JAKARTA--MICOM: PT Toyota Astra Motor menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sambil mempresentasikan teknologi mobil berbahan bakar kombinasi (Hybrid). Presiden meminta agar pihak Toyota melakukan produksi mobil dengan teknologi tersebut di Indonesia.
Menteri Perindustrian Mohammad Sulaeman Hidayat yang ikut mendampingi Presiden mengatakan, mobil dengan teknologi hybrid yang sangat hemat, namun harganya cukup mahal. Selisih harga masih sekitar 35 persen dari mobil non hybrid. Untuk itulah, agar menekan harga jualnya, Hidayat mengusulkan agar proses produksi dilakukan di Indonesia.
"Kita mau selaraskan. Yang penting di depan presiden tadi saya mendesak agar kebutuhan indonesia untuk mobil hybrid, agar menjadi low cost eco car. Kalau bisa produksi sendiri di sini dengan lokalitas 80 persen hingga 90 persen, harga bisa ditekan dan industri proses disini sehingga efek dominonya banyak. Lalu presiden setuju," ungkap Hidayat di Istana Negara Jakarta, Selasa (8/5).
Hidayat juga mendesak agar pihak Toyota Astra merealisasikannya tahun ini. Bahkan, pemerintah juga menjanjikan keringanan pajak, jika mendirikan pabrik di Indonesia.
"Kita atur tax insentive dan lainnya. Sebab kita dapat kompensasi adalah proses produksi di sini dan tenaga kerja, tenaga ahli dan komponen production disini, kalau bisa 85 persen kan berarti produksi komponen di buat disini," tuturnya.
Hidayat mengatakan, pihak Toyota Astra menyanggupi untuk realisasi tahun ini. Tetapi, kata Hidayat, pihak Astra akan membicarakannya terlebih dahulu dengan produsen utamanya di Jepang.
Sementara itu, Presiden Direktur Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan menegaskan belum ada pernyataan kesanggupan pihak Astra Toyota untuk pembangunan pabrik mobil hybrid di Indonesia. Dijelaskannya, pembicaraan dengan Presiden hanya sebatas untuk menyetarakan harga di pasaran.
"Baru dibicarakan, tidak sampai pembangunan pabrik. Presiden minta agar harga sama dengan harga mobil biasa. Supaya banyak permintaannya. Itu yang diminta Presiden agar dibicarakan kepada produsen utama. Namun, ini respon posisitf pemerintah terhadap tekonologi hybrid," ujarnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melihat dan mencoba langsung dua mobil tipe hybrid dari Astra yakni Toyota Camry dan Prius, di Istana Negara. Dua mobil ini menggunakan perpaduan bahan bakar minyak dan listrik.(Mad/X-13)
• MediaIndonesia
Presiden SBY Tanggapi Mobil Hybrid Buatan Astra
TEMPO.CO , Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disuguhi langsung mobil hybrid buatan PT Astra International Tbk. Satu mobil Toyota Camry warna hitam dan Toyota Prius warna putih masuk halaman Istana Merdeka. Mobil ini dinilai hemat karena hanya menggunakan BBM sebagai pemantik, sisanya menggunakan listrik untuk kinerja mesin. Lalu bagaimana tanggapan Presiden?
"Positif responnya pada mobil hybrid. Presiden minta agar harganya sama dengan harga mobil biasa supaya banyak demand-nya," kata Johnny Dharmawan, Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk di parkiran Istana Negara, Selasa, 8 Mei 2012 malam.
Astra harus berbicara dengan prinsipal di Jepang. Produksi mobil itu belum tentu pada tahun ini. "Tidak sampai ke situ. Tetapi dengan adanya respons positif, kami cukup enak dengan produsen utama," kata dia.
Pemerintah mengharapkan mobil hybrid bisa diproduksi sendiri dengan kandungan lokal 80-90 persen. "Dan industri proses di sini sehingga efek dominonya banyak, lalu Presiden setuju," kata M.S. Hidayat, Menteri Perindustrian.
Hidayat melanjutkan, pemerintah ingin akhir tahun ini Astra sudah bisa memproduksi. "Hanya idealnya diberi tax allowance (kemudahan pajak) sedemikian rupa hingga harganya tidak terlalu tinggi disparitasnya," kata dia.
Tetapi, permintaan ini belum menjadi kesepakatan resmi pemerintah dengan Astra. "Sedang memikirkan supaya ke depannya pakai hybrid (untuk mobil dinas). Tetapi tidak eksklusif Astra, semua merk yang pakai hybrid akan kami gunakan," kata dia.[ARYANI KRISTANTI]
• TEMPO.CO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment