TEMPO Interaktif, Malang - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) raksasa untuk mengelola kotoran manusia. Proyek yang didukung Kementrian Pekerjaan Umum dibuat untuk menekan tingkat pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran air bawah tanah.
"Selama ini limbah kotoran manusia masih banyak yang dibuang dan dialirkan langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang Wasto, hari ini.
IPAL yang akan dibangun di Kawasan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, kini baru pada tahap sosialisasi. Pemkot Malang menjadwalkan akhir 2011, IPAL sudah mulai beroperasi. Adapun pembangunan IPAL membutuhkan biaya Rp 10 miliar yang berasal dari Pemerintah Pusat.
IPAL raksasa tersebut diperkirakan mampu menampung limbah kotoran manusia sebanyak 1.200 kepala keluarga (KK) di kawasan itu. Titik pengolahan IPAL terpadu tersebut akan memiliki dua jaringan, satu titik seluas 400 meter persegi untuk proses awal dan titik kedua seluas 1.000 meter persegi untuk proses akhir.
Kotoran manusia dari rumah-rumah penduduk akan dialirkan melalui instalasi pipa yang dipasang di pinggir jalan dan kemudian disalurkan ke bak-bak penampungan. Dari bak penampungan, kotoran manusia selanjutnya diolah dan dinetralisir ke sungai.
Pada tahun 2010, Pemkot Malang telah membangun IPAL terpadu di tiga kelurahan dengan dana bantuan dari pusat sebesar Rp 1,2 miliar. Ketiga IPAL tersebut berada di Bandungrejosari, Jatimulyo dan Mojolangu. [BIBIN BINTARIADI]
• TEMPOInteraktif
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment