Jakarta - Produsen mobil asal Malaysia, Proton mengatakan kesiapannya menghadirkan mobil pribadi menggunakan bahan bakar gas sebagaimana yang direncanakan pemerintah RI. Tapi Proton mempertanyakan kesiapan infrastruktur untuk menunjang mobil agar tetap berjalan.
"Mobil-mobil Proton dengan bahan bakar gas sudah ready to go dengan BBG. Tinggal ganti konverter. Komputer tidak perlu di-remap. Hanya perlu instal dan plug n play. Tapi bagaimana kebijakannya kalau tidak ready," kata GM Marketing PT Proton Edar Indonesia Mazlan Mohd Zain disela-sela peluncuran Exora Star di markas Proton di jalan Sultan Iskandar Muda No. 89, Jakarta Selatan, kemarin.
Menurutnya pom pengisian bahan bakar gas di Indonesia belum banyak tersedia. Bukan tidak mungkin membuat pengguna mobil berbahan bakar gas kebingungan.
"Total pengisian BBG tidak sesuai dengan volume mobil saat ini. Peraturan ini dibuat aneh," tandas Mazlan.
Namun terlepas dari itu merek asal Malaysia tersebut sudah sangat siap dengan kebijakan tersebut. Proton pun kini tengah menunggu permintaan konsumen Proton atas mobil berbahan bakar gas. Jika ada permintaan, maka Proton siap kirim mobil BBG.
"Kita sangat siap. Di Malaysia sudah 15 tahun mobil Proton berbahan bakar gas. Proton mendukung apa yang didevelopment untuk friendly (ramah lingkungan)," pungkas pria berkumis itu.
Lebih dari itu, pihak Proton pun bersedia tidak mengenakan sanksi garansi mobil hangus jika ada konsumen yang hendak beralih dari bensin ke BBG meski dalam masa garansi.
"Konsumen maunya garansi utuh dan harga sama? Ok nanti kita lihat, kita bisa hilangkan itu," tutupnya.( ikh / ddn )
• detik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment