Dananjoyo Kusumo / Jurnal Nasional
Tambahan daya 300 MW ini menjadikan sistem listrik Jakarta semakin handal karena menjadikan cadangan daya yang tersedia menjadi lebih besar.
Jurnas.com | MANAJER Senior Komunikasi Korporat PT PLN (Persero) Bambang Dwiyanto mengatakan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Banten 3 x 315 MW yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Januari 2011 lalu, sudah mampu memasok listrik sekitar 300 MW ke daerah Jakarta. Hal ini seiring dengan telah beroperasinya dua sirkuit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Lontar – New Tangerang mulai kemarin.
"Tambahan daya 300 MW ini menjadikan sistem listrik Jakarta semakin handal karena menjadikan cadangan daya yang tersedia menjadi lebih besar. Beban puncak listrik Jakarta dan Tangerang saat ini sekitar 5.800 MW yang dipasok dari beberapa pembangkit dan gardu induk," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/2).
Selain menambah kehandalan pasokan, lanjut Bambang, kiriman listrik dari PLTU Lontar ini sangat besar artinya bagi pengurangan konsumsi bahan bakar minyak yang digunakan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang. Nanti pada saat 3 unit PLTU Lontar beroperasi, ketiganya mampu menghasilkan daya listrik sebesar 500 MW. Daya sejumlah ini dapat menggantikan listrik yang dihasilkan oleh PLTGU & PLTU Muara Karang. Sekaligus menjadikan PLN mampu membuat penghematan di sisi pemakaian energi primer.
Dengan tambahan pasokan listrik dari PLTU Lontar maka sebagian PLTGU dan PLTU Muara Karang yang selama ini dioperasikan dengan bahan bakar minyak (BBM) dapat diistirahatkan. "Pada saat nanti 3 unit PLTU Lontar beroperasi maka akan bisa memasok Jakarta sekitar 500 MW. Hal ini akan dapat menghemat pemakaian BBM sekitar Rp488 miliar per bulan," kata Bambang.
• Jurnas.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment