Jakarta (ANTARA News) - Universitas Bina Nusantara (Binus) menggunakan teknologi terkini menerapkan sistem perkuliahan global (global learning system), kata Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo MM selaku Rektor Universitas Binus.
"Berbasis teknologi informasi yang telah menggunakan Learning Management System (LMS), sangat memungkinkan peserta didik Binus berinteraksi dengan pengajar atau dosen mancanegara secara virtual, tanpa batas-batas ruang dan waktu," ujarnya
Global Learning System merupakan kesinambungan dari sistem pembelajaran berbagai kanal yang selama ini telah diterapkan Binus," kata Harjanto Prabowo, pada acara memperingati 30 tahun Binus dengan tema "Building National Competitiveness in the Global Arena"
Harjanto mengatakan, melalui sistem ini membuat siswa atau mahasiswa berada di dunia semacam "kampus global", tempat belajar sepanjang waktu.
Menurut Harjanto, perkembangan teknologi informasi memungkinkan terbangunnya suatu jaringan pembelajaran (learning network) baik antara peserta didik Binus dengan peserta didik lainnya maupun antar-peserta didik dengan peserta didik dengan berbagai sumber pembelajaran yang melampaui batas-batas negara.
"Artinya, sekolah atau kampus harus memiliki standar di mana peserta didik tidak bisa lagi mengandalkan ilmu pengetahuan yang disajikan oleh guru atau dosen mereka saja, mereka harus belajar lebih banyak dari itu. Mereka harus memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tersedia di lingkungan mereka," tambah Harjanto.
Binus telah menyiapkan fasilitas tersebut seperti laboratorium, perpustakaan, tempat kerja praktek, konferensi, fasilitas pembelajaran berbasis multi media, video dan audio broadcasting, video dan audio conference dan lainnya.
Dikatakan Harjanto, selama berkarya 30 tahun, Binus berperan aktif mengembangkan pendidikan di Indonesia dan lembaga pendidikan itu telah menerbitkan buku bertajuk "Binus Value: A Journey in Educating The Nation", yang merupakan sejarah perjalanan Binus selama 30 tahun berkiprah dalam dunia pendidikan.
Berawal dari lembaga komputer di Jakarta, kini berkembang menjadi lembaga pendidikan hingga program pascasarjana kelas dunia, kata Michael Wijaya MBA, Board of Management Binus Bina.
Tahun 1974, Binus lahir sebagai perintis lembaga pendidikan komputer bernama Modern Computer Course (MCC) di Jakarta. MCC menjadi landasan emas bagi pengembangan Binus menjadi Lembaga Pendidikan Formal.
Michael Wijaya menambahkan, Binus value berisikan empat nilai yang mendukung perjalanan Binus selama ini.
Pertama, Binus mempunyai komitmen untuk berkontribusi melahirkan manusia-manusia unggul. Fokus dan tanggung jawab dalam pencapaian visi-misi serta komitmen dengan contoh nyata.
Kedua, seluruh mahasiswa, pengajar, dan staf diberikan kesempatan untuk melakukan inovasi demi kemajuan organisasi melalui integritas tinggi. Dengan wawasan pengalaman yang dimiliki, selalu berorientasi pada hasil yang ingin dicapai, kata dia.
Ketiga, Binus melihat peluang untuk menciptakan tren bagi pendidikan Indonesia sehingga terus menciptakan pengembangan bagi pendidikan.
Keempat, Binus adalah milik semua, bukan milik suatu daerah atau ras tertentu. Seluruh mahasiswa, pengajar, dan staf ikut berpartisipasi dalam inovasi dengan rasa memiliki yang kuat.
Binus, kata dia, senantiasa berupaya membuat perbaikan dan perubahan dalam mewujudkan institusi pendidikan kelas dunia.
Binus telah bekerjasama dengan sejumlah universitas terkemuka di dunia, juga penerapan kurikulum IB dan Cambridge untuk sekolah internasional BINUS. Bekerjasama dengan IBM, Binus menerapkan aplikasi SAP disetiap unitnya.
"SAP merupakan perangkat lunak strategis bagi pencapaian visi tersebut," kata Stephen Wahyudi Santoso, Board of Management Binus.
Kampus pengembangan di Alam Sutera dioperasikan pada September 2011. Kampus ini nantinya, menjadi cikal bakal pengembangan kampus Binus di Alam Sutera pada 2013.
Binus juga sedang melakukan pembangunan tahap ke-3 Binus International School Serpong dan Binus Institute of Art and Design pada 2015 di wilayah Jakarta Selatan.(T.G001/Y006)
• ANTARAnews
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment