Sandiaga S Uno, pengusaha yang hadir dalam peluncuran fitur ini, mengatakan, "Selama ini banyak wirausaha mengalami hambatan untuk mengakses pemasaran. Fitur ini bisa menyediakan solusi bagi masalah itu."
Selain itu, kata Sandiaga, fitur ini juga akan sangat berperan dalam memangkas biaya produksi. "Biaya produksi yang paling besar biasanya pada pemasaran. Dengan memanfaatkan fitur ini, biaya produksi bisa dihemat 10 persen," ujar pengusaha muda tersebut.
Dengan hal tersebut, Sandiaga mengatakan, fitur ini sangat potensial untuk dimanfaatkan industri. Pada masa depan, katanya, komunitas-komunitas perlu di-engage dan diperkenalkan pada fitur ini.
Sandiaga mengungkapkan, saat ini pertumbuhan bisnis mencapai 15-20 persen. Sementara, kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) diprediksi akan meningkatkan volume penjualan sebesar 40 persen dan kemungkinan penambahan tenaga kerja.
Adanya fitur Koprol for Business sangat membantu menumbuhkan iklim usaha yang mendukung. Bukan tidak mungkin muncul pengusaha-pengusaha baru dengan adanya Koprol for Business. Menurut dia, pemerintah perlu mendukung usaha yang membantu terciptanya usahawan baru, seperti Koprol.
Sementara itu Satya Witoelar, co-founder Yahoo! Koprol, mengatakan, Koprol for Business sangat potensial untuk dimanfaatkan industri kecil dan menengah. Pelaku UKM bisa mengikuti aktivitas konsumennya yang kini kian mobile.
"Koprol for Business memberikan relevansi atas pengalaman mobilitas konsumen dan bisnis menjadi sebuah model hubungan yang interaktif. Pada masa depan, fitur ini bisa mengubah secara signifikan strategi bisnis UKM," katanya.
• KOMPAS
0 comments:
Post a Comment