penipuan itu.


Praktik penipuan antarnegara melalui internet tersebut diduga dikoordinir seorang WNA asal China dan dikendalikan dari Jakarta.


Pedastaren mengatakan, penipuan yang menggunakan internet itu harus diberantas, karena bukan hanya merugikan masyarakat, tetapi juga meresahkan negara.


Oleh karena itu aparat kepolisian yang bekerja sama dengan Dinas Kominfo harus mengusut tuntas pelaku penipuan lainnya menggunakan internet dan kemungkinan masih banyak bersembunyi di Kota Medan.


"Penipuan menggunakan internet itu, diduga masih banyak beroperasi secara sembunyi-sembunyi di Medan," ucap Kepala Laboratorium Fakultas Hukum USU itu.


Pedastaren menambahkan, penipuan dengan menggunakan internet yang memiliki jaringan internasional, tidak hanya beroperasi di Kota Medan berpenduduk 2,5 juta jiwa itu, tetapi juga di kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Bali dan lainnya.


Para sindikat penipuan melalui internet yang dikoordinir orang asing itu, diduga memiliki backing atau orang kuat, karena kegiatan mereka sulit terpantau aparat kepolisian.


"Kegiatan penipuan yang dilakukan orang asing itu, juga memiliki jaringan yang cukup rapi, dan sulit untuk ditembus. Petugas kepolisian yang berhasil menangkap 47 orang asing itu, setelah melakukan kerja keras dan pamantauan yang cukup lama," ucap Pedastaren.


Dia mengatakan, menangkap orang asing itu, tidaklah mudah dan memerlukan kesabaran yang cukup tinggi. Disamping itu, juga perlu kerja sama dengan masyarakat.


Lebih lanjut dia mengatakan, keberadaan jaringan penipuan internasional menggunakan internet itu, diduga telah berlangsung cukup lama, namun baru kali ini aparat berhasil mengamankan dan "menggulung" puluhan orang asing tersebut.


"Keberhasilan yang dilakukan Polda Sumut mengamankan 47 warga negara asing tersebut, perlu diberikan apresiasi dan penghormatan dengan pemberian kenaikan pangkat kepada personel polisi yang berjasa itu," kata Pedastaren.