0

Mobile Internet Pendorong Industri Telekomunikasi

Mobile Internet Pendorong Industri TelekomunikasiJakarta Firma konsultasi dan riset bisnis Frost & Sullivan memprediksi mobile Internet akan menjadi pendorong pertumbuhan industri telekomunikasi Indonesia tahun ini.

"Harga ponsel cerdas yang semakin murah dan tingginya tingkat adopsi jejaring sosial akan mendorong pertumbuhan itu," kata Head of Consulting Information and Communications Technology Practice Indonesia Frost and Sullivan, Dev Yusmananda, kepada wartawan, Rabu, 6 Februari 2013.

Tahun lalu, Frost & Sullivan mencatat 75 persen penduduk Indonesia sudah memegang telepon seluler. Tahun ini perangkat-perangkat nirkabel diperkirakan akan tumbuh signifikan. Perinciannya, wireless dongle diperkirakan tumbuh 47,5 persen, sementara ponsel cerdas tumbuh 16,1 persen, dan tablet mencapai 11,6 persen.

Menurut Dev, meskipun saat ini pendapatan yang dihasilkan dari online commerce di Indonesia masih sangat kecil, bisa mencapai 10 kali lipat pada 2015. Syaratnya, ada infrastruktur, teknologi, dan regulasi yang memadai. Frost dan Sullivan memperkirakan di tahun 2015 pendapatan dari online commerce bisa mencapai US$ 1,8 miliar.

Sementara itu, Nithin Bhat, partner Frost and Sullivan, mengatakan, pada 2015 Asia Pasifik akan menjadi wilayah terbesar untuk pembayaran online, dengan Jepang dan Korea Selatan sebagai pemimpin. "Namun layanan ini sebagian besar masih didorong oleh operator," katanya. "Keterlibatan institusi keuangan masih bersifat parsial."

Nitin memprediksi pengapalan ponsel cerdas secara global akan mencapai 1 miliar pada 2016. Asia Pasifik menjadi wilayah dengan pertumbuhan tercepat, yakni 37,6 persen.

Setyanto Santosa, Ketua Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (Mastel), mengatakan meningkatnya penetrasi internet dan broadband di Indonesia sangat tergantung dari niat baik pemerintah untuk membangun infrastruktur yang memadai. "Kami sudah berusaha meyakinkan pemerintah bahwa yang namanya infrastruktur itu bukan cuma jalan dan jembatan, tetapi juga teknologi informasi dan komunikasi, termasuk broadband," ujarnya.

Menurut Setyanto, dalam 10 tahun ini pemerintah tidak pernah membangun fasilitas informasi, teknologi, dan komunikasi. "Semua yang bangun provider, padahal mestinya itu tanggung jawab pemerintah," ujarnya.


 ● Tempo.Co 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

2015, Sebelas Bandara Baru Selesai Dibangun

 Pada 2013 hingga 2015 akan dirampungkan 11 bandara baru dan 14 pengembangan bandara komersial.   


Jakarta  Pertumbuhan penumpang pesawat udara baik luar negeri maupun domestik membuat kebutuhan akan bandar udara (bandara) bertambah. Oleh karena itu pemerintah saat ini sedang gencar melakukan pembangunan bandara baru.

Pada dua tahun mendatang, 2013 hingga 2015 akan dirampungkan 11 bandara baru dan 14 pengembangan bandara komersial.

Wakil Presiden (wapres) Boediono meminta agar pemerintah dalam hal ini kementerian terkait, pihak Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II menyelesaikan hambatan agar perampungan tepat waktu.

"Kita harus mengamankan sasaran dan komitmen bersama, apa yang sudah kita janjikan pada masyarakat harus kita penuhi," kata Wapres Boediono saat rapat soal bandara di kantornya di kawasan Medan Merdeka, Jakarta, Rabu (6/2).

Dalam rapat tersebut hadir antara lain wakil menteri perhubungan dan wakil menteri badan usaha milik negara (BUMN).

Pembangunan bandara baru maupun pengembangan kapasitas bandara dianggap mendesak akibat pertumbuhan jumlah penumpang yang tinggi. Dalam kurun waktu 2006 hingga 2012 pertumbuhan rata-rata-rata penumpang internasional mencapai 26,44%. Sedangkan pertumbuhan penumpang domestik untuk periode yang sama mencapai 11,35%.

Wakil Menhub Bambang Susantono membenarkan kebutuhan mendesak akan bandara tersebut. Akibat membludaknya penumpang tak jarang bandara menghadapi tekanan permintaan.

"Bahkan sudah ada yang harus melayani penumpang hingga 800% di atas kapasitas, seperti di Polonia Medan," kata Bambang.

Selain pembangunan bandara pemerintah juga menilai penyiapan sarana tak kalah penting misal jalan tol dan nontol sebagai akses ke bandara.

Adapun kendala pembangunan sebelas bandara oleh Kementerian Perhubungan (kemenhub) tersebut antara lain pihak kementerian masih mencari cara mengatasi kekurangan anggaran sebesar Rp 145 miliar pada tahun anggaran 2013.

Kesebelas bandara baru tersebut yaitu:

Bandara Muara Bungo, Jambi.
Bandara Bawean, Gresik.
Bandara Saumlaki Baru dan Pekon Serai, Lampung Barat.
Bandara Bone, Sulawesi Selatan.
Bandara Sumarorong, Minahasa.
Bandara Tual Baru, Maluku.
Bandara Kufar, Seram Timur.
Bandara Waisai, Raja Ampat.
Bandara Kamanap Baru dan Waghete Baru, Papua.

 Wapres kesal operasional Bandara Kuala Namu molor   

Wakil Presiden Boediono geram dengan terus molornya operasional Bandara Kuala Namu, Medan. Rencana awal, pengoperasian bandara ini ditarget pada April, namun molor menjadi Agustus.

Mundurnya operasional bandara ini lantaran terhambatnya pembangunan sarana pendukung akses menuju bandara yakni jalan non-tol. Masalah pembebasan tanah menjadi faktor penyebabnya.

Boediono menginstruksikan agar operasional bandara ini bisa segera dilakukan. "Jangan sampai ada pengunduran jadwal lagi," tegas Boediono saat rapat koordinasi pembangunan bandara di kantor wapres, Jakarta, Rabu (6/2).

Jalan non-tol ini menjadi unsur vital dalam mendukung kelancaran operasional bandara dengan kapasitas sekitar delapan juta penumpang per tahun ini. Sebab, kereta api khusus bandara hanya mampu mengangkut 15 persen dari total pengunjung.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono memastikan Bandara Kuala Namu menjadi salah satu bandara yang akan selesai pengembangannya tahun ini. Selain Kuala Namu, Bandara Ngurah Rai dan Bandara Sepinggan menjadi target untuk selesai tahun ini.

"Bandara kita hampir semua mengalami over crowded sehingga harus dipacu pengembangannya dan direncanakan tahun ini dan tahun depan akan kita resmikan penggunaannya," jelasnya. (mdk/noe)


 ● Berita Satu | Merdeka 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Wahyu Ubah Ponsel Android Jadi Robot Pemantau

YOGYAKARTA Mahasiswa Program Studi Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Wahyu Privantoro melakukan inovasi mengubah smartphone android menjadi alat pemantau yang diberi nama "mobile robot pemantau".

"Robot pemantau benda mencurigakan itu memanfaatkan android smartphone sebagai IP Webcam dengan komunikasi bluetooth dan Wi-Fi berbasis mikrokontroler ATmega8," kata Wahyu di Yogyakarta, Selasa (6/2).

Menurut dia dirinya memanfaatkan perangkat smartphone Android karena saat ini hampir semua orang memilikinya sebagai perangkat telekomunikasi.

"Telepon seluler atau handphone semacam itu memiliki kemampuan Wi-Fi thetering sebagai IP Webcam yang kemudian dihubungkan dengan Wi-Fi laptop operator oleh pengguna sehingga mampu menampilkan audio video secara realtime," katanya.

Ia mengatakan cara kerjanya adalah fitur bluetooth dan Wi-Fi pada laptop itu digunakan untuk mengirimkan perintah pergerakan "mobile robot pemantau" yang kemudian dikirim melalui bluetooth ke modul bluetooth yang ada pada sistem mikrokontroler.

"Sistem tersebut selanjutnya akan menampilkan hasil pantuan berupa visual dan dikirim ke laptop melalui komunikasi Wi-Fi dan ditampilkan pada browser yang ada pada laptop," katanya.

Menurut dia berdasarkan pengujian yang dilakukan, robot pemantau tersebut dapat melakukan pengiriman video yang direkam menggunakan kamera smartphone dengan baik.

"Setelah itu dikirim ke laptop melalui komunikasi Wi-Fi yang menghubungkan laptop dengan smartphone dan ditampilkan melalui browser Mozilla Firefox sebagai output 'mobile robot pemantau`yang realtime," katanya.

Namun demikian, kata dia, alat itu masih memerlukan beberapa pengembangan. Salah satunya adalah kamera tidak bisa merekam situasi di bawah dan di atas karena posisi kamera tidak dapat bergerak ke atas dan ke bawah.

"Selain itu output video masih kurang baik karena spesifikasi kamera smartphone yang digunakan masih rendah," katanya.


 ● Republika 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Mahasiswi Ubaya Ciptakan Kalender Penurun Berat Badan

SURABAYA Mahasiswi Pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) Dewi Rahmawati merancang kalender edukasi yang dapat memotivasi pemilik kalender itu untuk menurunkan obesitas/kegemukan hingga 2-3 kilogram dalam tiga bulan.

"Ya, kalender meja yang saya sebut 'modul pocket activity' itu mendorong pemiliknya untuk tahu cara-cara mencegah obesitas dan selalu merancang agenda olahraga secara teratur," katanya di kampus setempat, Rabu.

Mahasiswi Farmasi Klinis itu menjelaskan kalender rancangannya itu memuat edukasi tentang upaya mengatasi obesitas melalui olahraga yang sederhana, seperti berjalan cepat, bersepeda, berenang, dan mengurangi aktivitas tanpa gerak, seperti naik "lift".

Dalam kalender meja itu ada foto orang yang berolahraga jalan cepat dengan panduan tentang berapa lama dalam sehari sebaiknya jalan cepat itu. Tidak hanya itu, panduan itu juga memuat keuntungannya dan pentingnya olahraga itu dalam mencegah risiko obesitas.

"Tapi, saya tidak membuat jadwal olahraga dengan kalender itu, karena hal itu justru akan membebani, namun paling tidak kalender meja itu akan selalu mengingatkan pemiliknya, karena kalender itu ada di meja kerjanya," katanya.

Apalagi rekam jejak olahraga yang dilakukan dalam setiap bulan juga tercatat, karena kalender edukasi itu memuat daftar olahraga yang sudah dilakukan dalam setiap bulan itu, sehingga pemilik kalender itu dalam melakukan evaluasi sendiri.

"Saya juga melakukan penyuluhan kepada 23 karyawan Ubaya dalam ruang kelas untuk memberi motivasi, lalu mereka memakai kalender itu. Hasilnya, 23 karyawan itu ada tiga orang yang rajin menulis kegiatan olahraganya. Itu evaluasi saya dalam tiga bulan," katanya.

Namun, katanya, mayoritas responden mengaku dirinya terpacu untuk berolahraga dengan adanya motivasi dalam kalender itu. "Hanya 2-3 orang yang perilakunya tidak berubah atau tidak mau berolahraga setelah diberi motivasi dan kalender edukasi itu," katanya.

Ditanya perubahan yang diperoleh respondennya, ia mengatakan responden yang diamati mengalami perubahan perilaku. "Otomatis, risiko obesitas juga menurun, karena tekanan darah mereka menurun, bahkan berat badannya juga menurun 2-3 kilogram dalam tiga bulan," katanya.

Mengenai alasan penggunaan kalender sebagai modul pilihan dalam edukasi itu, ia mengatakan kalender itu merupakan media yang menarik, selalu terlihat dalam setiap hari, dan dapat menjadi catatan harian yang mampu mempengaruhi.

"Saya hanya memprovokasi bahwa teknologi internet dan makanan siap saja bila tidak diimbangi dengan olahraga atau gaya hidup yang benar tentu akan memunculkan risiko obesitas dan akhirnya timbul stroke, penyakit jantung, diabetes, kolesterol, dan sejenisnya," katanya


 ● Republika 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Jembatan Selat Malaka Segera Dibangun

Jembatan Selat Malaka Segera DibangunKarimun Jembatan Selat Malaka yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia sepanjang 41,45 kilometer dengan nilai investasi ditaksir 58 triliun rupiah segera dibangun setelah mendapat persetujuan dari pemerintah pusat. Proyek itu diyakini dapat membawa pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan.

"Pelaksanaan proyek prestisius ini telah disampaikan ke pemerintah pusat dan saat ini tinggal menunggu sinyal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Bupati Kabupten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun, di Karimun, Senin (4/2).

Munurut Nurdin, Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri, dan Pemerintah Kabupaten Palelawan, Provinsi Riau, telah menggagas rencana bersama untuk membangun jembatan yang nantinya terhubung antara Indonesia dan Malaysia.

Sebagai tahap awal, Pemkab Karimun dan Pelalawan telah mempersiapkan rencana program merangkai pulau pulau yang akan dilalui jembatan tersebut. Selain itu, tambah Nurdin, telah dilakukan koordinasi dengan instansi terkait dan beberapa tokoh Riau dan Kepri di pusat dan daerah untuk merespons positif rencana itu. Berdasarkan kajian sementara, Jembatan Selat Malaka akan menghubungkan sembilan pulau.


 ● Koran Jakarta 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Meski Turun, Indeks Kepercayaan Konsumen RI Paling Optimis di Asia

Masih menempati urutan tiga teratas di antara negara-negara yang paling optimis di dunia.  


Jakarta Lembaga survei Nielsen memaparkan, indeks kepercayaan konsumen di kuartal IV-2012 turun 2 poin menjadi 117 dibandingkan kuartal III-2012  sebesar 119 poin.

Meski turun, kepercayaan konsumen di Indonesia tetap stabil, bahkan masih tercatat paling optimistis di Asia Pasifik.

Demikian berdasarkan hasil temuan Global Consumer Confidence Index Nielsen yang dipaparkan di Jakarta, Rabu (6/2).

"Meski indeks kepercayaan konsumen Indonesia turun, tapi masih menempati urutan tiga teratas di antara negara-negara yang paling optimis di dunia. Seiring dengan pertumbuhan kelas menengah, yakni dengan porsi kelas menengah terbesar ketiga di dunia, peluang perkembangan bisnis di Indonesia masih sangat besar," kata Managing Director Nielsen Catherine Eddy di Jakarta, Rabu (6/2).

Eddy mengatakan, empat dari lima (78 persen) konsumen online di Indonesia percaya keadaan keuangan mereka akan sangat baik dalam 12 bulan ke depan. Level kepercayaan ini menjadi yang tertinggi di Asia Pasifik. Diikuti, konsumen di Filipina (77 persen), India (76 [persen), dan China (66 persen).

Di sisi lain, pandangan konsumen Indonesia atas prospek lapangan kerja terus menurun dalam empat kuartal terakhir. Pada kuartal II-2012, responden yang menyatakan prospek lapangan kerja akan membaik mencapai 71 persen lalu turun menjadi 70 persen pada kuartal III-2012, dan menjadi 64 persen pada kuartal IV-2012.

Dia menambahkan, dari survei tersebut, terjadi penurunan jumlah responden dari kuartal III-2012 ke kuartal IV-2012 terkait kondisi ekonomi Indonesia. Yakni, dari 55 persen menjadi 52 persen konsumen yang percaya ekonomi Indonesia mengalami resesi.

"Lingkungan politik dan ekonomi negara yang stabil memberikan kontribusi pada optismisme konsumen Indonesia. Meski, ekonomi global berada dalam ketidakpastian. Belanja konsumen akan tetap kuat karena mereka semakin makmur. Peluang terbuka sangat luas bagi penyedia jasa keuangan, produsen barang konsumsi dan jasa, serta perusahaan teknologi. Yang penting, produsen bisa mengenali kebutuhan konsumen," ujar Eddy.

Sementara itu, dia menambahkan, 74 persen konsumen cenderung memilih menabung dana cadangan. Angka itu, naik satu poin dibandingkan kuartal III-2012 dan 20 poin lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata di Asia Pasifik yang 58 persen.


 ● Berita Satu 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

PT DI Butuh Rp 9,6 Triliun Untuk N-250

 Lanjutkan Pesawat N-250 Besutan Habibie, PT DI Butuh Rp 9,6 Triliun
 
Jakarta PT Dirgantara Indonesia (PT DI) berencana membangkitkan kembali pesawat N-250 peninggalan BJ Habibie. Untuk bisa terbang dan diproduksi massal, BUMN penerbangan ini membutuhkan dana US$ 1 miliar atau Rp 9,6 triliun.

Dana ini digunakan untuk proses pengembangan ulang hingga menjadi pesawat baru siap produksi.

"Untuk melanjutkan N-250 sampai tersertifikasi dan diproduksi menghabiskan US$ 1 miliar," tutur Direktur Utama PT DI Budi Santoso kepada detikFinance, Selasa (5/2/2013).

Mahalnya biaya untuk melahirkan The New N-250 membuat Dirgantara Indonesia harus betul-betul melakukan studi tentang pangsa pasar dari pesawat yang berhenti dikembangkan sejak 1998 ini.

Selain itu, Budi mengaku BUMN ini tidak bisa berdiri sendiri untuk mendukung pembiayaan The New N-250, sehingga membutuhkan dukungan pendanaan dari pemerintah dan investor.

"Kita belum berani (produksi lagi) sampai kita meyakini. Kita sedang buat studi pasarnya. PT DI jangan sampai salah, kalau salah kita habiskan US$ 1 miliar untuk bikin," tambahnya.

Nantinya, ketika hasil studi pasar dalam waktu 6 bulan ke depan menunjukkan pesawat N-250 layak dilanjutkan, Budi menjelaskan pada pesawat The N-250 akan terjadi perombakan terhadap mesin dan onderdil pesawat. Hal ini dilakukan karena ada beberapa komponen yang sudah diproduksi lagi.

"Sertifikasi harus diulang dan akan diganti, mesin ganti, kalau mesin (N-250 versi lama) sekarang konsumen terbesarnya militer," sebutnya.

The New N-250 nantinya 60% komponennya berasal dari impor, dan sisanya diproduksi di dalam negeri. Namun desain pesawat, 100% dirancang oleh Dirgantara Indonesia.

"Mungkin 50-60% harus dibeli dari luar seperti mesin dan lain-lain," pungkasnya.

 ● Detik 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg
0

Mahasiswa UNY ubah "smartphone" jadi robot pemantau

Yogyakarta | Mahasiswa Program Studi Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Wahyu Privantoro melakukan inovasi mengubah telepon seluler android "smartphone" menjadi alat pemantau yang diberi nama "mobile robot pemantau".

"Robot pemantau benda mencurigakan itu memanfaatkan android `smartphone` sebagai IP Webcam dengan komunikasi bluetooth dan Wi-Fi berbasis mikrokontroler ATmega8," kata Wahyu di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia dirinya memanfaatkan perangkat andorid "smartphone" karena saat ini hampir semua orang memilikinya sebagai perangkat telekomunikasi.

"Telepon seluler atau handphone semacam itu memiliki kemampuan Wi-Fi thetering sebagai IP Webcam yang kemudian dihubungkan dengan Wi-Fi laptop operator oleh pengguna sehingga mampu menampilkan audio video secara `realtime`," katanya.

Ia mengatakan cara kerjanya adalah fitur bluetooth dan Wi-Fi pada laptop itu digunakan untuk mengirimkan perintah pergerakan "mobile robot pemantau" yang kemudian dikirim melalui bluetooth ke modul bluetooth yang ada pada sistem mikrokontroler.

"Sistem tersebut selanjutnya akan menampilkan hasil pantuan berupa visual dan dikirim ke laptop melalui komunikasi Wi-Fi dan ditampilkan pada browser yang ada pada laptop," katanya.

Menurut dia berdasarkan pengujian yang dilakukan, robot pemantau tersebut dapat melakukan pengiriman video yang direkam menggunakan kamera "smartphone" dengan baik.

"Setelah itu dikirim ke laptop melalui komunikasi Wi-Fi yang menghubungkan laptop dengan `smartphone` dan ditampilkan melalui browser Mozilla Firefox sebagai `output` `mobile robot pemantau` yang `realtime`," katanya.

Namun demikian, kata dia, alat itu masih memerlukan beberapa pengembangan. Salah satunya adalah kamera tidak bisa merekam situasi di bawah dan di atas karena posisi kamera tidak dapat bergerak ke atas dan ke bawah.

"Selain itu `output` video masih kurang baik karena spesifikasi kamera `smartphone` yang digunakan masih rendah," katanya. (ANT)


Antara
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooV1VxZtEsH4vI20hI-r2oQ16VSeAVhaU051orN-_f14Dy4r7Abm-QuaFrw4Y1yHdzPjiTzcgMX9SJi0KfjrQRJwsPhAAscD9wCxqg1CxOhldL5FQjlgoagk76DSQbpmT__OEVvhDSXM/s35/cinta-indonesia.jpg