Dalam kuliah tersebut, juga sekaligus diterapkan praktik bisnis melalui Entrepreneurship Development Program (EDP). Di mana, modal usaha nantinya akan dimasukkan sebagai tabungan ke BNI sebesar Rp500 juta. "Uang tersebut tidak diterima langsung oleh mahasiswa. Mahasiswa akan menggunakan uang yang dicetak khusus oleh Puslitbang FE USU," kata Dekan FE USU, Jhon Tafbu Ritonga.
Meski begitu, kata Jhon, uang tersebut dapat diambil bila mahasiswa tersebut telah lulus kuliah. "Selama 3-4 tahun mendatang, uang tersebut diharapkan bisa berkembang menjadi Rp5 miliar," kata John.
Peserta kuliah sebanyak 1.000 mahasiswa angkatan tahun 2011 dan sekitar 70 persennya perempuan. Jhon menuturkan, dari jumlah mahasiswa tersebut, akan terbagi sebanyak 250 kelompok bisnis, yang akan dibimbing sebanyak delapan tim monitoring. Mentor tersebut direkrut dari dalam maupun luar kampus oleh Dekan FE USU. "Masing-masing kelompok diwajibkan membuat business plan (rencana bisnis)," kata Jhon.
Kemudian, katanya, para mahasiswa mempraktikkan dalam student saturday market (SSM) FE USU sejak 5 Mei 2012. Jadi, setiap sabtu mahasiswa menggelar usaha dengan berbagai jenis produk usaha.
Diharapkan, kata John, dengan kegiatan tersebut dapat melahirkan sebanyak 100 perusahaan baru berbadan perseroan terbatas.
Menurutnya, program tersebut dirancang sebagai "business real game" yang akan menjadi simulasi atau laboratorium ilmu ekonomi mikro dan ekonomi makro.
John mengatakan, tujuan praktik bisnis tersebut untuk mendorong mahasiswa menjadi wirausaha, baik sebelum maupun setelah lulus Diploma 3 (D-3) dan Strata-1 (S-1), mengembangkan bisnis selama kuliah mapun usai lulus kuliah, mempelajari pendidikan keuangan secara simulatif dan realistik. Selain itu, juga untuk ikut ambil bagian dalam "Gerakan Ayo ke Bank Ayo Berbisnis".
0 comments:
Post a Comment