Foto: Rista-detikFinance
Jakarta - Sebanyak 13 anak negeri yang merupakan mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil memanfaatkan arus laut sebagai pembangkit listrik sebesar 10 kVA yang bisa menyuplai kebutuhan listrik satu desa.
"Tidak hanya itu saja, Februari nanti kita sudah akan memasang turbin di Jembatan Suramadu bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum-Binamarga, yang akan menyalakan 1.000 lampu jembatan Suramadu," kata Fitus deus prizfelix, salah satu anggota pengembang turbin arus laut yang juga alumni ITB dari PT TiFiles Indonesia, di JCC, Jakarta, Jumat (20/1/2012).
Deus mengungkapkan, awal ide pengembangan arus laut berawal dari proyek pembangkit menggunakan arus sungai.
"Di 2005 kita dibimbing mantan rektor ITB, almarhum Iskandar Alisabana, melakukan banyak penelitian, dulu awalnya hanya 10 orang mahasiswa. Sebelum pembimbing kami meninggal dunia, berpesan, jangan sampai penelitian ini hanya penghias perpustakaan," ujarnya.
"Dengan tekat bulat, 2006 kita berhasil mengembangkan turbin dengan menggunakan arus sungai. Waktu itu turbin kami baru menghasilkan 500 watt. Kecil masih, untuk satu rumah saja masih kurang," ungkap Deus.
Pengembangan terus dilakukan timnya yang sudah bertambah menjadi 13 orang. Akhirnya pada 2008 setelah melakukan beberapa percobaan, turbin dipasang di laut.
"Pada 2008 kita pertama kali pasang di Pantai Mutiara, Jakarta. Dan listrik yang dihasilkan bisa meningkat mencapai 2.500 watt," ujarnya.
Percobaan kedua pada awal 2009, dilakukannya dengan memasang turbin di Nusa Penida, Bali. "Daya listrik yang bisa dihasilkan meningkat lagi menjadi 5.000 watt, dan pada akhir 2009 turbin kami sudah mampu menghasilkan daya sampai mencapai 10 kVA atau kasarnya sudah mampu menghidupkan listrik satu desa," tegasnya.
Ditanya berapa dana yang dihabiskan untuk pembangunan turbin arus laut ini. "Wah, kalau untuk penelitiannya saja dana yang dihabiskan bisa mencapai miliaran rupiah, dana tersebut ada yang berasal dari sumbangan almarhum Prof. Iskandar, dan pribadi masing-masing, dan sumbangan fasilitas dari universitas kami, itu belum termasuk dana lain-lain sampai terciptanya turbin baku buatan kami," ungkapnya.
Dari semua komponen turbin, semuanya berasal dari buatan lokal, hanya satu bahan yang harus diimpor yakni magnet, karena tidak ada dijual di Indonesia.
"Bagi yang berminat, kami membandrol harga Rp 400 juta dan dari berbagai percobaan, lifetime turbin kami bisa lebih dari 5 tahun," katanya.
Ditambahkan CEO project ini, Nurana Indah Paramita, selain proyek Suramadu, Timnya juga sudah bekerjasama dengan LIPI-Sungai balai besar teknik teknologi tepat guna-Subang, dan Kementerian Riset dan Teknologi.
"Apalagi Pak Dahlan (Menteri BUMN) sangat tertarik sekali, kami akan lakukan pertemuan untuk bahas proyek ini untuk pengembangan energi terbarukan untuk PLN," kata Pemenang I Katagori Mandiri Young Technopreneur yang diselenggarakan Bank Mandiri 2011 tersebut.
Berminat? Anda bisa menghubungi alamat di bawah ini:
Alamat : Sampoerna Strategic Square Jl. Jendral Sudirman kav 45-46 South Tower, 30 floor Jakarta.
Info@tfiles-indonesia.com
www.tfiles-indonesia.com
(dnl/dnl)
• detik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment