Saturday, 26 January 2013

Mobil Listrik ITS

 ITS Surabaya Luncurkan Mobil Listrik

ITS Surabaya Luncurkan Mobil Listrik Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meluncurkan mobil listrik yang diberi nama ''Electric City Car'' (EC ITS). Mobil listrik itu tidak direkomendasikan untuk diuji coba di jalan umum sebelum proses uji lab, kompetensi, dan aspek legalitas dikantongi.

Peresmian EC ITS dilakukan di halaman Gedung Rektorat ITS, Sabtu (26/1/2013) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat ITS, tim perancang, dan mahasiswa ITS.

EC ITS, kata M Nuh, merupakan bukti bahwa masyarakat Indonesia tidak selalu mengandalkan produk luar negeri dalam memproduksi alat transportasi canggih. ''Saya sangat bangga, produk ini layak dikembangkan sebagai solusi mengurangi krisis energi,'' katanya.

Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti nasib mobil listrik Tucuxi yang dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan beberapa waktu lalu, mantan Rektor ITS ini tidak merekomendasikan EC ITS diuji coba di jalan umum.

''EC ITS masih perlu disempurnakan dan diuji coba di lab tertutup, dan jangan dulu diuji di ruang publik karena aspek legalitasnya belum lengkap,'' kata M Nuh. Selain itu prototipe yang diproduksi kali ini masih dalam platform riset dan bukan untuk mobil komersial. Karena itu, beberapa komponen masih terus disempurnakan, mulai dari penambahan daya, perbaikan bodi dan beberapa sistem inti lainnya.

 Mahasiswa ITS Ciptakan Mobil Listrik Type City Car

Mahasiswa ITS Ciptakan Mobil Listrik Type City Car
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr Ir Muhammad Nuh, meresmikan peluncuran mobil listrik berkonsep "city car" karya Mahasiswa Institut Sepuluh November Surabaya. "Konsepnya memang untuk mobil "city car" tetapi prioritas kami lebih pada pembelajaran dan pengembangan riset mahasiswa tentang mobil listrik," kata Dr Muhammad Nur Yuniarto, Dosen pembimbing Jurusan Teknik mesin ITS dalam peluncuran mobil listrik di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Sabtu 26 Januari 2013.

Menurutnya, mobil listrik mahasiswa ITS ini telah diteliti sejak tahun 2011 lalu. Namun jika pemerintah menginginkan untuk pengembangan skala industri, ITS siap membantu untuk pengembangan riset selanjutnya.

Nur Yuniarto mengatakan semua komponen pada mobil listrik diciptakan oleh mahasiswa sendiri, kecuali motor penggerak atau baterai penyimpan daya masih diimpor. ITS berharap jika nanti dikembangkan dalam skala industri, motor penggerak akan menggunakan baterai buatan dalam negeri.

Mahasiawa ITS juga sudah mampu membuat sistem kontrol iquteche yang selama ini digunakan pada sistem mobil berbahan bakar bensin. Sistem tersebut juga bisa diaplikasikan pada sistem mobil listrik. Jika mahasiswa ITS mampu membuat motor penggerak sendiri, praktis 100 persen semua komponen buatan dalam negeri.

Biaya Pembuatan mobil listrik ini diperkirakan mencapai Rp 400-500 juta. Nur Yuniarto menyatakan mobil ini mirip dengan hactback. Yaitu desain mobil dengan kargo tanpa ruang tambahan seperti sedan dengan empat jumlah penumpang, pintu belakang dengan model flip-top atau bisa dibuka ke atas.

Tidak sama dengan mobil Tuxucy yang lebih cenderung ke mobil listrik sport, mobil ciptaan mahasiswa teknik mesin ITS ini benar-benar baru. Kerangka mobil listrik ITS berbahan plat yang dicat dengan warna putih.

Berat kendaran kurang lebih 1.200-1.500 kilogram dengan motor listrik berkekuatan 20 watt. Kecepatan maksimal mobil mencapai 100 kilometer perjam dengan kecepatan rata-rata 40 sampai 50 kilometer perjam.

Pembuatannya memakan waktu enam bulan dengan tenaga yang menangani 20 orang. Dari mahasisawa 15 orang dan lima tenaga lainnya dosen jurusan teknik mesin. 

 Spesifikasi Mobil Listrik Buatan ITS

"Jarak tempuh dengan baterai penuh mencapai 24 kilometer."

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur, berhasil merakit mobil listrik yang dinamai E&C. Kendaraan berkapasitas empat penumpang ini dibangun dengan konsep Battery Management System (BMS).

Mobil ini dilengkapi head lamp yang berfungsi sebagai lampu utama, lampu sein, lampu kota, dan lampu kabut. "Semua komponen disesuaikan dengan tujuan konsumsi listrik relatif lebih sedikit dari mobil lain pada umumnya," jelas dosen pembimbing Fakultas Teknik Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto.

Mobil ini juga dilengkapi back lamp atau trail lamp dengan menggunakan led agar konsumsi energi listrik relatif lebih rendah dari bohlam biasa. "Kaca custom, buatan sendiri."

Di bagian dalam, dashboard terbuat dari plat berukuran 0,5 milimeter. Dan, tampilan panel indikator melalui layar digital ukuran 17". Sementara, sistem daya disuplai dari baterai tipe Lithium Polymer (LiPo) kapasitas 48 Volt 5 KWh.

Mobil ini digerakkan oleh mesin yang mampu mencapai daya maksimal (peak power) sebesar 20 kw, rate power 10 kw, speed rate 80 kw, dan rasio gear box 1:8.

Throttle control system mobil menggunakan PWM (pulse width modulator) 5 Volt. Diameter roda 15", ukuran ban tipe 195/55/15 dengan Wheelbase 240 centimeter. Untuk sistem rem, cakram tunggal sebanyak 2 buah dan tromol 2 buah.

"Jarak tempuh dengan baterai penuh mencapai 24 kilometer. Dan, untuk pengembangan ke arah 100-200 kilometer," jelas Yuniarto.

Mobil ini menggunakan sistem charging, pengisian baterai sampai penuh rata-rata butuh 4 jam. Kondisi input, 220 Volt 10 kw (fast charging), 220 Volt 1,5 KW (slow charging).

Kompas | Tempo.Co | Vivanews
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...