JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan mengucurkan dana sebesar Rp100 Miliar untuk penelitian laut. Demikian pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad.
"Pemerintah akan kucurkan dana lebih dari Rp100 miliar untuk penelitian laut di tahun 2011, yang mana penelitian tersebut akan bekerjasama dengan pihak National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)," ujar Fadel Muhammad, di acara 'Live from the Seafloor: A Dynamic Look at the USA-Indonesia Science 7 Technology Partnership' di @America, Pacific Place, Jakarta, Jumat (7/1/2011).
"Pemerintah juga terus melakukan progres untuk kebijakan ekonomi laut Indonesia," tambah Fadel.
Tapi ketika ditanya mengenai pembiayaan untuk kerjasama ekspedisi laut ini, Fadel Muhammad menjawab bahwa pihak AS lah yang lebih banyak mengucurkan dana untuk kerjasama ekspedisi ini.
Dino Patti Djalal, Duta Besar Indonesia untuk AS, melalui video-conference Washington-Jakarta, mengatakan kalau kerjasama ini sangat menguntungkan untuk kedua belah pihak, terlebih karena ini atas nama sains.
Scot Marciel, Duta Besar AS untuk Indonesia, juga mengatakan bahwa kerjasama ini adalah untuk sains, bukan untuk bisnis.
"Kita harus menyerap banyak pengetahuan dari ekspedisi ini. Indonesia adalah negara yang mayoritas wilayahnya adalah laut, maka sudah sepatutnya kita harus lebih memahami laut kita ini, juga berbagi pengetahuan dengan pihak AS," kata Fadel Muhammad.
Sementara Bruce Albert, Utusan Sains Gedung Putih, yang juga editor in chief dari Science Magazine, berharap kalau kerjasama ini akan menjadi lebih rutin.
Pada akhir bulan Juni 2010, kapal Baruna Jaya dengan kapal NOAA Okeanos Explorer (AS) melakukan ekspedisi dasar laut di perairan Lifamatola dan Pulau Seram. Ekspedisi selama 30 hari tersebut meneliti laut sampai kedalaman 1000 sampai 6 ribu meter, dan menemukan 79 spesies baru serta temuan baru lainnya.(srn)
• Okezone
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment