Virus komputer adalah program software yang dirancang untuk mereplikasi diri dan menyebar ke mesin lain. Pada kebanyakan kasus, program ini berbahaya karena virus memiliki tujuan merusak komputer dengan berbagai cara. Dalam penggunaan umum, virus komputer meliputi semua bentuk ‘malware’, atau perangkat lunak berbahaya.
Gejala umum bila virus menginfeksi komputer terindikasi pada melambatnya kinerja komputer, hilangnya data dan crash pada sistem. Namun banyak penyakit teknologi yang dirancang untuk tetap tersembunyi di dalam komputer, sehingga mesin yang terinfeksi malware, dapat berkembang dan menulari perangkat lain tanpa diketahui.
Sejak virus komputer pertama, Elk Cloner, keluar dari laboratorium pada 1981, jutaan virus baru bermunculan. Mereka diciptakan programmer manusia yang memutuskan menyabotase komputer.
Peter Szor, peneliti independen dan mantan insinyur di Symantec Corporation, pembuat software antivirus mengatakan, virus-virus itu unik dan selalu memiliki kebaruan. “Symantec dan laboratorium virus lain seringk melihat lebih dari 30 ribu program malware unik tiap harinya, tambah Szor, yang juga penulis ‘The Art of Computer Virus Research dan Defense’ (Addison-Wesley, 2005).
Program jahat seringkali bekerjasama dengan mengaitkan dirinya pada program yang sah. Sehingga, ketika diaktifkan, perintahnya adalah ‘mengeksekusi’ atau menjalankan kode virus.
Virus dapat masuk ke komputer Anda dalam berbagai cara. Misalkan saja melalui lampiran email, selama mengunduh file dari internet atau saat mengunjungi situs Web yang terkontaminasi.
Kuman Digital
Komputer juga bisa terkena penyakit dari agen infeksi lain selain virus, termasuk worm komputer, Trojan horse dan spyware. Ini semacam bakteri dan jamur yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Berbeda dengan virus, worm tidak perlu mengaitkan dirinya pada program di komputer dan tidak merusak file di komputer yang terinfeksi. Sebaliknya, worm cenderung memperlambat jaringan komputer dengan memakan bandwidth atau memperlambat kemampuan komputer memproses data, seiring replikasi dan penyebaran malware.
Di sisi lain, Trojan horse tidak mereplikasi diri. Sebaliknya, program ini bertindak sebagai sarana licik seorang hacker (peretas) untuk memperoleh akses ke komputer lain untuk mengirimkan email spam atau mencuri password.
Adapun program spyware memonitor aktivitas komputer pengguna, seperti situs Web yang mereka kunjungi, tanpa diketahui penggunanya. Selain itu, program ini dapat menyebabkan iklan yang tidak diminta untuk pop up (‘adware’). Program ini juga bisa mencuri informasi sensitif seperti nomor kartu kredit.
Meskipun virus dan kuman digital semakin canggih, namun berbagai jenis software antivirus untuk mencegah dan membasmi infeksi malware sudah banyak tersedia.
“Program antivirus berkembang untuk menyaingi munculnya ancaman baru,” kata Szor. Ia pun menyarankan para pengguna umtuk membeli versi terbaru dari produk-produk antivirus ini. [ast]
• Inilah
0 comments:
Post a Comment