gambar: BBC
JAKARTA - Pukul 11:00 WIB, warga Yogyakarta melaporkan melalui Twitter bahwa terjadi fenomena alam Halo di daerahnya. Banyak juga yang mengunggah foto tersebut di Twitter.
"Fenomena Halo adalah ketika terjadi pembiasan cahaya matahari oleh kristal es di awan tinggi," jelas Profesor Thomas Djamaluddin dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kepada Okezone di Jakarta (4/1/2010).
"Hampir mirip dengan fenomena pelangi. Kalau pelangi terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh air hujan yang ada di awan. Maka Halo terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh kristal es yang ada di awan," kata Thomas.
Thomas juga mengatakan kalau Halo adalah fenomena alam biasa yang sifatnya lokal. Oleh karena ini fenomena tersebut tidak akan terjadi untuk skala wilayah yang lebih luas.
"LAPAN menangkap informasi ini dan tidak akan melakukan penelitian secara khusus karena cahaya Halo ini adalah fenomena alam biasa yang sifatnya lokal," terang Thomas.
Dikutip melalui situs NASA, fenomena Halo terjadi karena saat musim sebagian partikel uap air naik ke atmosfer dan memiliki kemampuan untuk membiaskan cahaya yang dikeluarkan matahari. Fenomena ini hampir sama dengan proses pembentukan pelangi yang datang setelah hujan turun. Tidak heran jika kemudian lingkaran itu mengeluarkan cahaya warna-warni seperti pelangi dengan lingkaran gelap di sekeliling matahari akibat matahari berada tegak lurus dengan bumi.
Fenomena ini terjadi tidak terlalu lama. Hingga kini dikabarkan cincin yang mengitari matahari itu sudah menghilang dan pemandangan matahari telah kembali normal.(srn)
• Okezone
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment