London (ANTARA News) - Empat mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) mengikuti London International Youth Science Forum (LIYSF) yang menjadi ajang tahunan selama dua minggu yang diselengarakan di Imperial College London dari tanggal 16 hingga 30 Agustus 2012.
Salah pendiri dari forum tersebut adalah Drs. Hiskia Ahmad yang Guru Besar Kimia ITB, dan acara itu dihadiri lebih dari 300 peserta berumur 17 hingga 21 tahun dari 50 negara, ujar Ketua Delegasi Indonesia, Agung Bimo Listyanu, kepada ANTARA News, Jumat.
Dikatakannya, para peserta berkesempatan untuk mempersentasikan hasil penelitiannya dalam Science Bazaar yang merupakan salah satu bagian dari ajang tersebut.
Menurut Agung, kegiatan LIYSF meliputi kuliah umum tentang sains dan aplikasi, demonstrasi sains oleh ilmuwan dunia, kunjungan ke laborarium, universitas unggulan, dan berbagai situs sains di London.
Dikatakannya, di ITB koordinator dan pembimbing untuk acara ini adalah Fida Madayanti Warganegara dan Muhamad A. Martoprawiro. Himpunan profesi sains di Indonesia, antara lain Himpunan Kimia Indonesia (HKI), Himpunan Fisika Indonesia (HFI), dan Himpunan Astronomi Indonesia (HAI) yang mengirimkan empat mahasiswa ITB atas nama delegasi Indonesian Science and Math Societies (ISMS).
Keempat mahasiswa tersebut adalah Agung Bimo Listyanu dari Teknik Geofisika, Ajeng Larasati (Teknik Sipil), Bayu Permana Putra (Teknik Geofisika), dan Raisha Iqvari (Teknik Industri). Delegasi ISMS di sponsori Pertamina Foundation dan Bank Indonesia (BI).
Penelilitian delegasi ISMS yang akan dipresentasikan dalam forum berupa pemaparan Agung Bimo mengenai "Gravity and Magnetic Method to Model the Magma Intrusion Body in Mount Parang, Karang Sambung, Central Java, Indonesia".
Ajeng Larasati mengetengahkan "The Application of Lightweight Concrete for School Building's Construction in The Village", dan Bayu Permana membahas "Application of Seismic Refraction Method on LIPI Campus Karang Sambung, Central Java, Indonesia".
Adapun Raisha Iqvari membawakan "Designing a Performance Appraisal for Low Class Hotel in Bandung, Indonesia using Balanced Score Card and 360-degree Feedback (Object: Bumi Sawunggaling Hotel)".
Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, T.A. Fauzi Soelaiman, mengatakan bahwa senang dan bangga sekali para mahasiswa Indonesia aktif secara internasional sebelum mereka lulus.
"Sayangnya hanya empat mahasiswa yang ikut, padahal tahun lalu ada delapan orang mahasiswa," ujarnya.
Dikatakannya, kehadiran para mahasiswa di Inggris akan membuka wawasan dan jaringannya sejak dini. Selain itu, mereka juga dapat mengunjungi beberapa universitas terbaik dunia di Inggris untuk memantapkan pilihan mereka dalam studi lanjutnya kelak, demikian Fauzi Soelaiman.
(T.ZG/Rw.P003)
(Antara)
0 comments:
Post a Comment