Foto: astronet.ru
JAKARTA - Banyak warga Yogya yang mengkhawatirkan fenomena Halo akan berkaitan dengan munculnya bencana. Namun hal ini dibantah oleh pihak lembaga penerbangan dan antariksa nasional (LAPAN).
"Tidak ada kaitannya sama sekali antara cahaya Halo dengan gempa bumi. Halo disebabkan karena faktor awan sementara gempa disebabkan karena faktor kulit bumi," jelas Thomas kepada Okezone di Jakarta, Selasa (4/1/2011).
Thomas menambahkan bahwa cahaya Halo di Yogya juga tidak ada kaitannya dengan gerhana matahari yang terjadi di sebagian wilayah Eropa dan Timur Tengah hari ini (4/1).
Sebelumnya masyarakat mempercayai jika fenomena cahaya Halo berkaitan dengan munculnya bencana. Seperti yang pernah terjadi saat gempa di Padang beberapa waktu lalu, yang didahului dengan kemunculan fenomena Halo di wilayah tersebut.
Kini wilayah Yogya mendapat giliran disambangi cahaya Halo, meski tidak berlangsung lama. Saat ini cincin yang mengitari matahari itu telah menghilang dan pemandangan matahari kembali normal.
Fenomena Halo sendiri dikatakan Profesor Thomas terjadi karena saat musim hujan, sebagian partikel uap air naik ke atmosfer dan memiliki kemampuan untuk membiaskan cahaya yang dikeluarkan matahari. Fenomena ini hampir sama dengan proses pembentukan pelangi yang datang setelah hujan turun. Tidak heran jika kemudian lingkaran itu mengeluarkan cahaya warna-warni seperti pelangi dengan lingkaran gelap di sekeliling matahari akibat matahari berada tegak lurus dengan bumi.(srn)
• Okezone
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment