Kendati demikian, pemerintah tetap harus terus mendorong proyek pengembangan pesawat tempur buatan nasional KF-X dengan Korea Selatan.
"Karena yang bekas ini kan sudah dimuktahirkan pesawatnya. Jadi, kalau kita mau kembangkan KF-X itu memang sudah ongkos kita. Tapi, pesawat ini (F-16) kan sudah dimuktahirkan, saya kira tidak ada masalah itu. Indonesia sudah punya pengalaman dengan pesawat F-16," kata Dudi Sudibyo saat dihubungi INILAH.COM.
Menurut Dudi, untuk proyek pengembangan pesawat tempur dengan Korea Selatan, hal tersebut belum bisa dikatakan untung atau ruginya. "Kalau KF-X yang kita kerja sama dengan Korea itu kan kita harus keluarkan dana untuk mendapatkan 50 pesawat, tapi 50 pesawat itu jangan cuma lihat 50 saja, nanti anggaran bisa membengkak. padahal ini pasarnya belum jelas. Dan di sini Korea pintar juga tanpa keluarkan uang banyak, Korea sudah dapat klien," katanya.
Sementara untuk F-16, untuk saat ini bisa dikatakan Indonesia sangat beruntung. Karena menurutnya berdasarkan pengakuan dari produsen F-16, Indonesia sudah mampu membuat F-16 sendiri.
"Karena waktu indonesia bikin offset diakui oleh Amerika merupakan yang terbaik dari yang lainnya. Artinya secara kemampuan dan teknologi kita sudah bisa buat dan menguasai," jelasnya. [mah]
• Inilah
0 comments:
Post a Comment