Saturday, 15 September 2012

Ubud, Pusat Industri Kreatif

http://assets.kompas.com/data/photo/2012/05/25/1814105p.jpgSuasana di dalam Pasar Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, seperti terekam pada Jumat (18/5/2012). Pasar Ubud, Gianyar, menjadi tempat berbelanja aneka suvenir dan cendera mata khas Bali.(Foto: KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA)

Ubud - Pariwisata Ubud sudah dikenal sejak tahun 1930-an. Berbagai cara budaya yang mencuri perhatian dunia telah banyak digelar di Ubud. Oleh karena itu, Ubud dipandang tepat menjadi lokasi ajang Indonesian Coffee Festival 2012 atau Festival Kopi Indonesia yang berlangsung pada 15-16 September 2012.

Selain kopi, pada 15 September 2012, bertempat di Museum Puri Lukisan, diadakan pula pameran kuliner khas Gianyar dan fashion show yang menampilkan adi busana dari bahan tenun endek Gianyar. Tenun ini pernah mengalami kejayaan di era tahun 1980-an dan kini tengah berusaha untuk dipromosikan kembali.

Menurut Tjokorda Putra sebagai pemuka adat di Ubud, sejak lama seni budaya Bali tradisional mampu berkolaborasi dengan budaya masyarakat luar tanpa kehilangan identitas diri. "Dengan festival kopi ini, kami sangat welcome. Event seperti ini memberi warna pada museum yang juga menampilkan karya-karya seni modern tradisional. Apalagi di festival ini ada kriya dan fashion, satu kesatuan," jelasnya di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Sabtu (15/6/2012).

Ia mengungkapkan Museum Puri Lukisan sebagai venue acara memang menampilkan paduan antara seni lukis modern dan tradisional, serta perkembangan lukisan Bali dari tradisional sampai menyerap sisi modernitas. Hal ini, lanjut Tjokorda, sesuai dengan kopi Indonesia namun disajikan dengan alat modern, ataupun rancangan adi-busana tenun tradisional dengan sentuhan modern. "Tentu tanpa menghilangkan identitas diri sebagai orang Bali," katanya.

Sementara itu, Inspektur Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Putu Laksaguna mengungkapkan bahwa festival tersebut ibarat kolaborasi antara pariwisata dan ekonomi kreatif. "Seperti seni blending kopi, ini blending pariwisata dan ekonomi kreatif," ungkapnya.

Menurut Putu, festival tersebut bertempat di Bali karena Bali sudah begitu dikenal, selain itu Bali juga sebagai salah satu produsen kopi di Indonesia.

Sedangkan Surip Mawardi dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao indonesia di Jember menuturkan Festival Kopi Indonesia berusaha untuk meramu kopi, kebudayaan, suasana, dan alam.

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...