Wednesday, 15 August 2012

Mobil Listrik ITB, Bisa Sedan dan Angkut Barang  

fotoJakarta - Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Bandung diwarnai dengan kehadiran mobil listrik. Purwarupa (prototipe) mobil buatan dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini unik. Pembeli bisa melepas dan mengganti bagian mobil seperti permainan lego.

»Idenya adalah mudah di-install. Konsumen beli parts tinggal pasang sendiri dibantu ahlinya,” kata Ketua Tim Desain Mobil Listrik ITB, Yannes Martinus Pasaribu, Sabtu 11 Agustus 2012. Mereka bisa menjadikannya kendaraan angkut barang, double cabin, mobil berpenumpang enam orang, atau kendaraan jip.

Pekan lalu, Rektor ITB Akhmaloka mengemudikan mobil ini berkeliling kampus. Saat akan dipakai lagi menuju gerbang kampus, mobil yang ketika itu diisi empat orang mogok. Setelah diperbaiki, mobil ini meluncur kembali. Rupanya, ada kabel yang tergencet penumpang belakang.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB Wawan Gunawan Abdul Kadir menjelaskan bahwa mobil ini akan dibuat dalam empat varian. Pengerjaan mobil dilakukan bersama dengan PT Pindad Bandung. »Harga jualnya berkisar Rp 80 juta sampai Rp 150 juta, tergantung jenis mobilnya,» kata dia.

Koordinator Tim Pembuat Mobil Listrik ITB, Agus Purwadi, mengakui bahwa pembuatan mobil itu dikebut selama dua bulan agar bisa tampil pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, pada 8-11 Agustus 2012. Menurut dia, satu platform mobil buatan ITB bisa dikembangkan menjadi 12 varian mobil.

Varian itu bisa digunakan untuk kendaraan pikap, mobil boks, mobil golf, double cabin, sampai untuk sedan dan minibus kecil. Memakai komponen utama motor listrik dan baterai, motor diletakkan di gardan belakang. Seperti mobil VW kodok, mesinnya berjalan mendorong bukan menarik. Untuk varian mobil lain, ujar Agus, mesin bisa diletakkan di depan seperti sedan atau pada masing-masing roda.

Mobil berbobot 1 ton ini mempunyai tiga persneling, yaitu untuk maju, mundur, dan netral atau parkir. Panjang mobil ini 3,3 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 1,7 meter. »Seluruhnya dibuat dari nol, mulai desain hingga jadi,» kata Agus yang menjabat sebagai Ketua Laboratorium Konversi Energi ITB. Komponen impor yang dipakai hanya baterai dari Cina.

Mobil yang ditampilkan pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ini konsepnya sengaja dibuat feminin.  Menurut Martinus, dosen Desain Produk ITB, desain mobil berangkat dari hasil riset dan survei tentang karakter pasar. »Ternyata pembeli lebih mementingkan tampilan visual dan keserbagunaan kendaraan,” ujarnya.

Selain itu, berdasarkan riset desain produk, lebih dari 70 persen pengambil keputusan membeli mobil berada di tangan perempuan, yaitu ibu atau istri. Laki-laki juga penting, kata dia, buat bayar mobilnya.  Pembuatan desain melibatkan sembilan dosen, mahasiswa, dan alumni Desain Produk ITB. Selain itu, ada dari Terror Garage, Top Workshop, dan alumni Teknik Mesin ITB.

Konsumen harus berurusan dengan penggantian surat-surat kendaraan jika ingin mengubah mobilnya dari pikap menjadi sedan atau sebaliknya. Kecuali, kata Martinus, pemerintah mau memberikan kebijakan khusus untuk mobil seperti rancangannya. ”Sekarang orang, kan, kalau mau ganti bentuk atau fungsi mobil, harus ganti mobil semuanya atau beli. Kalau ini bisa dilepas-pasang,” ujarnya.

Pemerintah akan memproduksi massal mobil listrik nasional pada 2018. »Sesuai road map, pada 2018 akan produksi 10 ribu unit,» ujar Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta di Bandung, Rabu lalu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, sudah menginstruksikan menteri-menteri terkait membuat kebijakan yang mendukung produksi massal mobil listrik nasional.

Mulai dari Kementerian Perhubungan, PT PLN, dan Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan, ujar dia, bisa membebaskan atau mengurangi pajak bahan impor mobil listrik. Komponen dari luar hanya baterai yang sampai saat ini teknologi di dunia masih belum maju. Gusti Muhammad berharap riset dari enam kampus perguruan tinggi negeri yang ditunjuk pemerintah untuk membuat mobil listrik bisa menghasilkan inovasi baterai yang andal.

(Tempo.Co)

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...