Penghargaan Industri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyerahkan penghargaan Pemerintah di bidang Industri tahun 2011 kategori Rintisan Teknologi Industri kepada PT Pindad (Persero) yang diterima Dirut Adik Avianto Soedarsono (kiri) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/1). Presiden Yudhoyono menyerahkan penghargaan Pemerintah di Bidang Industri 2011 kepada 69 penerima yang terdiri atas perorangan, pemerintah daerah, kementerian/lembaga negara, serta perusahaan dan BUMN guna mengapresiasi prestasi dalam pembinaan dan pengembangan industri. (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Bandung (ANTARA News) - PT Pindad siap mendukung program produksi dan pengadaan `conventer kit` atau alat pengalih bahan bakar minyak (BBM) ke gas pada kendaraan roda empat dengan produksi rata-rata 5.000 unit per hari.
"Pada prinsipnya Pindad siap, dan kami sudah memproduksinya beberapa unit converter kit dan sudah diujicoba di kendaraan berbahan bakar premium. Bila sudah ada keputusan dari pemerintah, kami siap memproduksi 5.000 unit per hari," kata Direktur Utama PT Pindad, Adik Aviantono di Bandung, Kamis.
Menurut Adik, PT Pindad merupakan salah atu BUMN yang dikumpulkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam rangka kesiapan industri dalam negeri dalam memproduksi perangkat "converter kit" itu.
Sementara itu pemimpin proyeknya adalah PT Dirgantara Indonesia, namun sejauh ini belum ada keputusan dari pemerintah kapan pemberlakuan pengalihan BBM ke gas itu, selain itu jenisnya apakah LNG atau CNG.
"Belum ada keputusan jenis gas yang akan digunakan nanti, kita jelas harus menyiapkan jenisnya karena beda apakah untuk LNG atau CNG. Itu terkait investasi yang harus kami siapkan juga," kata Adik.
Ia menyebutkan, beberapa perusahaan yang dikumpulkan oleh Menteri BUMN yang bertempat di PT Dirgantara Indonesia itu antara lain PTDI, Pindad, Inti, Barata, serta sejumlah perusahaan swasta yang bisa memproduksi "converter kit".
"PTDI bertindak sebagai 'leading sector' dari proyek pengadaan konverter kit ini, karena sebagai industri pesawat terbang memiliki standar kualitas yang tinggi untuk produknya. Kita siap mendukung pengadaan 'converter kit' itu," katanya.
Pindad tidak hanya piawai memproduksi senjata, panser dan mesin saja, namun juga bisa menggarap proyek lainnya seperti tabung gas elpiji seperti yang telah dijalaninya sejak lama.
"Untuk pembuatan tabung gasnya tidak ada masalah, kita bisa mengadakan secepatnya. Namun untuk produksi 'converter kit'-nya butuh waktu minimal enam bulan untuk menetapkan teknologinya. Bila konversi akan digelar Juni mendatang, jelas sejak saat ini harus sudah melakukan persiapan dan memproduksi," kata Adik.
Sementara itu, Pindad menjadi perusahaan pertama yang memamerkan produk 'converter kit'-nya di PTDI dengan label Pindad-Cani. Bahkan sudah memasang perangkat itu pada dua unit mobil yakni jenis sedan dan minibus yang diuji coba langsung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kompleks PTDI.
Namun demikian, kata Adik, pihaknya belum bisa memproduksi 100 persen komponennya secara lokal melainkan sebagian menggunakan produk dari Korea. Namun untuk memproduksi dengan komponen lokal, menurut dia pihaknya sudah siap karena teknologinya sudah dikuasai.
"Converter kit itu dikendalikan dengan perangkat elektrik yang mengatur konversi dari BBM ke gas. Untuk starter memang masih menggunakan pemicu premium, namun setelah hidup bahan bakar beralih ke gas," kata Dirut PT Pindad itu menambahkan.
• ANTARA News
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment