VIVAnews - Di tahun 2011, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diberikan anggaran sebesar Rp3,4 triliun, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang senilai Rp2,8 triliun.
Lantas mau diapakan kocek sebesar Rp3,4 triliun itu? Tentu sebagian dipakai menyelesaikan pekerjaan rumah Kemenkominfo yang belum tuntas di tahun 2010: ICT fund.
Dalam acara penyerahan Pagu Definitif yang digelar 4 Januari 2011 lalu, dibahas juga mengenai beberapa hal yang menjadi capaian Kemkominfo yang harus segera dikirimkan kepada Ketua UKP4 (Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan).
Berdasarkan keterangan Plh Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto, seluruh kegiatan yang dimonitor, diawasi dan dievaluasi oleh UKP4 tersebut telah diringkas.
Salah satu di antaranya adalah penyusunan konsep ICT Fund untuk membiayai pembangunan jaringan backbone serat optik. Kegiatan ini diklaim telah selesai 90 persen.
"Indikatornya, perubahan tugas pokok dan fungsi BTIP (Balai Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan) telah dilakukan dan disampaikan kepada Menteri Keuangan melalui surat Menkominfo tertanggal 30 November 2010 tentang perubahan nomenklatur dan perluasan BLU BTIP dalam rangka penerapan pengelolaan keuangan BLU," terang Gatot melalui keterangan resminya, Rabu 5 Januari 2011.
"Kini tinggal menunggu pembahasan tingkat tinggi antara Menteri Keuangan, Menteri Kominfo dan Menteri PPN//Kepala Bappenas," imbuhnya.
ICT Fund diusulkan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia sebagai lembaga pembiayaan bagi pengusaha kecil dan menengah di bidang telekomunikasi dan informatika (telematika).
Menurut Anindya Bakrie, Wakil Ketua Kadin Bidang Telekomunikasi, Teknologi Informasi, dan Penyiaran, dalam roadmap lima tahun ke depan sejak 2009, ICT Fund diharapkan rampung.
"Lembaga ini sangat diperlukan untuk membantu pengusaha UMKM di bidang telematika bisa berkembang. Pendanaan modal merupakan salah satu hambatan terbesar bagi pengusaha kecil. Biasanya perusahaan baru kaya akan ide namun miskin modal. Padahal mereka tidak bisa menjaminkan ide mereka kepada bank untuk memperoleh pinjaman modal," tutur Anindya setahun lebih silam.
Menurut Basuki Yusuf Iskandar, Sekretaris Jenderal Depkominfo, ICT Fund dikumpulkan untuk membangun jaringan broadband. “Seperti yang kita ketahui, kondisi backbone tanah air sekarang ini sangat menyedihkan,” katanya beberapa waktu lalu.
Secara ekonomi dan politik, Basuki menyebutkan, infrastruktur telekomunikasi di Indonesia belum terintegrasi secara domestik dan itu menjadi masalah yang cukup serius.
"The Power of Broadband akan benar-benar terwujud jika infrastrukturnya di Indonesia bagian Barat dan Timur terintegrasi," kata Basuki.
Menurutnya, untuk menyiasati hal itu, pembangunan backbone perlu dibiayai dari pungutan USO nantinya. "Saya kira ini tidak akan membebani industri telekomunikasi," ucap Basuki. "Kita hanya mengambil jatah satu persen dari total estimasi Rp1,2 triliun per tahun untuk backbone,"ujarnya.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment