Tuesday, 15 May 2012
Indonesia dan AS memulai kerja sama Iptek
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Amerika Serikat memulai kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ditandatangani kedua negara di Jakarta pada Maret 2010.
"Ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang iptek oleh Indonesia dan Amerika Serikat dua tahun lalu," kata Staf Ahli Menristek Prof Dr Amin Subandrio pada The First Indonesia US Joint Committee Meeting (JCM) on Science and Technology di Jakarta, Senin.
Disebutkan Amin, pertemuan ini sangat spesial karena kedua belah pihak telah menunggu selama dua tahun untuk kegiatan ini dimana akhirnya peneliti Indonesia dan Amerika Serikat dapat mengadakan JCM untuk mengembangkan kerja sama yang prospektif dan strategis.
Kerja sama tersebut meliputi bidang iptek kesehatan, teknologi pertanian, serta kelautan, keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim yang sengaja dipilih karena kedua negara menganggap ketiga bidang itu sangat penting.
"Setelah pertemuan dua hari ini, kami akan menghasilkan Action Plan yang dalam sebulan diharapkan sudah selesai dan kerja sama segera dimulai," katanya.
Bidang Kesehatan, ujar dia, akan ditekankan pada pengembangan vaksin, malaria, penyakit yang telah terlupakan serta mikrobiologi forensik, sedangkan di bidang kelautan ditekankan pada pemanfaatan sumber-sumber laut, ekplorasi laut secara berkelanjutan, keanekaragaman hayati, serta perubahan iklim.
Sedangkan di bidang pertanian ditekankan pada pengembangan bibit unggul, peningkatan produktivitas, serta biodiversitas.
Sebelum kerja sama JCM ini, tambah Sekretaris Utama Kemristek Dr Mulyanto, kerja sama antara kedua negara hanya melalui Kemlu, tapi sejak ditandatangani Science and Technology Agreement kerja sama menjadi lebih rinci melibatkan sejumlah kementerian.
Sementara itu, Asisten Menteri Luar Negeri AS, Kerri-Ann Jones mengatakan pihaknya berharap dengan kerja sama iptek ini hubungan antara kedua negara bisa lebih erat dan dapat bermanfaat bagi kedua negara.
Pihaknya tak bisa merinci berapa dana yang akan disediakan untuk kerja sama iptek ini karena tergantung lembaga yang memberi kontribusi dan daya saing penelitinya, ujarnya.
Jones juga mengungkapkan, National Science Foundation`s (NSF) AS telah menyelenggarakan kompetisi Iptek dimana Indonesia telah meraih tujuh penghargaan, antara lain di bidang iklim dan cuaca, ilmu genetika dan ilmu pendidikan.(D009)
• ANTARA News
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment