TEMPO Interaktif, Jakarta - Operator GSM 3 (Tri) milik PT Hutchison CP Telecommunication memperluas penggunaan bahan bakar hidrogen ke 472 Base Transceiver Station (BTS). Sebelumnya, Tri telah menerapkan penggunaan teknologi ramah lingkungan itu ke 210 BTS lainnya sejak November 2009.
”Kami memberikan layanan komunikasi yang murah, terjangkau, dan berkualitas tanpa mengesampingkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan," kata Manjot Mann, Presiden Direktur Tri dalam siaran persnya, hari ini.
Ratusan BTS hidrogen itu, jelas dia, tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. "Proses konvergensinya sudah berjalan 80 persen dan diperkirakan akhir bulan ini akan selesai,” ujarnya.
Dengan total 472 BTS bertenaga Hidrogen itu, lanjut Mann, maka Tri menjadi operator telekomunikasi pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan BTS Hidrogen secara komersial dengan jumlah relatif besar.
Solusi energi alternatif yang digunakan untuk BTS ini menggunakan sel energi hidrogen yang bersih, bebas polusi, hemat, dan ramah lingkungan karena hasil pembuangan dari sel energi Hidrogen ini adalah air yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Keuntungan lain yang diperoleh dari pengoperasian BTS Sel Energi Hidrogen adalah peningkatan daya listrik, memberikan cadangan listrik yang lebih tahan lama, dan menghemat biaya perawatan.
Sel Energi Hidrogen sendiri pertama kali digunakan oleh National Aeronautics and Space Administrasion (NASA). "Kami akan terus memperluas penggunaan bahan bakar Hidrogen di BTS-BTS kami pada kwartal ketiga tahun ini," kata Mann.[Rini K]
0 comments:
Post a Comment