MENKO Kesra Agung Laksono mengatakan, pemerintah menargetkan mulai membangun Museum Trikora pada tahun 2013 mendatang. Sebagai informasi, hari ini, Sabtu (15/9), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka puncak acara Sail Morotai 2012.
Presiden juga berkesempatan untuk meresmikan sejumlah sarana dan prasarana infrastruktur di Pulau Morotai. Di antaranya, Monumen Trikora dan Museum Perang Dunia (PD) II. Adapun, Ibu Negara meresmikan Rumah Pintar Burung Bidadari.
"Pembangunan Museum Trikora yang diprakarsai oleh Mabes TNI telah selesai dilaksanakan. Guna melengkapi Monumen Trikora tersebut, juga akan dibangun Museum PD II dan Museum Trikora di lokasi tersebut. Desain dan maket museum bertaraf internasional telah siap dan akan dibangun mulai tahun anggaran 2013," kata Agung di Pulau Morotai, Maluku Utara, Sabtu (15/9).
Sebagai informasi, puncak acara Sail Morotai ini, antara lain juga dimeriahkan atraksi terjun payung. Sebanyak 100 orang penerjun payung menghiasi langit Pulau Morotai, Maluku Utara dalam puncak pesta bahari internasional, Sail Morotai 2012. Dengan mengenakan payung penerjun aneka warna, satu per satu penerjun mendarat di bibir pantai di desa Juanga, Morotai, Maluku Utara.
Para penerjun dipilih dari para penerjun terbaik dari Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat, Marinir TNI Angkatan Laut, Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, dan Kepolisian RI. Para penerjun tersebut diterbangkan dari Landasan Udara Sam Ratulangi, dengan ketinggian 8.000 kaki.
Adapun, para penerjun ini terjun dari Hercules C130 dengan nomor seri 1326 dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma skuadron 31 yang diterbangkan Mayor Fattah Patria. Dalam rangkaian penerjun ini diantaranya terdapat enam penerjun wanita. Dua orang dari polisi wanita, dua dari TNI Angkatan Darat, dan dua dari TNI Angkatan Udara.
Pada atraksi tersebut, para penerjun juga membawa bendera para negara peserta, antara lain Myanmar, Kamboja, Filipina, Laos, Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, serta Amerika Serikat. Setelah itu, Presiden disajikan Sail Pass dari dua kapal perang Indonesia, yaitu KRI Slamet Riyadi dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma, yang digunakan untuk pembebasan MV Sinar Kudus. Selain itu, juga ada tiga kapal perang asing, yaitu dari Amerika Serikat, Singapura, dan Australia.
(Jurnas)
0 comments:
Post a Comment