0

3G Telkomsel Harus Pindah Karena Cuma Pinjam Kanal

Jakarta - Penataan kanal frekuensi 3G di pita 2,1 GHz masih mendapat resistensi dari operator seluler Telkomsel yang enggan berpindah dari kanal 4 dan 5 ke kanal 5 dan 6.

Malah sebaliknya, tak hanya menolak pindah, operator seluler yang kepemilikannya dikuasai Telkom dan Singtel itu balik meminta tambahan satu kanal lagi agar bisa menguasai kanal 4,5, dan 6 sekaligus.

Keputusan Telkomsel yang berkeras menentang regulasi pemerintah disesalkan oleh mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Kamilov Sagala.

"Dalam perjanjian awal, Telkomsel hanya dipinjamkan kanal 4 sampai frekuensi yang lain bersih, bukan untuk menempati selamanya. Jadi memang sudah seharusnya Telkomsel segera pindah dari kanal itu ketika diminta untuk penataan frekuensi," kritik Kamilov saat diwawancarai detikINET, Selasa (22/11/2011).

Ia pun meminta Menkominfo Tifatul Sembiring segera menerbitkan surat keputusan yang menugaskan Telkomsel segera pindah kanal dari kanal 4 dan 5 ke kanal 5 dan 6, sehingga proses penataan kanal 3G bisa rampung sebelum akhir 2011 nanti.

Telkomsel yang sebenarnya menggunakan satu kanal jatah Axis Telecom Indonesia harus rela bergeser. Sebab, apabila pemerintah dapat menyelesaikan penataan frekuensi sebelum akhir tahun ini, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNPB) di Kementerian Kominfo bisa bertambah sekitar Rp 1 triliun.

Pendapatan itu bersumber dari setoran biaya di muka (up front fee) serta biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi yang disetor Axis dan Hutchison CP Telecom (Tri), setelah keduanya bisa memanfaatkan kanal yang menjadi haknya di kanal 1 dan 2 (Tri), serta kanal 3 dan 4 (Axis).

"Telkomsel seharusnya legowo untuk langsung berpindah kanal tanpa kompensasi apa pun, seperti yang pernah dilakukan XL beberapa waktu lalu," kata dia.

Carut marutnya penguasaan kanal yang terjadi saat ini, sejatinya berawal pada tender frekuensi 3G lima tahun silam. Menurut Kamilov yang saat itu masih menjadi anggota BRTI, seluruh operator berhak menggunakan kanal tambahan secara berdampingan.

"Kanal tambahan sudah direncanakan berpasang-pasangan, cuma karena pada saat Telkomsel mengajukan tambahan kanal kedua, frekuensi di samping kanannya (kanal ke 6) masih kotor jadi mesti dibersihkan lebih dulu sehingga sementara diberikan kanal ke-4," jelasnya.

Kamilov juga menegaskan pihak-pihak yang tidak tahu proses penataan di masa lalu sebaiknya mempelajari sejarah penataan frekuensi 3G ini terlebih dahulu agar tidak timbul informasi yang salah kepada masyarakat.

"Jangan cuma mengedepankan nasionalisme sebagai tameng. Dukungan yang dialamatkan Citrus (Center for Indonesia Telecommunication Regulation Study) salah alamat. Tak ada lagi operator yang murni tidak dikuasai asing, termasuk Telkomsel yang sebagian sudah milik Singapura," ketusnya.

Dalam press release yang dituliskan Citrus, disebutkan bahwa desakan pemerintah agar Telkomsel pindah kanal kurang tepat.

"Operator lainnya semua dimiliki pihak asing. Telkomsel sebagai aset negara harus dilindungi, jangan dibiarkan mati perlahan-lahan dengan memberikan kebijakan yang salah kaprah," tulis Direktur Citrus yang juga Dosen STT Telkom, Asmiati Rasyid.

Sebelumnya, Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno juga mengatakan bahwa penataan frekuensi seharusnya dilakukan menyeluruh, bukan hanya di kanal 3G saja karena nantinya kanal itu juga digunakan untuk pengembangan teknologi Long Term Evolution (LTE).

Menkominfo Tifatul Sembiring sendiri baru akan menerbitkan surat keputusan untuk pengaturan kanal tersebut akhir tahun ini. Ia mengatakan penataan kanal frekuensi merupakan keharusan agar industri menjadi sehat dan bukan karena adanya desakan asing.

"Kami sudah memutuskan bahwa kanal 1 dan 2 dialokasikan untuk Tri, kanal 3 dan 4 untuk Axis, kanal 5 dan 6 untuk Telkomsel, kanal 7 dan 8 untuk Indosat, dan kanal 9 dan 10 untuk XL," pungkasnya.( rou / eno )

detikInet
0

Adu Tangkas Pesawat Model di Kampus ITB

TEMPO.CO, Jakarta -Suara pesawat itu meraung-raung di dalam gedung serbaguna Institut Teknologi Bandung. Hanya dalam waktu 22 detik, tiga bungkus plastik berisi beras dilepaskan untuk mencapai target. Sayang, hanya satu yang mengenai target.

"Kami hanya bisa ambil penilaian dari waktu karena berat pesawat sudah maksimal," kata Anggoro, pilot pesawat yang terbuat dari bahan campuran
styrofoam dan plastik. Pesawat ciptaan tim Glorius ini berasal dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

Lain halnya dengan pesawat Masa #1 buatan tim alumni Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Pesawat yang suara baling-balingnya nyaris tak terdengar ini berhasil menjatuhkan beras dalam bungkus plastik seberat 15 gram di bidang merah lingkaran. Tak pelak, penonton dan puluhan peserta Indonesian Indoor Aerial Robot Contest 2011 bertepuk tangan.

Lomba pesawat model buatan sendiri itu berlangsung di kampus ITB pada Rabu pekan lalu. Kontes tahunan sejak 2008 yang digelar Himpunan Mahasiswa Teknik Penerbangan serta Program Studi Aeronotika dan Astronotika ITB tersebut menarik minat 33 tim peserta. Panitia membagi kategori untuk pelajar SMA sederajat, perguruan tinggi, dan kalangan umum.

Setiap tim maksimal beranggotakan empat orang. Mereka berbagi tugas sebagai pengendali atau pilot lewat remote control, co-pilot yang memandu penerbangan dan menjatuhkan muatan berukuran 50 x 30 x 20 milimeter di target sasaran, sisanya sebagai teknisi pesawat.

Mereka mendapat jatah 2 menit untuk persiapan di landasan, dan terbang selama 5 menit. Misinya adalah menjatuhkan muatan pada tiga target sasaran. Pesawat bisa bolak-balik mengambil muatan atau dibawa sekaligus untuk dijatuhkan. Umumnya peserta mengambil cara pertama. Ada yang tuntas, ada pula yang tak berhasil menjatuhkan muatan hingga waktu habis.

Aturan lomba kali ini berbeda dengan sebelumnya. Kini pesawat tak lagi menjalankan misi sebagai alat pengintai (surveillance), melainkan pembawa barang dan menjatuhkannya ke target sasaran.

Pemain dan penonton boleh saja mengartikannya sebagai pesawat pengebom. Sebab, seluruh pesawat dirancang memakai sayap laiknya pesawat tempur. Adapun desain yang memakai sayap lebar mirip pesawat siluman. Tentu saja semuanya tetap memakai baling-baling di moncongnya agar bisa mengudara.

Perubahan regulasi itu, kata ketua panitia Yuhusa Setyo, dilakukan karena banyak kamera kecil yang rusak pada lomba serupa tahun lalu akibat terjatuh dari badan pesawat peserta lomba. Kamera tersebut dipakai sebagai alat pengintai. Hasil penglihatan pesawat tersebut kemudian harus "dibaca" oleh anggota tim lainnya lewat tampilan di layar monitor, kemudian dituliskan. "Regulasi lomba sekarang mengadopsi aturan dari Japan Society of Aeronautics and Space Sciences," ujarnya.

Berat pesawat dibatasi tak lebih dari 200 gram. Aturan lomba membebaskan dimensi dan bahan pesawat, seperti dari batang karbon, styrofoam, plastik pembungkus buah di supermarket, atau kayu balsa. Keringanan pesawat nantinya dihitung bersama lama terbang, massa pesawat, nilai target, serta berapa kali pesawat jatuh (crash). Take off dilakukan lewat landasan, bukan dilepas oleh tangan co-pilot, karena masuk hitungan.

Area terbang pesawat berukuran panjang 30 meter, lebar 25 meter, dan tinggi 10 meter. Di sekeliling arena dipasangi jaring. Jika pilot kurang awas dan terampil, pesawat bisa tersangkut. Meski begitu, masih ada segelintir pesawat yang selamat dari jaring dan masuk kembali ke arena karena terbang di ketinggian lebih dari 10 meter.

Di dalam arena, dipasang juga rintangan tiga gunung. Bentuknya masing-masing berupa kerangka bambu sepanjang 5 meter berbentuk segitiga yang dilapisi jaring setinggi 1,5 meter. Dari atas, rangkaian gunung itu berbentuk huruf Y.

Di balik rintangan gunung itu, terdapat tiga lingkaran target. Lingkaran terluar berwarna merah yang bergaris tengah 2 meter bernilai 50. Lingkaran kedua di dalamnya yang berwarna kuning dan bergaris tengah 1 meter bernilai 75.

Lingkaran target utama di tengah yang berwarna biru memiliki nilai sempurna 100. "Penilaian juri pada posisi terakhir benda yang dijatuhkan di lingkaran target," kata mahasiswa Jurusan Aeronatika dan Astronotika ITB 2008 tersebut.

Tantangan terberat berada di tangan pilot. Selain harus berkonsentrasi penuh untuk menerbangkan pesawat dengan kecepatan lambat seperti orang berjalan dan manuver, pilot harus sigap menjatuhkan muatan saat berada di atas target. "Susahnya di situ, saya terlalu berfokus ke terbang, jadinya susah dropping," kata Rizki Indra Pratama, 16 tahun, salah seorang peserta.

Menurut Yuhusa, peluang meraih target lebih besar jika pesawat bisa terbang dengan kecepatan pelan. Cara itu memerlukan kondisi pesawat yang stabil. "Rentang pesawat yang sayapnya panjang lebih stabil, tapi jadi agak susah dikontrol sehingga, kalau belok, tidak bisa langsung," katanya.

Adapun bahan pesawat masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Pesawat ringan tapi harga pembuatannya mahal bisa terwujud dengan memakai lembaran plastik dan batang karbon sebagai rangka. Bahan styrofoam, kata Yuhusa, agak susah dibentuk tapi sangat murah. Adapun kayu balsa lebih rumit. Namun strukturnya bisa mirip seperti pesawat sungguhan.

Setelah bertarung dari pagi hingga sore, gelar juara kategori SMA akhirnya diraih SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. SMA 1 Denpasar dan SMA 14 Bandung berbagi tempat sebagai runner-up dan pemenang ketiga. Tim Masa #1 menyandang juara pertama kategori umum, sedangkan tim Glorius meraih juara kedua, dan Garuda Team 3 ada di peringkat ketiga.

Di kelompok perguruan tinggi, juara pertama dan kedua jatuh ke tim asal Universitas Kristen Maranatha, Bandung, yaitu Garuda 1 dan Moon. Tim Garuda 2 dari Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya, harus puas di tempat ketiga.

Dewan juri juga memilih Andre Wibowo dari tim Leviosa asal Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, sebagai pilot terbaik; tim Masa #1 meraih penghargaan untuk presentasi terbaik; dan pesawat Srikandi V2 milik tim Inhuman asal Teknik Penerbangan ITB mendapatkan desain pesawat terunik. "Selain untuk menyalurkan hobi dan belajar, lomba ini untuk ajang praktek menerapkan teori kuliah," kata Yuhusa.(ANWAR SISWADI)



TEMPOInteraktif
0

KARK, Pemenang Telkomsel Startup Bootcamp 2011

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--KARK, karya satu tim beranggotakan tujuh orang terpilih sebagai pemenang Telkomsel Startup Bootcamp 2011 yang berlangsung di Jakarta 18-20 November 2011. Pemenang selanjutnya akan mengikuti Bootcamp serupa selama 100 hari di Singapura.

KARK merupakan games edukasi yang interaktif. Untuk memainkan KARK, menggunakan sebuah kartu dan device yang memiliki kamera atau webcam. Cukup mengkoneksikan kartu dengan Webcam siapa saja bisa bermain dan belajar interaktif.

Pada Bootcamp, disiapkan game tentang cuaca. Masing-masing kartu berisi materi yang berhubungan dengan cuaca, misalnya hujan, angin, matahari, petir. Pada setiap kartu terdapat informasi dasar dan tampilan grafis tiga dimensi mengenai item terkait.

Masing-masing kartu bisa digabungkan. Misalnya, menggabungkan angin dengan hujan. Penggabungan ini akan menghasilkan tampilan mengenai hujan lebat yang disertai dengan angin kencang. Bila ditambah dengan petir, misalnya, akan muncul suasana hujan lebat dengan angin kencang dan petir.

Head of Partnership Telkomsel, Marcella Dewi mengatakan Kark berhasil menyisihkan 18 karya lain yang dihasilkan Bootcamp. '' Lima orang yuri memilih KARK sebagai salah satu dari lima karya terbaik pilihan mereka,'' ujar Marcella.

Bootcamp itu sendiri diikuti 166 peserta. ''Pendaftar mencapai 600 orang, dari para pendaftar tadi kami memilih 166 peserta,'' katanya. Peserta terpilih selanjutnya dibagi menjadi kelompok. Pada Bootcamp kali ini terbentuk 19 kelompok.

Pemenang disebut Marcella masih dalam tahap pembuatan platform dan prototype. '' Melalui Bootcamp di Singapura, karya mereka akan dimatangkan sehingga menjadi produk berbasis yang siap pakai. ''Melalui Bootcamp di Singapura pula pemenang akan difasilitasi untuk mendapatkan investor guna pengembangan karya mereka lebih lanjut,'' kata Marcella.

Untuk Bootcamp di Indonesia, Telkomsel mendatangkan sejumlah ahli dibidang startup bisnis digital yang berperan sebagai mentor dan membimbing masing-masing kelompok, membangun produk,serta memberikan saran di luar produk seperti manajemen keuangan, marketing, rencana investasi, hingga rancangan struktur organisasi.

Tim yang memenangkan kompetisi akan mewakili Indonesia dalam program JFDI-Innov8 2012 Bootcamp yang diselenggarakan Singtel Innov8. Peserta akan mengikuti Bootcamp selama 100 hari mulai 25 Januari 2012 mendatang. Sebagai pemenang tim KARK mendapatkan hadiah 30 ribu dolar Singapura sebagai modal awal.

0

Telkomsel Kirim "Kark" ke Singapura

Tim "KARK", pemenang "Telkomsel Startup Bootcamp yang akan berangkat ke Singapura, 25 Januari 2012.

JAKARTA, KOMPAS.com - Telkomsel telah mengumumkan pemenang program inkubator "Telkomsel Start Up Bootcamp". Aplikasi Kark berhasil mengalahkan 18 tim dari seluruh Indonesia dan akan mewakili Indonesia untuk bersaing di Singapura, 25 Januari 2012.

Head of Partnership and Alliances Development and Management Telkomsel Marcella Dewi mengungkapkan aplikasi edukasi berbasis permainan kartu tersebut berhasil memukau lima juri lokal dan internasional.

"Tim Kark menang karena idenya sederhana, tidak hanya bisa diaplikasikan di dalam negeri tapi juga luar negeri dan yang penting berisi edukasi," ungkap Marcella selepas pengumuman Telkomsel Startup Bootcamp di Jakarta, Minggu malam (20/11/2011).

Aplikasi "Kark" adalah game berbasis kartu yang sudah dibenamkan teknologi QR Code. Kode inilah yang akan dibaca pada ponsel atau gadget berkamera untuk diterjemahkan ke dalam aplikasi berbentuk visual.

Pengguna bisa mencoba-coba permainan kartu tersebut untuk dijadikan sebuah cerita tersendiri. Kark baru membuat simulasi permainan cuaca dengan 12 kartu seperti kartu Oceans, Wind, Thunder, Sun dan lain-lain. Contohnya, untuk membuat hujan, maka kartu yang perlu dipakai adalah Oceans, Wind dan Sun. Namun tidak ada tahapan yang salah dalam simulasi ini, cuma visualnya akan berbeda.

Tim Kark akan mewakili Indonesia dalam program Joyful Frog Digital Incubator Innov8 2012 Bootcamp yang diadakan SingTel selama 100 hari di Singapura. Sebagai bekal menimba ilmu di Singapura, Telkomsel memberi uang saku dan biaya hidup sebesar 30.000 dollar Singapura.

Tim Kark terdiri dari tujuh orang dengan latar belakang berbeda yaitu Bullit Sesariza, Sindhu Prabowo Dilaksono, Fatkul Amri, Rakhmat Permana, Arsa Widitiarsa, Daniel Simon dan Fithor Fariz.

Para pemenang dari masing-masing tujuh negara (Indonesia, India, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand dan Australia) ini akan diminta mengimplementasikan rancangan prototipe bisnis berbasis digital di hadapan investor internasional. "Mereka di sana bukan mengejar menang atau kalah. Tapi bagaimana mempresentasikan bisnis agar bisa didanai oleh investor," tambah Marcella.

Ajang kompetisi startup lokal tersebut memberikan kesempatan kepada masing-masing peserta untuk menyampaikan presentasi rencana bisnis dari sebuah aplikasi yang dibuat. Kompetisi tersebut diharapkan akan menciptakan pengusaha berbasis teknologi (technopreneur) sehingga tercipta ekonomi baru berbasis dunia kreatif.




KOMPAS
0

Tangkap Ide Kreatif, UMN Bangun "Media Research Center"

Repro Robert Adhi Kusumaputra/KOMPAS-Rencana Lima Menara Baru Kampus UMN

JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Multimedia Nusantara (UMN) akan membangun "New Media Research Center" dalam waktu dekat. Pusat riset media ini dibangun untuk menangkap ide kreatif baik dari lingkungan mahasiswa UMN sendiri maupun mahasiswa di luar UMN.

Teddy Surianto, Ketua Yayasan Multimedia Nusantara menjelaskan keinginan membangun gedung tersebut lebih disebabkan karena perkembangan industri media mengalami peningkatan yang dahsyat dan mengalami perkembangan yang cepat.

"Kami sedang menerka di mana ujung industri media saat ini dan kami akan mempersiapkan mahasiwa agar kompetitif di persaingan global," ujar Teddy selepas jumpa pres "Industri Kreatif: Peluang dan Tantangan" di Hotel Santika Jakarta, Jumat (18/11/2011).

Nantinya, setiap mahasiswa baik dari UMN maupun di luar UMN diberi kesempatan untuk menyampaikan ide kreatifnya baik berupa ide bisnis atau ide tentang suatu karya yang dapat dijual. Pihak UMN sendiri akan memfasilitasi baik berupa alat, pelatihan, ruang hingga dukungan modal.

Pusat riset media ini, kata Teddy, akan menjadi inkubator bagi mahasiswa untuk mengasah ide kreatifnya agar mampu bersaing dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain. Selain itu, diharapkan akhir dari program inkubator tersebut dapat tercipta sesuatu yang bisa dikomersialkan.

"Kami juga menyediakan dana abadi untuk program ini, selain ada dukungan dari perbankan dan lembaga keuangan lain," tambahnya.

Sebenarnya, Teddy lebih menginginkan agar pusat inkubator ide tersebut justru menjadi wadah kreativitas mahasiswa agar idenya bisa tersalurkan. Nanti, diharapkan mahasiswa juga mampu berwirausaha sendiri atas produk yang diciptakannya.

"Kami ingin orang-orang terbaik bangsa tidak hanya bekerja di luar negeri dan tidak mau kembali ke Indonesia. Kalau bisa, orang Indonesia harus membuat produk yang mampu bersaing dengan produk luar negeri. Jadi kita bukan dianggap pasar saja," jelasnya.

Tidak hanya membangun Pusat Riset Media, UMN juga akan membangun lima gedung baru, masih di sekitar kawasan Kampus UMN Gading Serpong. Saat ini sudah ada satu gedung baru yang sedang dibangun.

Luas kawasan yang akan dibangun sekitar 16 hektar, dengan rincian 8 hektar untuk gedung dan sisanya untuk dormitori, sarana parkir, kantin hingga sarana pendukung kegiatan mahasiswa.

"Diharapkan keseluruhan gedung itu nanti mampu menampung sekitar 20.000 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke. Saat ini baru sekitar 4.175 mahasiswa, sejak didirikan awal 2007 lalu," jelasnya.


KOMPAS

0

P2 Commando & P3 Ransus

P2 Commando

P2 Commando buatan PT.Surya Sentra Ekajaya (SSE) adalah kendaraan taktis khusus untuk komando , dibuat atas permintaan TNI atas kebutuhan kendaraan yg layak dan lincah untuk digunakan untuk menjalani tugas pengaman.
Pengguna rantis P2 Commado ini adalah TNI AD dan TNI AL (Kopaska)


P2 APC (Armored Personel Carrier)

P2 APC ini khusus dibuat untuk kendaraan taktis angkut pasukan dan mampu mengangkut 10 pasukan bersenjata penuh.

Hasil Uji tembak peluru M16 maupun Ak 47

P2 APC Polisi


Desain kendaraan P2 ini bentuknya seperti rantis VBL produksi negara Perancis maupun yang dibuat Turki rantis Otokar Cobra, berbentuk monocoque body.

P2 ini dirancang sebagai kendaraan yang lincah menghadapi medan off road dan dapat menanjak dengan ketinggian sudut 32°.

kendaraan P2 Sri Lanka.

P3 Ransus

P3 Ransus ini dibuat sebagai kendaraan khusus yang mampu digunakan untuk operasi pertempuran khusus.

P3 Ransus ini telah dipakai oleh TNI AL (kopaska) maupun TNI AD




SSE
0

Tumbuh Pesat, Axis Diganjar Penghargaan

AXIS

JAKARTA, KOMPAS.com - AXIS, operator GSM nasional mendapat penghargaan Frost & Sullivan Indonesia Excellence Award untuk kategori “Most Promising Mobile Provider of the Year”. Penghargaan ini sebagai bukti pengakuan akan keberhasilan AXIS yang luar biasa dalam mencapai pertumbuhan yang sangat signifikan di industri telekomunikasi Indonesia.

“Kami sangat puas menerima penghargaan ini, yang mengakui prestasi seluruh tim AXIS. Kami akan terus bekerja dengan giat untuk dapat menghadirkan layanan sebaik mungkin bagi pengguna komunikasi seluler, sehingga mereka dapat memperoleh manfaat dari layanan seluler yang simpel, terjangkau, dan hemat untuk memenuhi kebutuhan komunikasi mereka sehari-hari,” ujar Erik Aas, Presiden Direktur dan CEO AXIS dalam siaran pers yang diterima KOMPAS.com, Kamis (17/11/2011).

AXIS di tahun 2011 telah melakukan ekspansi jaringan telekomunikasi. Mendapatkan dana internasional, AXIS melakukan perluasan jaringan telekomunikasi 3G dengan membangun lebih dari 5.000 BTS dan mempersiapkan kapasitas jaringan telekomunikasinya sehingga mampu memberikan layanan kepada lebih dari 50 juta pelanggan seluler.

Hasil dari strategi ekspansi yang dilakukan AXIS membuat pangsa pasar perusahaan ini meningkat dibandingkan dengan perusahaan lain di pertengahan tahun 2011 dan kini mencapai 6 persen.

"Hal ini yang membuat kami yakin AXIS berada dalam posisi yang sangat baik untuk terus tumbuh di pasar di masa mendatang,” ujar Marc Einstein, Industry Manager, Asia Pacific ICT Practice of Frost & Sullivan.

AXIS meluncurkan layanan GSM dan 3G secara komersial pada April 2008. Dalam tiga bulan beroperasi, perusahaan berhasil mencatat satu juta pelanggan. Di tahun 2010, AXIS telah menghasilkan dua kali lipat revenue perusahaan dibandingkan tahun sebelumnya, dan kini telah mencapai 15 juta pelanggan.

Pencapaian Axis diantaranya, dalam waktu 3 tahun beroperasi, telah menyediakan layanan bagi lebih dari 15 juta pelanggan dan menjangkau lebih dari 80 persen populasi di lebih dari 400 kota di Indonesia.

Sebelumnya, perusahaan juga telah menerima penghargaan Best Operator in Emerging Markets Growth Story of the Year Award, pada the TMT Finance and Investments Middle East 2011 dan memenangkan dua penghargaan bergengsi pada Selular Awards 2001 untuk kategori “The Best Marketing Program” dan “The Best Mobile Data Service for GSM”.


KOMPAS

0

KOMODO 4x4 (Beijing)

KOMODO 4x4
KOMODO 4x4 (Foto PT Alam Indomesin Utama)

KOMODO 4x4 (Foto PT Alam Indomesin Utama)


KOMODO 4x4 (Foto PT Alam Indomesin Utama)

Komodo ini basisnya adalah mobil Beijing BJ2020, yang mengalami retrofit PT Alam Indomesin Utama.



Alam Indomesin Utama