TEMPO.CO, Surakarta – Rencana pemerintah membatasi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berdasarkan kapasitas mesin tidak membuat produsen mobil Esemka berniat membuat mobil berkapasitas mesin kecil.
Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo mengatakan pengembangan saat ini justru ke arah pembuatan mobil dengan persneling otomatis. “Kapasitas mesin tetap 1.500 cc. Tidak kami turunkan,” katanya kepada wartawan, Jumat, 4 Mei 2012.
Menurut dia, belum ada kepastian dari pemerintah soal pembatasan BBM bersubsidi berdasarkan kapasitas mesin. Lagi pula, dia menilai, Esemka selayaknya bisa lebih maju dengan membuat mobil berkapasitas mesin lebih besar.
“Kami tidak ingin bikin di bawah 1.500 cc, seperti 750 atau 1.000 cc. Kami ingin lebih maju dengan buat yang kapasitas mesinnya lebih besar,” ujarnya.
Menyikapi masalah penghematan energi, dia mengatakan tidak hanya dengan kapasitas mesin yang lebih kecil. Penghematan energi bisa dilakukan dengan membuat mobil berbahan bakar gas atau listrik. “Itu semua sudah ada dalam rencana pengembangan kami. Yang terpenting saat ini, Esemka lolos uji emisi dulu,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pelayanan Solo Techno Park Gampang Sarwono mengatakan bisa saja Esemka membuat mobil dengan kapasitas lebih kecil demi menyikapi pembatasan BBM bersubsidi.
“Kami tidak hanya buat mobil dengan satu tipe. Ada banyak tipe yang akan dikembangkan, misalnya yang kapasitas mesinnya lebih kecil dari 1.500 cc,” katanya. Namun dia mengatakan rencana pengembangan di atas baru dimungkinkan terwujud setelah Esemka masuk tahap produksi massal.
“Kalau sekarang, saya tidak bisa bicara banyak. Yang penting Esemka lolos uji emisi dan bisa produksi massal,” kata dia. Saat ini dia menyebutkan sudah ada 10 ribu pemesan mobil Esemka, yaitu untuk kapasitas mesin 1.500 cc dan 2.000 cc.
Menurut dia, setelah lolos uji emisi, maka yang jadi perhatian adalah memenuhi pesanan di atas. “Sehingga kalau pengembangan varian terbaru, kami akan bikin yang 2.000 cc,” ujarnya. [UKKY PRIMARTANTYO]
• TEMPO.CO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment