Monday, 30 April 2012

Bang Kumis Siap Danai Riset Mini Truk SMKN 4 Jakarta

JAKARTA (Pos Kota) – Tidak lolosnya uji emisi, mobil Esemka karya siswa SMK Surakarta menjadi pelajaran Pemprov DKI Jakarta untuk tidak terburu-buru mempromosikan karya yang sama oleh para siswa. Kendati demikian Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengaku siap mendanai riset untuk mengkaji pemberian nama yang laik terhadap kendaraan tersebut sebelum dipasarkan.

“Saya akan mendukung pendanaan riset untuk pemberian nama mini truck SMKN 4 untuk kelak menjadi nama yang layak untuk dipasarkan.Sekali lagi,orang Jakarta tidak ingin terburu-buru,tetapi bekerja dengan sistematis,” kata Fauzi Bowo, Minggu (29/4/2012).

Menurut orang nomor satu di ibukota ini, mini truck buatan siswa SMKN 4 Jakarta merupakan ikon dari hasil kerja keras para siswa dan tenaga pengajar dalam dunia pendidikan.

Seperti diketahui siswa SMKN 4 Jakarta sukses merakit mesin mobil yang didatangkan secara terurari (completely knoked down) dari China. Kapasitas produksi mini truck sebanyal lima unit per minggu. Meski pengerjaannya dilakukan oleh pelajar, perakitan mini truck ini mengacu pada standar baku perakitan mobil dengan pengawasan kualitas yang ketat sehingga bisa meminimalisir cacat produksi.

Tak heran, mini truck tersebut lolos uji emisi di Laboratorium Balai Termodinamika, Motor, dan Propulsi (BTMP), Serpong, Jawa Barat yang diselenggarakan pada 27 April 2012. Dalam ujicoba tersebut, mini truck dipasang mesin bertsandar euro 2. Mini truck atau truk mini ini berhasil melewati tiga aspek pengujian emisi gas buang. Pertama, uji kadar karbon monoksida (CO) minitruck yang berhasil mencapai 1,14 gram per kilometer atau lebih rendah dari standar yang ditetapkan sebesar 1,25 gram per kilometer.

Sebelumnya dalam Gebyar Hari Pendidikan Nasional di Monas, Jakarta, Sabtu (28/4/2012), Gubernur DKI, Fauzi Bowo, sempat mengendarai truck yang memiliki dua varian tersebut. Yakni berbahan bakar standar dan varian kedua adalah berbahan bakar hibrida.

“Mobil buatan siswa SMK 4 merupakan sebagian kecil karya nyata dalam dunia pendidikan di Jakarta,” ucap pejabat yang akrab disapa Bang Kumis ini.

Untuk harganya, mini truck berbahan bakar standar dibanderol Rp 125 juta rupiah (on the road). Sedangkan, mini truck hibrida seharga Rp 132 juta rupiah (on the road). Untuk kapasitas, mini truck di kedua varian tersebut seberat 2,5 ton. Panjangnya 2,8 meter, lebar 1,6 meter dan tinggi 40 centimeter. Hingga siang ini, mini truck hibrida sudah terjual 2 unit. (guruh/sir)


Poskota

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...