JAKARTA, KOMPAS.com - Internet radio bukanlah hal baru di dunia dan di Indonesia. Namun, kalau cuma sekadar memindahkan siaran radio ke internet rasanya sayang. Banyak hal yang dapat dilakukan di internet sehingga siaran radio lebih interaktif. Apalagi di zaman social media seperti saat ini, integrasi siaran radio dengan berbagai layanan dan teknologi digital bakal merevolusi industri yang sempat melejit di masa lalu.
Tantangan zaman tersebut disambut PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) sebagai perrusahaan yang kini tidak hanya fokus di layanna telekomunikasi, tapi juga teknologi informasi, media, dan entertainment. Bekerja sama dengan mitra inovator, Zamrud Khatulistiwa Technology, Telkom meluncurkan layanan "The Future of Radio For Today Generation" yang bernama @Radio dalam Musyawarah Nasional XIII PRSSNI 2011 di Jakarta, 8-10 Maret 2011.
Sasaran program ini memang anggota PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia). Menggandeng e-Broadcasting Institute, Telkom juga mencanangkan Program Nasional Kemitraan @Radio.
Dalam program ini, Telkom memberikan pinjaman lunak kepada industri radio siaran sebagai bagian CSR (Corporate Social Responsibility) untuk mengimplementasikan teknologi. Skema pinjaman tersebut ibarat memberikan seperangkat kail untuk mendukung kegiatan produktif. Untuk selanjutnya pinjaman itu digunakan untuk melakukan transformasi bisnis radio sehingga stasiun radio mitra binaan dapat melakukan inovasi proses bisnis, inovasi model bisnis, dan membangun ekosistem radio baru secara kolaboratif.
Layanan @Radio bukan hanya membangkitkan industri siaran radio. Namun juga akan menunjang ekonomi kreatif secara nasional dengan prinsip long tail economic. Sehingga ekonomi kreatif yang mencakup berbagai jenis industri kreatif dapat meningkatkan kontribusinya bagi perekonomian nasional secara signifikan.
"Industri radio siaran sebagai subsektor dalam industri kreatif nasional sangat berpotensi untuk dikembangkan. Kapasitas dan layanan @Radio akan meningkatkan efektifitas dan nilai tambah yang terkait dengan rantai nilai dalam industri radio siaran," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Agina Siti Fatimah, dalam siaran persnya. Rantai nilai tersebut meliputi usaha kreasi, produksi, distribusi, dan komersialisasi.
@Radio memiliki tujuh fitur unggulan. Pertama, dynamics live streaming. Fitur ini mendukung operasi penyiaran radio dimana seluruh "stakeholder radio" yang terlibat dari mulai crew, pendengar, hingga pemasang iklan, secara terintegrasi dapat bekerja, mendengarkan, dan sebagainya sambil monitor rundown acara, iklan, judul lagu dan nama penyanyi secara dinamis via website radio.
Kedua, contextual podcast streaming. Fitur ini memudahkan para pendengar untuk memilih hasil produksi seni siaran yang tersedia. Hasil produksi itu bisa dilihat dan didengar secara on demand.
Ketiga, stay tune social marketing. Fitur ini memudahkan berbagai pihak melakukan promosi hasil produksi seni siaran radio kepada teman-teman dan relasinya dengan cara mengunggah atau mempublish di Facebook, Twitter dan lain-lain. Dan untuk selanjutnya suaranya atau hasil siarannya bisa didengarkan secara langsung pada halaman Facebook teman-teman dan relasi kita.
Keempat, multi request integration. Fitur ini memudahkan proses interaksi dengan pendengar tanpa repot-repot harus membuka satu persatu masing-masing aplikasi spt Facebook, Twitter, web maupun sms. Karena multi request integration terangkum hanya dalam satu halaman web secara praktis.
Kelima, listening everywhere broadcasting anywhere. Fitur ini memungkinkan setiap orang bisa mendengarkan radio tidak harus menggunakan radio. Siaran radio dapat diakses dengan HP, iPad, iPphone, Galaxi Tab, dan lain-lain. Dan bisa didengarkan dimana saja. Teknologi @radio memudahkan dalam operasional dan manajemen siaran, pengelolaan siaran bisa dilakukan secara jarak jauh dimana saja tidak harus berada kantor, menjadikan new live stile lebih cerdas dan menarik.
Keenam, radio business innovations. Fitur ini memungkinkan pendengar bisa mengakses konten premium, juga bisa menyusun play list content audio untuk mendengarkan kapan saja any time. Hal ini menjadi konsep baru penyiaran, "one to one broadcasting". Dan yang pasti PT Telkom dan mitra inovatornya pada saat ini sedang mengembangkan user generate cotent integration dan fasilitas send play list untuk dikirim kepada teman teman kita, sehingga fitur ini membuat kondisi "everybody can be broadcaster". Selain itu, fitur ini juga menjadikan pemasang iklan lokal dengan mudah dapat menawarkan produknya melalui portal radio yang disertai teks, gambar, suara, animasi maupun video yang lebih kreatif dan dapat diakses lebih lama dengan jangkauan yang lebih luas sesuai dengan prinsip viral marketing.
Ketujuh, radio on applications market. Fitur ini menjadikan aplikasi radio dapat di down load melalui market aplikasi yang dimulai dari Android market selanjutnya ke market aplikasi popular lainnya seperti Apple Store hingga market SmartTV seperti GoogleTV dan Telkom IPTV sehinga untuk mendengarkan radio cukup meng klik widget atau shorcut dari radio kesayangan kita.
Telkom juga berjanji, fitur-fitur tersebut akan terus dikembangkan melalui integrasi fitur berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Sehingga tidak lama lagi @Radio memiliki kemampuan "Voice Control & Respond" atau disebut Radio 3.0.
Trend konvergensi TIK dan Media menurut Agina terus bergerak merevolusi dunia. Akibatnya Vox Populi atau suara publik semakin teresonansi menjadi kekuatan yang luar biasa untuk mengadakan perubahan. Resonansi itu akan semakin kuat dan menjalar dalam waktu yang cepat karena tersedianya layanan teknologi dan inovasi penyiaran terbaru.
• KOMPAS
0 comments:
Post a Comment