Enam pelajar SMA ini meraih medali perak dan perunggu.
Pemenang Olimpiade IPTEK bersama KJRI Houston (KJRI Houston) |
Kriteria pemenang ditentukan dengan beberapa penilaian seperti kreatifitas, metode penelitian, ide orisinal, aplikasi, dan presentasi. Dari 68 negara dan 44 negara bagian AS, dipilih 40 proyek yang ditetapkan sebagai semifinalis.
Dari hasil saringan 40 proyek, sebanyak 10 proyek penelitian mempunyai nilai tertinggi. Finalis 10 proyek diadu untuk memperebutkan gelar pemenang utama yang mendapat hadiah uang tunai US$3.000.
Pasangan Aristyo Rizka Darmawan dan Fuad Makarim Imran dari SMA Kharisma Bangsa, Banten, meraih medali perak pada kategori Lingkungan Hidup. Proyek penelitian mereka berjudul “Uses Chitosan and Natural Colorant as Raw Material Textile Surface Modifications” (Menggunakan Chitosan dan Pewarna Alam sebagai Bahan Baku Modifikasi Permukaan Tekstil).
Chitosan merupakan modifikasi senyawa chitin yang banyak terdapat pada hewan golongan Crustaceae. Limbah kulit udang dan kepiting ini mengandung bahan antibakteri. Secara kreatif dua pelajar Banten ini memanfaatkan untuk industri garmen.
Duet Dwi Astuti dan Tisa Mahdiansari dari SMA Al-Kautsar, Lampung, memanen medali perunggu pada kategori Lingkungan Hidup. Penelitian mereka berjudul “The Utilization of Dry Field By Using Trickle Irrigation Method With Coconut Fiber As Emitter” (Pemanfaatan Lahan Kering Menggunakan Metode Irigasi Menetes dengan Serat Kelapa sebagai Emitor).
Dua serangkai Leonardo Ardianto dan Christian Edwin Pranata dari SMA Santa Laurensia, Banten mendapat dua penghargaan sekaligus. Mereka memenangkan medali perunggu pada kategori Energi dan penghargaan di bidang Teknologi Ramah Lingkungan.
Proyek penelitian mereka berjudul “Modification on a Centripetal Force Concept Based Vertival Axis Water Turbine” (Modifikasi Turbin Air dengan Konsep Tenaga Sentripetal Berbasis Dua Sumbu Vertikal). Axis vertikal juga dapat digunakan untuk turbin bertenaga angin.
Sebelum bertanding dalam olimpiade ini, tim dari Indonesia telah menguji diri pada perlombaan Iptek tingkat nasional.
Pada Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) di Universitas Indonesia, tim SMA Karisma Bangsa dan SMA Laurtensia masing-masing meraih medali emas. Tim dari SMA Al-Kautsar, Lampung memenangkan medali perak.
Siswa ini mengikuti lomba didampingi tiga orang guru. Nur Wijayanto dari SMA Kharisma Bangsa, Sujarwo dan Tini Silvia Sakti dari SMA Al-Kautsar turut memberikan dukungannya.
Para siswa jawara ini menerima medali dan penghargaan pada Minggu sore, 6 Mei 2012 dalam acara puncak Award Ceremony yang diselenggarakan di George R. Brown Convention Center, Houston, AS. Anggota Kongres Perempuan AS, Sheila J. Lee memberikan sambutan pada gelaran itu.
Konsul Jenderal RI di Houston, Al Busyra Basnur juga hadir pada Award Ceremony itu. Sejumlah hadiah dan penghargaan diserahkan Konjen kepada para pemenang I-SWEEEP 2012 dari beberapa negara.
“Keberhasilan siswa Indonesia meraih medali di Houston menunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa putra-putri bangsa Indonesia tidak hanya mampu bersaing, namun juga menunjukkan prestasi yang luar biasa di forum internasional”, kata Al Busyra Basnur.
Olimpiade dibuka tanggal 3 Mei 2012 oleh Wakil Presiden Universitas Houston, Dr. Marshall Schott. Dalam acara pembukaan, Christian Edwin Pranata dari SMA Laurensia, Banten membawa bendera Merah Putih mewakili tim Indonesia di hadapan lebih dari 600 orang.
“Harapan saya, agar prestasi internasional yang telah diukir siswa Indonesia di Houston dapat mendorong para siswa lain di tanah air untuk bekerja keras dan mencetak prestasi-prestasi bertaraf internasional berikutnya”, imbuh Konsul Jenderal RI di Houston, AS ini.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment