INILAH.COM, Jakarta - Gempa Jepang 8,9 SR dikabarkan mengganggu suplai chip memori dan pengapalan produk teknologi, smartphone dan tablet. Harga jual produk pun dikabarkan melambung.
Menurut keterangan CBSNews, penundaan pengapalan produk teknologi menyebabkan harga meningkat tajam karena perbedaan drastis antara penawaran dan permintaan. Namun, jumlah kenaikan belum diketahui secara pasti. Jepang merupakan negara penyedia 40% NAND flash dan 15% DRAM di seluruh dunia.
Dalam sebuah pernyataan, Toshiba masih belum memberikan konfirmasi dampak dari gempa namun menyebutkan, “Kami sedang bekerja dengan para mitra dan Toshiba Corporation untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.”
Menurut CNET, perusahaan SanDisk sempat ditutup, begitu pula dengan kawasan timur Laut Jepang di mana banyak pabrik miliki perusahaan elektronik papan atas. Wilayah tersebut memang menjadi salah satu daerah yang terkena dampak gempa dan tsunami terparah.
• Inilah
0 comments:
Post a Comment