Menteri BUMN uji coba mobil listrik
Depok, Jawa Barat - Menteri BUMN Dahlan Iskan, Senin pagi, melakukan uji coba (test drive) mobil listrik hasil produksi anak bangsa.
Dahlan mengemudikan langsung mobil listrik tersebut dari bengkel di kawasan Jati Mulya, Depok, menuju Gedung Kementerian Ristek dan Teknologi, di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Didampingi Dasep Ahmadi, yang memproduksi mobil listrik tersebut, Dahlan melalui jalan non tol Margonda Raya, Lenteng Agung, Pasar Minggu, Pancoran, Gatot Subroto, Semanggi, Sudirman, hingga Gedung BPPT yang diperkirakan berjarak 48 kilometer.
Berbekal Surat Keterangan Jalan dari Kepolisian Resort Depok, Dahlan antusias untuk menguji langsung kehandalan mobil listrik bernama Ahmadi Mesin 5.0 ini.
"Saya mau menyetir sendiri. Kalau wartawan mau ikut silahkan," ujarnya sebelum berangkat dari bengkel Kali Mulya.
Dahlan mengungkapkan, dengan uji coba ini maka diharapkan pada awal tahun 2013 sudah dapat diproduksi massal.
"Kalau infrastrukturnya sudah siap, kita pastikan sudah dapat diproduksi massal dengan 5.000 unit per tahun," ujar Dahlan.
Ia menjelaskan, mobil listrik ini kan sebelumnya belum pernah ada di Indonesia.
"Ini bukan mobil, dan bukan motor, sehingga harus ada aturan jelas mengenai masalah STNK, BPKB, pajak, dan lainnya," ujarnya.(R017)
Sumber : Antara
Dahlan Tekankan Pentingnya Kualitas
KUALITAS atau mutu harus menjadi prioritas dalam pengembangan mobil listrik, sebelum dibuatkan payung hukum serta infrastrukturnya. "Yang diutamakan dari kendaraan tersebut, pertama adalah mutu, ke dua mutu, ke tiga mutu, ke empat mutu dan ke lima juga mutu," kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan, ketika akan melakukan uji coba mobil listrik di bengkel PT Sarimas Ahmadi Pratama, Kota Depok, Senin.
Di bengkel milik Dasep Ahmadi tersebut, Dahlan Iskan akan melakukan Test drive atau uji coba mobil listrik bersama Dasep. Dahlan gembira karena uji coba telah dilengkapi dengan surat jalan dari kepolisian setempat. "Uji coba resmi dan ada surat jalannya," kata Dahlan sembari bertepuk tangan.
Namun, Dahlan mengaku belum paham, apakah mobil listrik perlu dilakukan uji emisi, karena mobil listrik dibuat tidak ada emisinya, juga tidak ada kapasitas mesin atau CC.
Soal harga mobil listrik, mantan Dirut PLN tersebut berharap bisa lebih murah dari mobil biasa. "Harapan kita memang seperti itu, karena akan ada keringanan pajak ataupun insentif-insentif tertentu," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, Jumat (14/7), melakukan uji coba mobil listrik dari bengkel PT Sarimas Ahmadi Pratama, Kampung Sawah, Depok, menuju Balaikota Depok sekitar 5 kilometer. "Bila sudah teruji, saya akan menjadi orang pertama yang pesan mobil ini dan akan menggunakannya pada 17 Agustus mendatang," katanya.
Mahmudi mengatakan, pemerintah kota Depok siap memberikan dukungan atas berdirinya pabrik mobil listrik di Kota Depok. "Kemunculan mobil listrik ini merupakan bukti kemandirian bangsa dan lahirnya industri mandiri yang kreatif dan mampu bersaing dengan negara-negara lain," katanya. Antara
Sumber : Jurnas
Temui SBY, Dahlan Bawa Mobil Listrik Depok
Dia menjemput langsung mobil itu di pabriknya di Jatimulya, Depok.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan, tiba di pabrik mobil listrik, PT Sarimas Ahmadi Pratama, Jatimulya, Depok, Jawa Barat dengan menumpang ojek motor, Senin 16 Juli 2012.
Dia tampak mengenakan kemeja putih, celana bahan hitam dan sepatu kets. Begitu tiba, mantan Dirut PLN itu langsung menyapa sejumlah awak media yang sejak pagi sudah ada di lokasi.
Dengan langkah setengah berlari, Dahlan memasuki ruang pembuatan mobil listrik karya warga Depok yang kerap disebut mobil rakyat atau mobira.
"Bapak Presiden secara langsung telah menginstruksikan sejumlah menteri terkait untuk lebih fokus dalam berbagai hal, antara lain dari segi perizinan dan perumusan peraturannya. Karena mobil ini kan tidak menggunakan mesin, ia hanya mengandalkan motor dan tenaga listrik," kata Dahlan sambil melihat kondisi mobil yang akan dibawanya itu.
Dia menyebut, jika tidak ada halangan, mobira akan diproduksi secara massal awal 2013 nanti. Dahlan membeberkan yang menjadi pokok pembahasan adalah soal STNK. Sebab mobil buatan Dasep Ahmadi ini tidak memiliki CC.
"Lalu apa harus uji emisi, kan tidak ada karbon yang dikeluarkan. Untuk itulah presiden saat ini sedang menyusun peraturan terkait hal itu, dan Insya Allah tiga bulan ke depan selesai," ujarnya.
Gencarnya proyek pengadaan mobira, kata dia, karena berbagai faktor antara lain, pasokan BBM yang semakin menipis dan mahal, serta meningkatnya polusi udara khususnya di Ibukota. Masalah harga yang akan dibanderol belum dibahas.
Rencananya mobira akan diproduksi 5.000 hingga 1.000 unit per tahun. "Nantinya, di setiap SPBU Pertamina, pusat belanja, kantor pemerintahan dan swasta hingga tempat parkir akan menyediakan carger untuk pengisian tenaga mobil buatan anak Depok itu," tandasnya.
Usai melakukan sesi wawancara, Dahlan memasuki mobil mini warna hijau yang sebelumnya sempat dijajal Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail akhir pekan lalu. Tak butuh waktu lama, Dahlan kemudian tancap gas.
Dia akan menggunakan mobil listrik ke sejumlah tempat. Termasuk, menuju Bandara Halim Perdanakusumah untuk mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Solo dalam rangka kunjungan kerja. (sj)
© VIVA.co.id
Dari Depok, Mobil Listrik Dahlan Iskan Mogok
Photo: KOMPAS/ALIF ICHWAN
JAKARTA - Akhirnya mobil listrik milik Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Dahlan Iskan resmi diuji coba. Namun, dalam perjalanan dari Depok menuju Jakarta, mobil listrik tersebut mogok.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, mobil listrik tersebut baru berjalan dari bengkel di Depok sekitar pukul 09.00 WIB. Sesampainya di Jakarta, mobil tersebut sempat mogok di depan Kedutaan Besar Jepang dekat Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
"Tadi waktu berangkat, baterai tidak sampai separuh. Menurut indikator baterai, berkurang tidak banyak. Setelah dicek teknisi, tidak apa-apa. Tapi di start lagi tidak bisa di Kedutaan Besar Jepang," kata Dahlan selepas mengendarai mobil listrik dan sampai di kantor Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) Jakarta, Senin (16/7/2012).
Perjalanan Dahlan mengemudi dari Depok ke Jakarta dengan rute sepanjang sekitar 50 km tersebut ditempuh dalam waktu sekitar satu setengah jam. Mobil listrik itu berhenti di Kedutaan Besar Jepang pukul 10.40 WIB. Karena baterai berkurang, maka mobil hanya bisa berjalan pelan. Dari Kedutaan Besar Jepang hingga kantor BPPT, perlu waktu sekitar 30 menit. Mobil listrik berhenti di depan kantor BPPT pukul 11.20 WIB. "Dari Depok ke sini karena lewat Pasar Minggu sempat macet. Maksimum 70 km/jam, seharusnya bisa lebih," kata Dahlan.
Dahlan mengendarai mobil listrik ditemani kreator mobil listrik Dasep Ahmadi. Mereka juga dikawal oleh mobil teknisi di belakang mereka.
Sumber : Kompas
Dahlan Iskan: Mobil Listrik Bisa Segera Diproduksi Massal Asal...
JAKARTA---Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, produksi massal mobil listrik optimistis dapat terlaksana pada awal 2013 asalkan infrastruktur soal aturan mobil listrik dapat diselesaikan.
"Mobil listrik ini kan sebelumnya belum pernah ada di Indonesia, jadi kalau diproduksi massal harus diikuti aturan yang jelas soal kendaraan ini," kata Dahlan, di Gedung BPPT, Jakarta, Senin.
Menurut Dahlan, selanjutnya untuk memproduksi massal harus didukung keseriusan semua instansi terkait.
"Ini bukan mobil karena tidak ada mesin silinder, tidak pakai bahan bakar minyak, dan bukan motor, sehingga harus ada aturan jelas mengenai masalah STNK, BPKB, pajak, dan lainnya," ujarnya.
Ada ketentuan yang harus diikuti dalam setiap memproduksi atau pun memiliki sebuah kendaraan bermotor.
Ia menjelaskan, untuk mendukung program mobil listrik ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menginstruksikan instansi terkait seperti Menperin, Mendag, Menristek segera menyelesaikan aturan-aturan soal mobil listrik.
"Dalam 3 bulan ke depan (paling lambat akhir tahun 2012), sudah jelas aturan mengenai teknis hingga komersial sudah harus dirumuskan, sehingga dapat diproduksi massal dan diterima masyarakat," tegas Dahlan.
Usai melakukan uji coba mobil listrik dari bengkel di Kawasan Kali Mulya, Depok menuju Gedung Kemenristek, MH Thamrin Jakarta, Dahlan mengatakan, secara keseluruhan mobil listrik sudah siap produksi massal.
"Kalau ada kekurangan itupun hanya pada baterai, ya saja," ujarnya.
Diketahui prototipe empat mobil listrik lainnya sedang dalam tahap penyelesaian akhir.
Empat varian mobil listrik tersebut yaitu sekelas Carry, sekelas Avanza, Yaris, dan Ferrari yang "dikeroyok" lima orang putra bangsa yang disebut Dahlan sebagai "Pendawa Putra Petir".
Dahlan optimistis masa depan mobil listrik nasional menjanjikan, karena selain negara bisa menghemat bahan bakar minyak (BBM), juga harga kendaraan ini tidak akan terlalu mahal karena selalu akan ada temuan baru.
Sumber : Republika
0 comments:
Post a Comment